Headline Humaniora

Kemenkes Kampanye Hidup Sehat di Setu Babakan



single-image
Maxi Rondonuwu melepas pedagang didampingi Kepala Unit Pengola Kawasan Imron Yunus

INDOWORK.ID, JAKARTA: Kementerian Kesehatan menggelar acara sosialisasi hidup sehat kepara para pedagang di kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Para pedagangan mendapatkan pencerahan tentang gizi sesuai kebutuhan manusia dan kebersihan pangan yang aman.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Maxi Rein Rondonuwu dalam acara peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia 2023, menekankan pentingnya pangan yang aman dan sehat dalam menjaga kesejahteraan masyarakat.

Bertema Food Standard Save Alive yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta tema nasional “Hidup Sehat dengan Pangan, Aman, dan Berkualitas, Maxi menyoroti perlunya pembinaan dan pengawasan tempat pengelolaan pangan siap saji di sentral pangan jajanan dan pangan jajanan keliling.

Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat, sejalan dengan UUD 1945 Pasal 28 dan UUD Kesehatan No. 36 Tahun 2009 yang menekankan upaya kesehatan lingkungan. “Peningkatan kualitas media lingkungan, termasuk pangan, melalui pemenuhan standar baku lingkungan yang bekerja sama dengan Badan Standardisasi Nasional  menjadi sangat penting,” katanya dalam acara yang digelar di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Srengsengsawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu, 7 Juni 2023.

FOKUS DUA ASPEK

Dia fokus pada dua aspek penting pangan yaitu gizi sesuai kebutuhan manusia dan kebersihan pangan yang aman. Keamanan pangan memiliki dampak langsung terhadap kesehatan manusia, dengan lebih dari 200 penyakit yang dapat disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi. “Penyakit-penyakit tersebut dikenal dengan istilah Foodborne Diseases.”

Maxi juga menekankan perlunya upaya pengelolaan yang higienis dan sanitasi yang baik. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyakit menular seperti tipes, kolera, disentri, dan hepatitis.

Dia mengingatkan tentang bahaya zat-zat kimia berbahaya dalam pangan yang dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap penyakit menular maupun tidak menular, seperti kanker dan gangguan metabolisme. “Kurangi konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan.”

HINDARI KONTAMINASI

Gula, garam dan lemak adalah faktor risiko penyakit yang menyebabkan kematian, seperti diabetes, stroke, dan penyakit jantung. Dalam upaya menjaga kualitas pangan, Maxi menyampaikan tantangan implementasi peraturan yang ada, terutama terhadap makanan siap saji.

Dia juga mengajukan usulan kepada Kementerian Keuangan mengenai penerapan pajak bagi makanan yang mengandung gula, garam, dan lemak berlebihan. Ia menekankan pentingnya mengikuti cara pengolahan pangan yang aman, termasuk pengangkutan rantai pasokan, pengolahan, penyimpanan, cara memasak, dan penyajian.

Maxi kemudian berpesan kepada para pedagang dan masyarakat untuk menjaga pangan yang aman dan sehat sebagai upaya mencegah penyakit serta memenuhi nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Kepala Unit Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Imron Yunus menyatakana bahwa tempatnya terbuka untuk melakukan aktivitas apa pun untuk kepentingan masyarakat dan pemerintah. Selain pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sejumlah kementerian juga memanfaatkan kawasan seluas 289 hektar tersebut. “Kami sangat terbuka, memang kini giliran Kementerian Kesehatan yang menggelar hajatan di sini,” katanya dengan logat Betawi yang kental.

Berita Lainnya