Bisnis Energi Headline

Salah Kesimpulan Akibat Anomali Harga Nikel

Share on:

INDOWORK.ID, JAKARTA: Setelah pembahasan harga saham gas sebelumnya, kali ini nikel yang lebih ekstrim. Hasan Zein Mahmud selaku investor ritel mengatakan anomali yang terjadi terus berlanjut. Bahkan dapat menggiring pada kesimpulan bahwa dalam trading saham tak memerlukan logika. Terutama bagi pemula.

Harga nikel di London Metal Exchange (LME) naik tajam. Sempat menyentuh all time high di US$22,766.5. Hingga kemarin malam (Rabu 12/01/2022 pukul 18.56), harga nikel masih bertahan di US$22,501 atau 3,25 persen lebih tinggi dari penutupan kemarin.

Meski dinilai lebih tinggi dari sebelumnya, harga saham ANTM terjun bebas. Sempat ARB dan bertahan pada Rp1.935. Walaupun ada sisa bid di harga batas bawah tersebut. Alhasil ANTM turun 6,97 persen dari penutupan kemarin.

Hasan mengatakan bahwa memang banyak berita buruk menyangkut ANTM. Rumor batalnya proyek proyek Indonesia Battery Corporation (IBC) bisa jadi sebagai alasannya. Rumor lain, berita tentang gugatan salah satu mantan mitra usahavberita tentang ancaman dihentikannya IUP di Banten.

Anomali harga nikel terus berlanjut dan serupa terjadi pada saham TINS. Hasan merasa ada yang “aneh” pada laporan LME. Sejak minggu lalu, publikasi harga kontrak berjangka selalu terlambat. Harga terakhir yang bisa dilihat, saat ini, adalah harga tanggal 10 januari lalu. Pada penutupan Senin, TINc1 tercatat US$39.918. Harga itu, memakai ukuran apapun, sangat tinggi. Harga tersebut selama setahun telah naik 92,4 persen. Bandingkan dengan harga terendah, selama setahun terakhir, yaitu sebesar US$20.872.

“Saya memprediksikan kinerja keuangan TINS 4Q21 punya peluang lebih baik dari 3Q21. Sebagai investor, saya tetap percaya pada logika, betapapun absurdnya anomali yang terjadi di pasar. Siap untuk menyendok kembali TINS besok,” ujar Hasan kepada Indowork.id.

Sementara harga nikel pada saham TINS terus merosot. Penutupan kemarin saja sudah merosot 4,55 persen pada Rp1.260. Sudah turun sebesar 21 persen selama setahun. Kurang separuh dari harga tertingginya, selama setahun, yaitu Rp2.540.

I am a happy investor. I trust my logic. Enjoy the end results as well as the process,” tutup Hasan.

Disclaimer: Keputusan jual beli saham sepenuhnya ada di tangan pembaca. Berita yang dibuat bertujuan membagikan referensi, tidak mengajak pembaca untuk menjual atau membeli saham. 


Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *