Oktober, Bulan Penuh Harap Bagi Investor

INDOWORK.ID, JAKARTA: Oktober adalah earning season. Semua investor tentu berharap berjumpa dengan musim yang menyenangkan. Saya memperkirakan sektor energi akan outperform. Baik energi konvensional maupun terbarukan. Batubara tentu saja tidak termasuk, karena high base tahun lalu, praktis kecil kemungkinan mencatat kinerja lebih baik YoY.

Perkiraan saya juga bullish terhadap sektor perbankan – khususnya empat bank dalam barisan 10 besar kapitalisasi – dan konsumsi noncycle. Sektor IT, walau pun transaksinya gegap gempita di bursa, saya tidak optimistis kinerja keuangannya mengalami peningkatan signifikan. Saya lebih berharap pada communication services daripada e-commerce.

LABA BUKAN PENGGERAK

Kita tunggu saja sebentar lagi. Celoteh pendek ini hanya mau mengajak sahabat untuk berhati-hati terhadap dua hal:

Pertama, earning/laba perusahaan saat ini bukan penggerak utama pasar. Penggerak utama pasar adalah gejolak tingkat bunga. Kebijakan moneter yang hectic.

Kedua, hati-hati membaca publikasi analisis tentang perkiraan kinerja emiten. Di banyak negara, para analis cenderung konservatif. Itu sebabnya lebih banyak upward revision ketimbang downward terhadap proyeksi earnings. Mereka terikat erat terhadap rule of conducts. Misalnya, seorang analis harus terlebih dahulu mendisclose posisi / kepentingannya sebelum memberikan rekomendasi. Untuk menghindarkan conflict of interest.

ANALIS OVERSTATE

Di pasar modal Indonesia, para analis cenderung overstate. Etika dan rule of conducts seperti yang saya sebutkan di atas, tidak hadir di sini. Rekomendasi cenderung dalatar-belakangi oleh kepentingan pribadi. Lebih bias lagi kalau analis mewakili kepentingan emiten tertentu

Baca dan pelajari publikasi dan riset para analis. But confirm with your own researches.

Di tengah iklim tingkat bunga yang tinggi, geopolitik yang menggelegak, berhimpit dengan iklim yang ekstrim, sulit berharap sektor keuangan yang stabil.

Tetap selalu ada peluang. Di gunung yang kelihatan gundul sekali pun, masih bisa ditemukan pohon rindang.

*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Indowork.id