Bisnis Headline

Saham RAFI: Kapitalisasi Pasar Kecil, Kinerja Besar



single-image

INDOWORK.ID, JAKARTA: Saham satu ini menerobos radar penerawangan saya. RAFI. Sari Kreasi Boga Tbk. Bukan karena simbolnya memakai nama selebriti. Bukan. Tapi karena pada harga gocap, PER (annualized versi RTI) hanya 0,77 dan PBV hanya 0,56.

Seperti biasa, sebelum memutuskan untuk menyendok atau tidak, saya lebih dahulu ngulik informasi. Celoteh ini saya ketik, setelah membaca LK 2Q23 dan materi ekspose publik kemarin (22/11/23).

Ini dia beberapa catatan:

Pertama, RAFI bergerak di bidang waralaba produk makanan dan rantai pasok bahan baku makanan. Ada empat produk milik sendiri (own brand) yang semuanya berbentuk kebab, antara lain Kebab Turki Babarafi. Ada lima merk kolaborasi (collaboration brand), antara lain Street Sushi dan Steak 36.

JARINGAN PEMASARAN

Kedua, masuk di rantai pasok bahan baku makanan – ikan, beras, ayam dan daging, nampaknya baru dimulai tahun lalu. Tapi 2Q23 menyumbang kenaikan pendapatan paling tinggi. Untuk memacu penjualan segmen ini, RAFI membutuhkan jaringan pemasaran yang lebih luas dan sarana penunjang (fasilitas pengolahan, cold storages dll). Dari meteri presentasi ekspose publik, jaringan pemasaran sudak tersebar praktis di seluruh wilayah Indonesia

Ketiga, sejak IPO, perusahaan melakukan ekspansi dengan mengakuisisi dua anak perusahaan. Peningkatan kinerja cukup mecolok. Berikut perbandingan 6M22 dan 6M23
– Penjualan naik 356%
– Laba bersih naik 1.957% dengan catatan sebagian karena revaluasi aktiva
– Laba operasi naik 314%
– Laba usaha per saham Rp5,7
– Aset naik 369%, tentu karena IPO
– Ekuitas naik naik 524%, juga karena IPO
– ROA nya tinggi 29% vs 6% pada 6M22

Keempat, bagi saya ada program khusus yang menarik. RAFI membangun kerja sama dengan UMKM. Membeli – waralaba – UMKM yang punya brand, di satu ujung, dan membina UMKM sebagai ujung tombak pemasaran, pada ujung yang lain. Menurut saya, ini program yang bagus, asal perusahaan memiliki kemampuan untuk mempertahankan kualitas produk.

Salah satu persoalan utama RAFI sebagai perusahaan publik adalah
skala bisnis yang masih sangat kecil. Kapitalisasi pasar, pada harga saat ini, berada di bawah Rp200 miliar. Lebih kecil dari kapitalisasi HAJJ yang berasal dari papan Akselerasi.

Dalam jangka pendek faktor yang paling menentukan arah harga saham adalah inflows – minat dan permintaan terhadap saham. Pada skala bisnis, saat ini, asing tidak akan melirik. Demikian juga pengelola dana besar. Likuiditas tipis, dan harga sangat sensitif terhadap big bids dan big offers.

*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Indowork.id

Berita Lainnya