Headline Humaniora

Celoteh Politik: Legitimasi Ilmu Terletak pada Kualitas



single-image

INDOWORK.ID, JAKARTA: Apa boleh buat, praksis politik di Tanah Air selalu mendapat konotasi negatif. Dialektika Hegel sering laris dalam demokrasi yang sedang mencari bentuk.

Diam-diam dan secara rahasia menciptakan persoalan dan gejolak sosial. Makin heboh reaksi masyarakat, makin efektif. Lalu Anda tampil dari balik kabut dengan tawaran solusi yang sudah dirancang sejak awal. Dan anda menjadi pahlawan.

Anda akan mendapat dukungan kekuatan – invisible power – dari luar yang punya kepentingan infiltrasi (terminologi ilmu alam yang secara salah kaprah dipakai dalam politik) ke dalam kedaulatan dalam negeri.

Ada juga yang melakukan dengan cara menggerung-gerung. Berteriak tentang kritik membangun. Padahal tidak punya jejak yang menunjukkan bahwa dia pernah berhasil membangun apapun. Sekedar memamerkan keceradasan lewat simulasi intelektual yang semu dan kosong.

LEGITIMASI ILMU

Hasan Zein Mahmud

Yang masih mampu berpikir sehat tentu paham bahwa legitimasi ilmu terletak pada kualitas hasil pengamalannya. Ilmu yang hanya retorika adalah ilmu hampa yang hanya cocok untuk ruang hampa.

Dalam pandangan saya, intelektual yang suka memaki lawan politik dengan sebutan dungu, goblok dan semacamnya, bukan orang pintar. Cendekiawan semu. Cendekiawan ruang hampa.

*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Indowork.id.

Berita Lainnya