Bisnis Headline

Perang dan Kekeringan, Harga Gas Alam Meroket Lagi?



single-image

INDOWORK.ID, JAKARTA: Perang dan kekeringan. Dua hal, yang saya kira, tidak menyenangkan mayoritas umat manusia. Tapi tetap berlangsung sepanjang sejarah. Saya tidak tahu seberapa jauh manusia memiliki kendali terhadap kekeringan. Tapi perang, menurut hemat saya, sepenuhnya berada dalam kontrol manusia.

(Bagi yang percaya) Kesombongan, adalah dosa pertama makhluk Allah. Sangat boleh jadi akan menjadi dosa utama,dosa terbesar, mulai dari era pembangkangan iblis hingga hari akhir.

Cuplikan berita berikut, cuma salah satu ilustrasi. Kapal tangki pengangkut gas dari Houston, Amerika Serikat ke Ningbo, China harus melalui rute yang jauh lebih panjang. Terusan Panama mengalami pendangkalan akibat kekeringan. Pengurangan jumlah kapal, tonase yang lebih kecil, kongesti dan ongkos lewat yang lebih tinggi.

Terusan Suez sebagai alternatif, juga harus dihindari. Houthi – Yaman dukungan Iran dan Amerika Serikat sedang melakukan pertunjukan di Laut Merah. Unjuk kegagahan. Pameran kesombongan.

Kapal tangki harus memutar lewat Afrika. Sejauh 8.000 kilometer. Waktunya 15 hari lebih lama. USD 1,8 juta lebih mahal! Belum lagi ancaman Yaman untuk memutus kabel internet bawah laut – kabel laut terpanjang di dunia – di bawah Laut Merah.

Akankah harga gas alam meroket lagi? Juga komoditas energi lain, metal dan pangan? Atau lebih serem, sudah mulaikah perang dunia ketiga?

*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Indowork.id

Berita Lainnya