Martin Aleida, Menulis dari Kursi Roda

INDOWORK.ID, JAKARTA: Sastrawan Martin Aleida kini menulis dari kursi roda. Setelah kaki kanannya diamputasi, namun semangatnya tak pudar. Buku demi buku mengalir dari tangannya, Ia tinggal bersama istrinya di bilangan Rawabambu, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
“Teruslah menulis, menulis itu memerdekakan,” Martin berpesan kepada saya, Kamis, 22 Agustus 2024.
Pesan itu abadi. Ia tulis tangan di novel terbarunya, Tuhan Menangis, Terluka.
Tuhan Menangis, Terluka merupakan novel yang lahir dari pemikiran dan kerja kerasnya hampir selama 2 tahun pada masa pandemi. Karya mengharukan 600 halaman ini ia kerjakan di Beranda Rakyat Garuda Jakarta Timur dan rilis pada Jumat (13/1/2023). Isinya menceritakan kisah-kisah kejahatan terhadap kemanusiaan pada rentang tahun 1965-1966 atau disebut tragedi 1965.

PELANGARAN HAM BERAT

Dua hari sebelum buku Tuhan Menangis, Terluka dirilis, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui adanya 12 pelanggaran HAM berat di masa lalu yang terjadi di Indonesia pada rentang 1965-2003. Pernyataan resmi ini muncul setelah pemerintah menerima laporan dari Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM (PPHAM). Namun kebenaran tersebut tidak diungkapkan secara spesifik dengan menjelaskan siapa saja aktor-aktor yang terlibat dalam rangkaian peristiwa pelanggaran HAM itu.

Martin merupakan sastrawan dan jurnalis yang menjadi korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi pada 1965. Sosok yang lahir di Tanjung Balai, Sumatera Utara, ini dalam bukunya memberikan kesaksian atas peristiwa yang dialaminya dan orang-orang yang tidak berdaya lainnya yang menjadi korban negara.

Tuhan Menangis, Terluka tersebut memuat banyak catatan yang menjadi bukti sejarah dan mendedahkan pelanggaran HAM yang terjadi dan tidak pernah terungkap. Buku ini sekaligus menjadi saksi atas pengalaman kolektif berupa kekerasan terhadap kemanusiaan yang melibatkan negara dengan jangkauan hampir seluruh wilayah di Indonesia dari barat hingga ke timur.

NURLAN BIN ISMAIL

Martin Aleida yang memiliki nama asli Nurlan bin Ismail adalah seorang sastrawan berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa cerita pendek dan novel. Martin juga pernah menjalani profesi sebagai wartawan di harian Zaman Baru dan terakhir di majalah Tempo.
Ngobrol dengan Martin siang itu nggak ada habisnya. Ketika saya datang, ia langsung tancap gas seolah kami sudah sering berjumpa. Padahal kami baru sekali bertemu. Perjumpaan itu pada 23 Juli 2023 ketika mensyukuri peringatan ulang tahun Lembaga Pers Dokter Soetomo (LPDS).
Pria kelahiran 31 Desember 1943, Tanjung Balai,  Sumatra Utara, tersebut mendapaktan penghargaan  Anugerah Seni Kementerian Budaya dan Pariwisata.
Istrinya putri Solo. Ketika akan pamit, saya mendendangkan syair Putri Solo. Wanita 76 tahun, itu pun girang.  
Putri SoloDasare keboro nyotoPancen pinten alelewoDasar Putri Solo
Nganggo selendang pelangiSumampir ono pundak’eCunduk’e kembang melatiDadi lan pantese
Lumakune koyo macan luweSendal jingjit perakiteKiyat-kiyet suaraneKelap-kelip lha suwengeDasar Putri Solo
Si Putri Solo milik Martin Alaida yang rambutnya tak hitam lagi, itu pun membalas dengan penuh canda.
“Jalan kayak macan luwe karena belum sarapan,” katanya. Tawa kami pun berderai.
*) Ditulis oleh Lahyanto Nadie, Redaktur Khusus Indowork.id

Lawan Oligarki, Koalisi Lintas Organisasi Pers Pertahankan Demokrasi

Lawan Oligarki, Koalisi Lintas Organisasi Pers Pertahankan Demokrasi

INDOWORK.ID JAKARTA : Koalisi Lintas Organisasi Pers menyatakan seruan pers untuk melawan Oligarki pada kamis (22 Agustus 2024).

Seruan ini terjadi karena dua putusan Mahkamah Konstitusi baru-baru ini yaitu Putusan Nomor 60/PUU-XXII/2024 yang melonggarkan ambang batas (threshold) pencalonan kepala daerah untuk semua partai politik dan Putusan Nomor 70/PUU-XXII/2024 yang mempertegas syarat batas usia pencalonan kepala daerah harus terpenuhi pada saat pendaftaran.

Upaya penganuliran dua keputusan lembaga konstitusi tertinggi tersebut dipertontonkan melalui proses legislasi rancangan undang-undang (RUU) Pilkada secara kilat, yang sudah tentu tidak mematuhi asas pembentukan peraturan perundang-undangan.

Dalam seruan itu disebutkan, Bukan kali ini saja penyimpangan kekuasaan dalam proses legislasi. Beberapa regulasi krusial yang mulus dikebut dalam waktu singkat seperti Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, UU Minerba, revisi UU KPK, UU Ibu Kota Negara (IKN) tanpa asas transparansi dan partisipasi masyarakat.

Padahal banyak RUU yang lebih mendesak untuk kepentingan masyarakat seperti RUU Masyarakat adat, RUU Perampasan Aset, Perlindungan Data Pribadi, dan sebagainya.

PILAR KEEMPAT DEMOKRASI

Di tengah situasi ini, peran pers dan jurnalis sebagai pilar keempat demokrasi tidak boleh lagi melunak pada upaya-upaya kekuasaan yang hendak melumpuhkan demokrasi. Bila Putusan MK bisa mereka anulir dalam waktu sekejap, bukan tidak mungkin undang-undang yang menjamin kebebasan pers, berpendapat dan berekspresi, pelan-pelan dilucuti dengan mudah sampai kita menuju era kegelapan. Setidaknya upaya ini pernah dicobakan pada rencana revisi undang-undang penyiaran yang muatannya justru menjurus pada pemberian ruang kontrol negara terhadap isi siaran.

Berikut adalah pernyataan Koalisi Lintas Organisasi Pers :

1. Demokrasi kita terancam dan pers wajib membelanya.

2. Mengingatkan media dan jurnalis tetap independen dan profesional dalam memberitakan kebenaran serta tidak takut menyajikan informasi yang akurat, kritis, dan terverifikasi dan tidak mudah diintervensi.

3. Di tengah situasi politik yang kisruh saat ini, mengingatkan pemerintah untuk menjamin perlindungan media dan jurnalis dalam menjalankan kerja jurnalistik melaporkan informasi kepada publik.

4. Pemerintah untuk menjamin kebebasan berpendapat dan berekspresi warga negara dengan tidak merepresi pendapat dan kritik di berbagai kanal, termasuk ruang digital.

Koalisi Lintas Organisasi Pers merupakan organisasi yang terdiri dari 10 media : Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia (SIEJ), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya, Pewarta Foto Indonesia (PFI), Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK), Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (SINDIKASI), Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara ( PPMN), Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet)

M. Rochjani Soe’oed, Keluarga Sederhana dan Harmonis

INDOWORK.ID, JAKARTA: Penandatangan naskah Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 M. Rochjani Soe’oed dikenal sebagai sosok yang sederhana. Begitu pun dalam mengurangi biduk rumah tangga bersama sang istri, Aminah. Mereka  menjalan kehidupan berkeluarga denan sederhana.

Wen Abdur Rahman, menantu M. Rochjani Soe’oed, bercerita bahwa kehidupan sang mertua memang sangat sederhana. Wen adalah suami dari Rochjani yang bernama

Untuk urusan tempat tinggal, misalnya. Ia tak memiliki rumah pribadi. “Ini bukan rumahnya, melainkan pemberian dari mertuanya,” kata Wen, di rumah peninggalan mertuanya di bilangan Kepu, Jakarta Pusat.

Hidup sederhana yang dilakkannya adalah sebuah gaya hidup saat Rochjani mengutamakan hal-hal yang esensial dan menghindari kemewahan yang berlebihan. Cara hidup ini berfokus pada kebahagiaan internal daripada harta benda material.
Rochjani tidak berarti hidup dalam kemiskinan atau kesulitan, melainkan mengambil keputusan bijak dalam pengeluaran, menghargai sumber daya alam, dan menekankan nilai-nilai yang lebih abadi.
Hidup sederhana bagi Rocjani juga dapat didefinisikan sebagai gaya hidup saat ia  berusaha untuk memusatkan perhatian pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidupnya. Ini melibatkan kesadaran akan keinginan yang berlebihan dan upaya untuk mengurangi kebingungan dalam kehidupan sehari-hari.

GANTI LANTAI KERAMIK

Rumah Rochjani Soe’oed di Jalan Kepu V Kemayoran, Jakarta Pusat

Kisah kesederhanaan Rochjani juga dituturkan oleh sang cucu, Rully Soe’oed. Suatu ketika ia mengantar sang nenek untuk mengambil uangpensiunan sang kakek.

Ketika kembali ke rumah didapai lantainya sudah berubah karena diganti oleh anak dan cucunya tanoa sepengetauannya. Sang nenek terkejut atas oerubahan itu. “Wah ini bukan rumah saya, karena lantainya beda,” kata sang nenek seperti ditirukan Rully.

Awalnya lantai rumah M. Rochjani Soe’oed memang hanya berupa adukan semen sehingga sang nenek terkejut ketika berganti menjadi keramik.

Bagi Danu Sidharta Soe’oed, cucu lainnya, kesederhanaan sang kakek adalah ketika ia menanyakan tentang penandatangan naska Sumpah Pemuda. Suatu ketika Danu mendapatkan pelajaran di sekolah ketika ia duduk di bangku SMP di Purwokerto.

Ibu guru menjelaskan bahwa salah satu penandatangan naskah sumpah Pemuda adalah M. Rochjani Soe’oed. Ketika ia ke Jakarta untuk menemui sang kakek, Danu bertanya tentang peran kakeknya sebagai penandatangan naskah Sumpah Pemuda.

Rochjani pun tak mau menjelaskannya kepada sang cucu. “Hus, jangan membahas soal itu,” kata Rochjani kepada Danu.

 

Di Lapangan Golf, Buku Bang NAB Pensiunan Nggak Ade Matinye Diluncurkan

INDOWORK.ID, JAKARTA: Buku Bang NAB Pensiunan Nggak Ade Matinye diluncurkan di Jakarta Gofl Course (JGC) Rawamangun, Jakarta Timur. Presiden JGC Ramli Ibrahim menerima buku pertama dari Nurhayadi menandai peluncuran buku tersebut.

Sejumlah eksekutif hadir dalam peluncuran tersebut seusai mereka main golf dalam rangkaian peringatan proklamasi ke-79 Republik Indoesia,  Ahad, 17 Agustus 2024. “Ini hari istimewa karena selain memperingati hari kemerdekaan juga ada peluncuran buku,” kata Dyo, pemain golf yang menjadi pembawa acara.

Ramli Ibrahim yang masih mengenakan pakaian adat Melayu mengatakan bahwa JGC baru pertama kali dipilih untuk peluncuran buku. “Kami senang karena JGC terbuka untuk acara seperti ini,” kata Ramli.

Presiden JGC bersama ekseutif lainya seperti Agung DMS,  Sahroni. (mantan komisaris Telkom Landmark Tower (TLT), Arief Boediman (Ramayana), dan pegolf senior Bambang Suwita. Bambang bermain golf di JGC sejak 1976.

MEMBERIKAN INSPIRASI

Nurhayadi mengatakan bahwa buku tersebut bertujuan untuk memberikan inspirasi bagi masyarakat luas terutama nilai-nilai kehidupan yang diamalkannya. Bang NAB Pensiunan Nggak Ade Matinye diterbitkan oleh Pustaka Kaji, penerbit yang memiliki spesialisasi buku korporasi dan biografi.

Direktur Pustaka Kaji Hamzah Ali didampingi oleh penulisnya Lahyanto Nadie menyerahkan buku tersebut kepada Nurhayadi yang kemudian memberikan kepada Presiden JGC.

Hamzah menjelaskan bahwa bagi seorang Nurhayadi yang telah pensiun sebagai karyawan Telkom dan Direktur TLT, bukan berarti ia berhenti dalam berkarya dan mengamalkan nilai-nilai kebaikan.

NAB telah mengamalkan 4 R sehingga menghasilkan bilief, value, wisdom, spirit, dan hal-hal baik yang bukan hanya untuk diketahui, akan tetapi juga diamalkan oleh anak, cucu, kerabat, sahabat, dan mereka yang pernah berinteraksi dengannya. Ia telah menularkan virus kebaikan dengan tulus. Semua itu tertuang dalam buku Nurhayadi Anak Betawi di Puncak Telkom Landmark Tower (TLT).

MASA SULIT PENSIUN

Buku keduanya ini berisikan tentang masa sulit ketika pensiun. Namun ia tak mau terjerat dalam kesulitan sehingga dengan kekuatan tekad, memulai bisnis baru. Sebagai profesional yang dikenal sebagai ‘orang Telkom’, NAB perlu membangun personal branding agar publik mengenalnya sebagai pengusaha setelah pensiun.

Awalnya mendirikan NAB Hungrypedia Bintara sehingga ia memahami manajemen bisnis café. Bahkan ia menjelma menjadi koki dadakan.

NAB kemudian berjualan sembako PT Pasar Murah Nusantara (PMN). Awalnya ia hanya bekerja, kemudian beberapa waktu berikutnya menjadi pemegang saham, meskipun tidak mayoritas. Di tangannya, PMN mampu meningkatkan kinerja perusahaan, apa lagi setelah ia menjadi direktur utama. Namun kemudian ia mengundurkan diri sekaligus melepas sahamnya.

Kapok? Taka da kata kapok dalam kamus NAB. Ia kemudian menjadi juragan bakso.  Emang nggak ade matinye.

 

 

 

Lahyanto Nadie Luncurkan Buku Lagi, Kini Giliran Bang NAB Pensiunan Nggak Ade Matinye

INDOWORK.ID JAKARTA : Lahyanto Nadie meluncurkan buku lagi. Kali ini berjudul  Bang NAB Pensiuan Nggak Ade Matinye.

Peluncuran dilakukan di Resto Jakarta Golf Club Rawamangun Jakarta Timur yang dihadiri puluhan eksekutif dan pemain golf. Sebelumnya buku Nurhayadi Anak Betawi di Puncak Telkom Landmark Tower meluncur pada 1 April 2020.

Nurhayadi menyebutkan sebagai NAB II yaitu kisah tentang Nurhayadi Anak Betawi jilid II.

Jika pada NAB I bercerita tentang perjalanan hidup pria kelahiran 4 Januari 1964 ini sejak lahir, masa kanak-anak, masa remaja, berkarir, hingga pensiun. Kini giliran setelah ia pensiun mencoba membangun dan mengembangkan bisnis.

Buku ini bercerita bagaimana suka-duka nya menghadapi masa pensiun. Umumnya para karyawan menghadapi kondisi pensiun dengan gundah gulana dan galau, namun tidak bagi NAB. Ia terus berikhtiar dengan penuh semangat, walau banyak kerikil tajam yang harus dilalui dan berharap suatu saat dapat meraih sukses.

MASA SULIT SETELAH PENSIUN

Buku Bang NAB Pensiunan Nggak Ade Matinye diluncurkan pada 17 Agustus 2024

Bab I buku ini memang berkisah tentang masa sulit setelah pensiun, karena terbiasa sibuk untuk urusan kantor, tiba-tiba tidak lagi ke kantor. NAB tak tinggal diam, ia mencoba menciptakan kesuksesan baru dengan berjuang dan berdoa. Ia pun jadi ingat lagu Perjuangan dan Doa karya Rhoma Irama pada 1977, ketika ia masih duduk di bangku SMP.

Pada Bab II, diceritakan tentang merintis usaha, mulai dari membuat café, menjadi agen kaos, menjadi koki dadakan, hingga jualan sembako. Kegigihan NAB patut dicontoh. Ia tak boleh melihat peluang sedikit pun, langsung tembak. Suatu ketika di bulan Desember 2022, ia mengontak saya (penulis). “Beberapa waktu lalu, saat kita ke tempat Bang Imron, ada salah satu rekan yang punya rumah sakit. Lupa, siapa nama beliau?”

Imron yang dimaksud adalah Kepala Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Ada apa gerangan dengannya? Rupanya NAB ingin menawarkan alat kesehatan. Ia ingin menawarkan generator oxygen machine. Ia mengajak saya untuk menawarkan produk tersebut. “Jika berminat selanjutnya kita pertemukan,” kata NAB penuh semangat.

Tidak sampai di situ. Ia mengajak untuk mencari calon konsumen lain dan tentu saja menjanjikan komisi yang menggiurkan. Begitulah NAB. Ia gigih, setiap ada peluang, langsung dibidiknya. Ibarat kata prajurit, “sekecil apa pun lubang, langsung tembak.”

Banyak cerita inspiratif yang tekandung dalam buku ini. Bukan sekadar buku biografi, tapi dapat dijadikan sebagai acuan dalam belajar mengenai manajemen, marketing, hingga mengoptimalkan waktu setelah pensiun.

Bagi NAB, masa pensiun memiliki keberkahan tersendiri. Waktu untuk melakukan berbagai kegiatan, terbuka luas. Manajemen diri yang baik dapat menjadikan masa pensiun menjadi lebih produktif, bahkan menambah pendapatan dan yang paling penting masih bisa memberikan manfaat untuk berbagai pihak. Setelah melalui diskusi, maka disepakatilah buku ini berjudul Bang NAB, Pensiunan Nggak Ade Matinye.

Adios Anies, Welcome Kotak Kosong?

INDOWORK.ID, JAKARTA: Sudah tertutup jalan bagi Anies Rasyid Baswedan untuk jadi Gubernur lagi. Harapan PDIP unjuk gigi di Jakarta hancur lebur setelah harapan terakhir mereka yakni PKB resmi dukung Ridwan Kamil.
Dan oh ya Bobby Nasution juga didukung Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Anies dan PDIP dengan hati yang pecah berkeping-keping juga menyaksikan rekan seupil mereka yakni Perindo dan PPP juga merapat ke Koalisi Indonesia Maju.
Adios Anies dan PDIP. Kata mereka We love you all. But we love ourself to sustain in this cruel world. Jangan sakit hati ya..
Tetap semangat meski kami tinggal kalian di jalan yang sepi dan berdebu…
Life is real…
****
Sakit? Ya tentu saja sakit.
Bukan hanya sakitnya tuh di sini. Tapi di sana dan di sini. Sakitnya bukan main.
Ibarat orang kena sakit gigi sekaligus ambeien. Sakit dari mulut ke pantat. Mangap susah. Duduk susah.
Adakah peluang untuk melawan?
Oh ada..

TUNTUT DHARMA-KUN

Bagaimana caranya?

Tuntut rame-rame Dharma-Kun yang nyatut KTP orang Jakarta. Sampai tuntas. Kawal dengan ketat.
Targetnya: pasangan independen itu dianulir keikutsertaannya.
Syaratnya: Anak Abah, Anak Banteng, Anak Jokowi Hater, Gibran Hater dan hater-hater lainnya harus sejuta persen kompak.
Oh ya, ajak juga grup influencret ex Jokower ikut. Tapi gratis. Test mereka.. kalau gak ada duit mau gak mereka bergerak.. Sekaligus membuktikan bahwa selama ini para influencret itu kerjanya tulus. Bukan nothing to loose atau tidak tulus kalau tidak ada fulus.
Kumpulkan semua orang yang dicatut untuk jadi saksi.
Banjiri aneka podcast yang belakangan ini makin susah cari narasumber dengan kampanye diskualifikasi Dharma-Kun.
Laporkan keduanya ke polisi atas tuduhan kriminal.
Tuntut juga mereka secara perdata.
Jika Bawaslu dan KPUD akhirnya menganulir kesertaan mereka, maka ini adalah :
Kemenangan Tahap Pertama.
Karena Ridwan Kamil bakal melawan kotak kosong.

MENANGKAN KOTAK KOSONG

Kemenangan Tahap Kedua bagaimana?
Menangkan kotak kosong lewat kampanye massif. Yang tanpa kekerasan. Yang memaksimalkan aneka saluran media sosial.
Turun ke jalan boleh. Tapi damai bahkan acara kampanye Dukung Kotak Kosong bisa dilakukan dengan acara makan bersama.
Itu anak Abah bisakan adakan acara Food Truck? Bisa dong..
Jika kompak 1000 persen, Ridwan Kamil bakal kalah.
Kotak kosong menang dan para bohir mereka kelojotan.
No worry dengan kekuatan Jokowi jika itu yang mereka khawatirkan. Jokowi waktu coblosan sudah lengser, cuy…
Jadi selagi ada keyakinan dan garis komando yang kuat, mereka akan berhasil merebut suara rakyat.

PILKADA DITUNDA SETAHUN

Lalu setelah kotak kosong menang bijimana?
Pilkada Jakarta bakal ditunda selama setahun. Jakarta akan dipimpin oleh pejabat Gubernur.
Nah, disaat pilkada ulang, Abah Anies bisa akan mendapat dukungan setidaknya dua partai. PDIP dan partai KIM plus yang tidak puas dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dan dia bakal menang besar.
Ridwan Kamil bakal jadi ayam sayur.
Anies bakal jadi Gubernur Jakarta ( lagi).
Pertanyaannya :
Mau tidak grup influencret ex Jokower, Anak Abah, Anak Banteng,Jokowi Hater, Prabowo hater, Gibran Hater Dan hater-hater lainnya sejuta persen kompak lakukan semua tahapan itu?
Kalau tidak ..
Mereka memang bego semua …
And jangan heran jika
The authority is always win
Because
You completely mudafuka .
Jadi jangan dong kayak gini..
Ayo..Tunjukkan kalian semua bisa..
Traktir kami – kaum golputer penikmat kopi dan rengginang di kaleng Khong Guan — pertunjukan terbaik kalian…
*) Ditulis oleh Budi Setiawan, Wartawan Senior

Di Tahun 2025 Jokowi Alokasikan Rp 400,3 T Untuk Infrastuktur

INDOWORK.ID JAKARTA : Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa Pemerintah akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp400,3 triliun untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia.

“Pembangunan infrastruktur dianggarkan sebesar Rp400,3 triliun,” kata Presiden Joko Widodo dalam pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2025 dan Nota Keuangan pada Sidang Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2024-2025 di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat (16 Agustus 2025).

Pembangunan infrastruktur tersebut meliputi berbagai sektor yaitu di sektor pendidikan, kesehatan, konektivitas, pangan, energi serta keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Dalam IMD World Competitiveness Ranking bidang infrastruktur, peringkat Indonesia naik dari 54 pada 2014 menjadi peringkat ke-27 saat ini.

Pemerintah telah menetapkan 204 proyek dan 13 program dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Sejak 2016 hingga semester II-2023, Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mencatat penyelesaian 190 PSN dengan estimasi nilai investasi Rp1.514 triliun.

PSN tersebar di 14 sektor, dengan proyek terbanyak di sektor jalan (48 proyek), bendungan dan irigasi (56 proyek), kereta api (13 proyek), energi (17 proyek), pelabuhan (15 proyek), sanitasi dan air bersih (9 proyek), serta bandara (7 proyek).

Berdasarkan laporan semester II-2023 KPPIP, proyek infrastruktur dan program PSN masih terpusat di Jawa dan Sumatera, yakni 79 proyek di Jawa dengan total investasi Rp1.288,4 triliun dan 40 proyek di Sumatera dengan total nilai investasi Rp611,83 triliun.

Untuk diketahui, PSN di Sulawesi terhitung ada 27 proyek dengan nilai investasi Rp1.170,36 triliun, PSN di Bali dan Nusa Tenggara dengan 20 proyek dengan nilai investasi Rp58,6 triliun, 13 proyek di Kalimantan dengan nilai investasi Rp205,76 triliun, dan 17 proyek di Maluku dan Papua dengan nilai investasi Rp945,16 triliun.

Di bidang transportasi, beberapa yang telah dibangun adalah kereta api Makassar-Parepare, Kereta Api Express Soekarno-Hatta-Sudirman, MRT Jakarta, LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi, dan LRT Sumatera Selatan, serta Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung, Bitung, dan Patimbang.

Sumber : antaranews.com

Masuk Tahap Finishing, Tugu Nol Kilometer Hampir Rampung

INDOWORK.ID, BANJARMASIN: Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kalimantan Selatan (PUPR Kalsel) Ahmad Solhan memastikan pembangunan Tugu Nol Kilometer di Banjarmasin selesai sesuai target atau tepat waktu.

Ahmad Solhan mengatakan saat ini progres Tugu Nol Kilometer di Banjarmasin sudah mencapai 89 persen. Ikon Kalsel tersebut dipastikan selesai tepat waktu sesuai dengan kontrak kerja yaitu pada bulan Desember tahun 2024.

“Mudah-Mudahan selesai tepat waktu dan masyarakat dapat segera menikmatinya,” kata Solhan saat meninjau pembangunan, Selasa (14/8/2024).

Setelah melihat ke lapangan ia menyampaiakan ternyata pengerjaannya masuk tahap finishing. Bahkan lift sudah terpasang, namun ketika dinaiki masih secara manual.

“Pengerjaan tinggal penyempurnaan dan finishing. Kita optimis pengerjaan dapat selesai tepat waktu dan akan diresmikan nanti diakhir tahun 2024,” ujarnya.

Menurutnya, tinggi bangunan Tugu Nol Kilometer mencapai 99 meter. Namun yang bisa dinaiki pengunjung nantinya hanya di ketinggian 66 meter. Selain itu juga disediakan stand UMKM dan plaza, baik di dalam maupun di sekitaran tugu.

“Stand UMKM tidak hanya di sekitaran tugu, tapi juga di dalam tugu hingga lantai empat,” tuturnya.

Ia berharap, keberadaan Tugu Nol Kilometer menjadi ikon baru Kalsel, khususnya bagi Kota Banjarmasin.

Sumber : antaranews.com

 

Perubahan Iklim Belum Membumi, KEMITRAAN Gandeng Anak Muda

INDOWORK.ID, JAKARTA: Perubahan iklim masih menjadi isu yang belum membumi terutama di kalangan anak muda. Padahal dampak perubahan iklim sudah sangat terasa, terutama bagi penduduk di daerah Pantai Utara Jawa seperti Kota dan Pekalongan, Kota Semarang dan Tegal, Kabupaten Demak dan Kabupaten Batang.

“Wilayah pesisir di enam daerah tersebut sering terendam banjir rob lantaran naiknya permukaan air laut,” kata Direktur Operasional KEMITRAAN Saiful Doeana.

KEMITRAAN melalui program Youth Camp 2024, mengajak anak-anak muda dari keenam daerah itu diajak untuk memahami perubahan iklim yang sedianya menjadi permasalahan mereka sehari-hari. Caranya, mereka diajak mehaminya lewat simulasi permainan serta pertunjukan seni dan budaya. Dengan demikian, topik berat seperti perubahan iklim bisa dipahami dengan mudah dan menjadi obrolan sehari-hari mereka.

Menurut Saiful, sejatinya perubahan iklim juga berpengaruh pada kehidupan sehari-hari seperti terganggunya stok pangan akibat musim tanam yang kacau. Begitu pula banjir rob yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari mereka seperti kuliah atau bekerja.

Ia mengatakan Youth Camp sudah diselenggarakan sejak 2022 hingga 2024 setiap tahunnya. Ini merupakan bagian dari pogram Adaptation Fund di Kota Pekalongan yang salah satu tujuannya melibatkan anak muda dalam upaya adaptasi perubahan iklim.

Saiful menjelaksan bahwa kegiatan tersebut dilakukan dengan memperluas jaringan peserta agar dapat menjadi wadah peningkatan kesadaran kaum muda-mudi terhadap penanganan perubahan iklim. “Khususnya terkait aksi adaptasi yang dapat dilakukan oleh kita semua,” ujar Saiful.

Ia menyatakan  senang dan menghargai antusiasme para pemuda dalam mengikuti kegiatan ini. “”Sekitar 100 orang pemuda-pemudi dari tiga kota dan tiga kabupaten yang hadir,” lanjut dia.

MENGURANGI DAMPAK EKOLOGI

100 Pemuda mengikuti pelatihan tentang perubaan iklim di Semarang

Hal senada disampaikan Kepala Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Konservasi Sumber Daya Alam Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Soegiharto. Ia mengatakan pengendalian perubahan iklim pada intinya bertujuan mengurangi dampak ekologi. Selain itu juga menguatkan ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat melalui penciptaan mata pencaharian alternatif. Kedua hal itu sangat membutuhkan peran generasi muda.

Ia berharap peran serta generasi muda dalam pengendalian perubahan iklim diharapkan dapat mendorong tumbuhnya pemikiran dan inovasi-inovasi baru untuk meningkatkan ketahanan masyarakat untuk menghadapi dampak perubahan iklim.

Menurut Soegiharto, generasi  muda diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi masyarakat, dengan aktif dalam menciptakan inovasi. “Misalnya tentang pengolahan plastik, penggunaan teknologi digital dalam early warning system kebencanaan dan informasi iklim, dan lain-lain,” ucap Soegiharto.

Pada akhir acara Youth Camp 2024, seluruh peserta akan mendeklarasikan aksi nyata yang akan mereka lakukan ke depannya. Dengan demikian, harapannya mereka bisa menginisiasi gerakan adaptasi perubahan iklim di daerah masing-masing.

KEMITRAAN lewat dukungan Adaptation Fund, bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengadakan Youth Camp 2024 di Bandungan, Kabupaten Semarang pada 9-11 Agustus. Youth Camp 2024 merupakan salah satu upaya yang dilakukan KEMITRAAN untuk menanamkan kepedulian generasi muda atas perubahan iklim.

Program Adaptation Fund di Kota Pekalongan telah berlangsung sejak 2021. Dalam perjalanannya, KEMITRAAN bersama Pemkot Pekalongan telah melakukan sejumlah upaya dalam mengatasi perubahan iklim seperti penanaman mangrove untuk mengurangi risiko peningkatan permukaan air laut. KEMITRAAN juga telah membantu pengadaan fasilitas dan sistem urban farming bagi para petani yang kehilangan lahannya akibat terendam rob.

Selain itu dalam program Adaptation Fund di Kota Pekalongan, KEMITRAAN juga aktif melibatkan masyarakat. Di delapan kelurahan yang terdampak rob, KEMITRAAN melibatkan warganya untuk menjalankan program adaptasi perubahan iklim seperti penanaman mangrove dan urban farming. KEMITRAAN juga aktif melibatkan anak muda Kota Pekalongan dalam aksi-aksi ketahanan iklim untuk membangun kesadaran menjaga lingkungan.

Hasan Zein: Harga Spot Lebih Menentukan Futures, Bukan Sebaliknya

INDOWORK.ID, JAKARTA: Menyimak gerakan berbagai indikator, saya memperkirakan IHSG akan naik hari ini (Jumat 09 Agustus 2024). Dan peluang menutup minggu kedua Agustus di teritori hijau. Silakan berburu.

Saya juga mengamati pola hubungan antara harga spot dan harga settlement kontrak berjangka (futures), pada emas dan timah. Hanya pengamatan selintas, tidak sampai pada batasan periode pengamatan dan perhitungan koefisien korelasi. Pengamatan saya menyimpulkan bahwa harga spot lebih banyak menentukan harga futures. Bukan sebaliknya.

Pengamatan selintas itu, mengantarkan pada dua strategi:

Pertama, bila harga futures baru turun, closed on closed price, dan harga spot naik, take a long position.

Kedua, bila harga futures naik dan sementara pada saat bersamaan harga spot turun, take a short.

Only light insight. Not a recommendation.

*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Indowork.id