Dewan Kehormatan Berhentikan Hendry Ch Bangun Dari Keanggotaan PWI. 

INDOWORK.ID, JAKARTA : Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) memberhentikan penuh Hendry Ch Bangun dari keanggotaan PWI.

Keputusan pemberhentian Hendry tertuang dalam Surat Keputusan Dewan Kehormatan PWI Pusat Nomor: 50/VII/DK/PWI-P/SK-SR/2024 yang ditetapkan di Jakarta (16 Juli 2024).

Dewan Kehormatan PWI menilai Hendry, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PWI Pusat, telah menyalahgunakan jabatannya dengan bertindak secara sepihak dan sewenang-wenang dalam merombak susunan Dewan Kehormatan dan Pengurus Pusat PWI, serta menggelar Rapat Pleno yang diperluas secara menyalahi aturan.

Hendry juga dinilai melanggar Kode Perilaku Wartawan (KPW), Kode Etik Jurnalistik (KEJ), Peraturan Dasar (PD), dan Peraturan Rumah Tangga (PRT) PWI.

Selain itu, Dewan Kehormatan juga menilai Hendry telah melakukan pelanggaran berulang terhadap PD, PRT, dan KPW.

Dalam pertimbangannya, Dewan Kehormatan menyebutkan bahwa Pengurus, terutama Ketua Umum, seharusnya menunjukkan keteladanan dalam melaksanakan kewajiban menaati PD, PRT, KEJ, dan KPW PWI sebagai Konstitusi Organisasi PWI.

Sebelumnya melalui Surat Keputusan Nomor:20/IV/DK/PWI-P/SK-SR/2024 tertanggal 16 April 2024, Dewan Kehormatan telah memberikan sanksi Peringatan Keras kepada Hendry.

Pada 11 Juli 2024 Dewan Kehormatan juga memberi peringatan agar Hendry membatalkan/mencabut keputusan perombakan Pengurus PWI Pusat yang menyangkut Pengurus Dewan Kehormatan.

Hendry pun tidak memenuhi undangan klarifikasi dari Dewan Kehormatan pada 15 Juli 2024.

Seiring dengan keluarnya SK Pemberhentian Hendri, selanjutnya Dewan Kehormatan PWI menugaskan Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat Zulmansyah Sekedang untuk mengadakan Rapat Pleno Pengurus Pusat untuk menunjuk Pelaksana Tugas guna menyiapkan Kongres Luar Biasa.

Hukum Publik dan Hukum Privat, Kuliah Rochjani Soe’oed

INDOWORK.ID, JAKARTA: Pembagian hukum publik dan hukum privat berdasarkan isi dari peraturan-peraturan hukum. Keduanya mempunyai lagi pembagian yang lebih lanjut. Supaya dapat lebih dimengerti saya akan mulai membicarakan pembagiah yang lebih lanjut ini.

Untuk kemudian meningkat pada pembagiah utama yaitu hukum publik dan hukum privat,

Selanjutnya Rochjani menjelaskan tentang hukum negara,

Hukum negara dalam arti sempit adalah sekumpulan peraturan dalam suatu sistem yang mengatur bentuk negara (umpanya demokrasi, autokrasi, dan seterusnya). Kemudian susunan negara, pembentukan, tugas kewajiban, jarak hak-hak, dan perhubungan suatu dengan lainnya dari alat negara.

Hukum negara dalam arti luas: termasuk juga hukum administratie yang akan dibicarakan dalam babak yang tersendiri.

HUKUM NEGARA

Rochyani Soe’oed sebagai hakim

Mengenai hukum negara ini, sengaja akan saya uraikan dengan cara yang agak mendalam lebih dari yang mengenai bagian-bagian lainnya.

Saya katakan sengaja karena saya anggap perlu terutama apa bila kita telah sapai pada pembagian mengenai constitutie, dalam kata constitutie terkandung kata to constitude yang berarti membentuk atau mencipta maka dengan kata-kata pupuler constitute berarti pencipta negara atau pembentuk negara.

Berhubung dengan itu maka sudah selayaknya kalau setiap warga negara faham betul akan constitutie negaranya yang diberikan kepadanya, kedudukan dalam negara, dan hak-hak serta kewajiban.

Negara dalam penjelasannya adalah suatu kumpulan manusia dalam suatu daerah yang diorganiseer. Dari sini dapat dilihat adanya tiga unsur.

Pertama, daerah negara

Kedua, warga negara

Ketiga, kekuasaan negara.

*) Ditulis oleh Lahyanto Nadie, Redaktur Khusus Indowork.id

 

Kuliah Hukum Rochjani Soe’oed, Kali Ini Tentang Tata Tertib

INDOWORK.ID, JAKARTA: Adanya tata tertib sekarang dapat dilihat dengan nyata yaitu hak untuk mengusir dari sesaorag berarti kewajiban bagi yang lain untuk menghormati hak itu. Begitu pula dengan hak-hak alat negara.

Sebab hak dari alat negara berarti kewajiban bagi penduduk untuk taat pada hak tersebut dan sebaliknya alat negara pun harus menghormati hak dari penduduk. Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, maka dapatlah diberikan suatu definisi dari pada hukum yaitu:

“Hukum adalah kumpulan peraturan yang berlaku dalam hidup masyarakat yang mengatur hubungan antara masyarakat terhadap anggota-anggotanya dan sebaliknya angota-anggotanya terhadap masyarakat.”

POKOK PANGKAL HUKUM

Rochyani Soe’oed sebagai hakim

Sebab pokok pangkal dari hukum adalah manusia, dan manusia itu adalah makhluk sosial. Dengan cara demikian terbentuklah bermacam-macam masyarakat yang mempunyai corak berbeda-beda. Umpanya negeri Barat dan masyarakat negeri Timur berlawanan.

Dan sudah barang tentu hukum yang berlaku dalam masing-masing masyarakat akan berbeda pula. Ini berarti bahwa hukum tak dapat terlepas dari suatu masyarakat yang tertentu. Berdasarkan ini kita sampai pada istilah hukum positif, yaitu hukum yang berlaku dalam masyarakat tertentu. Hukum positif juga berlaku dalam negara Republik Indonesia.

 

Pengantar Ilmu Hukum oleh M. Rochjani Soe’oed, Ditulis Tahun Berapa?

INDOWORK.ID, JAKARTA: M. Rochjani Soe’oed mengampu Mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum yang ditulis tangan pada buku bergaris. Ia mengutip Mr. Asikin yang dituliskan pada bagian kiri atas buku catatan.

Rochani mengawali tulisannya dengan “Hukum positif (njata) jg berlaku di Indonesia.” Ditulis dengan ejaan lama. Untuk memudahkan pembaca, materi kuliah ini saya tuliskan dengan ejaan yang disempurnakan.

HUKUM DAN HAK SEDERAJAT

Muhammad Rochjani Soe’oed, Halimah, Bazaruddin, Khaironi, Baharuddin

Hukum dan hak sama derajatnya. Hukum mengadakan peraturan-peraturan yang berlaku untuk hidup dalam masyarakat berdasarkan atas kepentingan umum. Pedomannya yaitu pembatasan dari tindakan bebas seseorang terhadap orang lain.

Pembatasan sukarela disebut sebagai contradictio interminis. Pembatasan ini perlu, karena tanpa pembatasan tak akan terdapatkan sesuatu tata tertib, dari sebab adanya bentrokan kekuasaan yang akan menimbulkan kekacauan. Jadi pembatasannya yang disebabkan di atas adalah penyesuaian dari tindakan-tindakan bebas antara sesama manusia.

NEYHEID IN GEBRUDDENHID

Tata tertib yang timbul dengan cara ini adalah sedemikian rupanya sehingga pembuat tata tertib sendiri terikat oleh karenanya. Ketertiban hukum inilah yang menimbulkan apa yang disebut Neyheid in gebruddenhid/kemerdekaan dengan pembatasan yaitu suatu contradictio interminis.

Dalam hidup bermasyarakat akan terlihat suatu gambaran yang analitis karena hukum tidak akan memberikan norma-norma yang mengatakan “engkau harus” tetapi juga adanya norma-norma yang mengatakan “engkau berhak”.

Dari dua macam norma ini, timbullah perbedaan antara hukum objektif dan hukum subjektif.

Yang disebut hukum objektif yaitu sekumpulan norma-norma dasar. Sedangkan hukum subjektif adalah hak-hak yang timbul dari norma-norma dasar tersebut.

Contoh: Salah satu norma dasar menyebut jual beli sebagai suatu cara untuk mendapatkan sesuatu sebagai hak milik. Dari norma tersebut timbul hak, bahwa kalau kita mempunyai rumah, boleh mengusir setiap orang yang tidak disenangi oleh orang punya rumah itu.

Demikianlah mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum yang diampu oleh M. Rochjani Soe’oed, pendiri Pemoeda Kaoem Betawi yang menandatangani naskah Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Penulis belum menemukan tanggal bahan kuliah ini ditulis.

*) Ditulis oleh Lahyanto Nadie, redaktur khusus Indowork.id

 

 

Kampung Inggris dan Arab di Setu Babakan, Gagasan Marullah dan Edi

INDOWORK.ID, JAKARTA: Selalu ada ide menarik ketika diskusi dengan Deputi Gubernur Daerah Khusus Jakarta Marullah Matali dan Wakil Walikota Jakarta Selatan Edi Sumantri. Sambil menikmati laksa Betawi, yang masih hangat, obrolan mengalir deras.

Di Kampung Muhammad Husni Thamrin, Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Edi Sumantri datang lebih awal. Ia mengenakan batik Betawi motif Jakarta Selatan. Ondel-ondel, gigi balang, kembang kelapa, menghiasi batik warna hijau yang dikenakannya.

Sambil menunggu kehadiran Marullah, kami ngobrol berbagai topik mulai dari soal pemerintahan, budaya, hingga politik. Tentu saja Edi selalu melontarkan humor. Begitu pun kepada karyawan UPT Setu Babakan yang melayani. “Ane udeh kontak langsung tuh Rusmantoro,” katanya dengan nada tinggi.

CERITA LAKSA BETAWI

Wakil Walikota Jakarta Selatan Edi Sumantri

Rusmantoro adalah Plt. Kepala UPT Setu Babakan yang bertanggung jawab atas operasional kampung Betawi tersebut. Ia sibuk tugas lain. Ia menugaskan Kasubag TU UPT Setu Babakan untuk menyamut Deputi Gubernur dan Wawali.

Ketika staf UPT Setu Babakan menyuguhkan laksa Betawi, ia langsung bertanya. “Emang laksa makanan orang Betawi?”

Tentu saja sang staf mengiyakan dan pandangannya mengarah kepada saya. “Betul kan Pak Haji?” tampak menjadi ragu.

Edi langsung menanggapi bahwa jawaban tersebut salah. “Bukannya makanan orang Batak?” balik bertanya lagi.

Saya hanya tersenyum. Eh, ketika disuguhkan kue cucur, Edi kembali bertanya. “Ini kue cucur ya? kacang ijonya mana?” Mendengar pertanyaan tersebut sang staf makin bingung. Bagi Edi, yang terbiasa bercanda, ‘cucur’ itu diplesetkan menjadi ‘bubur’ hingga arah pertanyaan Edi adalah bubur kacang ijo.

Humor Edi itulah yang membuat waktu berjalan singkat. Deputi Gubernur pun tiba. Pun mengenakan batik, bukan Betawi. Sebagai ulama, Marullah tampak karismatik. Meskipun berpakain dinas, tak kurang nuanasa keulamaannya.

Setelah meguluk salam dan masih berdiri ia langsung mengajak shalat dzuhur. Namun matanya tertuju pada laksa. “Oh, kalau begini mah kita makan dulu. Mumpung masih hangat,” ujarnya siang. Nikmat sekali…

Sambil menikmati laksa, obrolan langsung ke jantung persoalan. Ide-ide bernas pun mengalir. Namun Marullah tetap menyisipkan ayat-ayat suci Al Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW setiap kali menyinggung sebuah topik. Adem, rasanya.

KAMPUNG INGGRIS

Marullah Matali, Edi Sumantri, Lahyanto Nadie

Edi mengungkapkan bahwa di Setu Babakan perlu ada Kampung Inggris seperti di Pare, Kediri. Programnya dijalankan bertahap. “Program ini menarik karena menjadi ciri khas terrsendiri bagi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan,” kata Edi.

Targetnya adalah meningkatkan citra Perkampungan Budaya Betawi dan makin dkenal oleh masyarakat luas.

Ide Edi disambut Marullah. Mantan Sekda DKI Jakarta itu menyarankan agar lokasi untuk menggunakan bahasa Inggris bagi para pengunjung sebaiknya di Kampung Ismail Marzuki.

Begitu pun untuk Kampung Arab, menggunakan bahasa Arab bagi setiap pengunjung, harus ditentukan lokasinya pada kampung tertentu. “Untuk berbicara bahasa Arab atau Inggris di kampung tertentu perlu disiapakan silabusnya,” saran Marullah.

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan terdiri dari empang kampung yaitu Kampung Muhammad Husni Thamrin, Kampung Ismail Marzuki, Kampung KH Noer Ali, dan Kampung Abdurrahman Saleh.

Marullah berpendapat bahwa jika di kampung Muhammad Husni Thamrin pengunjung berbahasa Arab, maka di Kampung KH Noer Ali menggunakan bahasa Arab. Sedangkan di Kampung Muhammad Husni Thamrin wajib berbahasa Betawi. Di kampung lainnya boleh berbahasa campuran.

“Untuk teknis pelaksanaannya nanti saya sampaikan kepada Kepala Dinas Kebudayaan Iwan Henry Wardhana,” katanya.

 

 

 

Dahlan Iskan: Ini Pemilu Dungu!

INDOWORK.ID, JAKARTA: Kita harus malu atau sebatas hanya bisa iri? Ataukah kita cukup mengaguminya saja?

Ini soal Pemilu. Dalam kaitannya dengan ekonomi. Pemilu sudah lama berlalu tapi ekonomi belum menentu. Pelaku ekonomi masih terus dalam status wait and see.

Wait and see itu sudah dimulai sejak tahun baru: alasan mereka tunggu Pemilu. Ricuh atau tidak. Lalu lihat dulu siapa yang menang.

Setelah Pemilu berlangsung dan akan ternyata masih juga wait and see. Tunggu pelantikan presiden baru. Waktunya masih lama. Wait and see-nya juga ikut berlarut-larut.

Setelah pelantikan kelak pun masih ada tambahan waktu wait and see: tunggu seperti apa susunan kabinetnya. Kabinet dagang sapi atau kabinet meritokrasi. Kalau kabinetnya gabungan dua kutub itu maka, wait and see: siapa yang pegang posisi-posisi kunci. Orang partai atau profesional.

Setelah susunan kabinet diumumkan pun masih perlu wait and see lagi: tunggu 100 hari pemerintahan, ada tanda-tanda bisa bekerja atau hanya sibuk urus kepentingan bisnis yang lagi berkuasa.

IRI MELIHAT INGGRIS

PM Inggris Keir Starmer

Kita begitu iri melihat Inggris. Tanggal 4 Juli Pemilu,  5 Juli pemerintahan baru terbentuk. Langsung bekerja. Perdana menteri Inggris yang baru, Keir Starmer, langsung mengumumkan susunan menteri: 13 laki-laki, 13 perempuan. Tentu semua dari Partai Buruh, sebagai pemenang Pemilu 2024.

PM Keir Starmer adalah perdana menteri Inggris pertama yang secara terbuka mengatakan dirinya tidak bertuhan. Tidak beragama. Ia juga seorang pescetarianism, yakni satu kelas di atas vegetarian. Kata itu gabungan antara pesce dan vegetarian. Pesce artinya ikan. Jadi pemimpin baru Inggris itu hanya makan sayuran dengan sumber protein hanya dari ikan. Ia tidak makan daging apa pun.

Karena tidak beragama maka pengambilan sumpahnya diganti dengan pernyataan pengabdian yang kalimatnya dipilih yang tidak ada “bau” Tuhannya.

Seminggu kemudian parlemen baru sudah mulai bersidang: pemilihan ketua DPR.

Proses politik itu begitu cepatnya. Meski wait and see adalah kata-kata dalam bahasa Inggris tapi Inggris tidak menggunakannya. Proses politik tidak sampai mengorbankan ekonomi.

Dahlan Iskan

Pun negara yang dianggap belum maju seperti Iran. Putaran kedua Pilpresnya pun sudah bisa dilangsungkan seminggu setelah Pilpres putaran pertama.

Sudah lima kali kita Pemilu dengan masa wait and see yang masih sama. Apakah lima kali Pemilu belum cukup untuk jadi bahan pelajaran? Begitu dungukah kita sehingga sudah belajar 25 tahun belum juga naik kelas?

*) Ditulis oleh Dahlan Iskan, wartawan senior.

Gelar Pelatihan Menulis Berita, Sudinkes Jakarta Utara Optimalkan Edukasi Kesehatan

INDOWORK.ID, JAKARTA: Siapa bilang lansia letih lesu dan tidak berdaya? Di
Puskemas Koja kondisi itu tidak terbukti.

Sunarti, koordinator program di Puskemas Koja, Jakarta Utara, secara rutin melakukan kegiatan bagi pasar lansia. Para lansia itu dimanjakan dengan senam lansia di kolam renang. Selain itu, dilakukan pemeriksaan rutin tekanan dan gula darah.

“Program unggulan ini membuat para lansia senang dan bahagia,” kata Sunarti, perawat yang telah mengabdi 14 tahun tersebut.

Hartono, 64, merasa senang mengikuti kegiaan lansia di puskesma yang dipimpin oleh Ma’mun, dokter gigi yang gemar bersepeda  itu.

Hartono merasa sehat pada usia senjanya. “Banyak teman di sini. Baik lama maupun baru. Itu yang membuat saya awet muda,” ujarnya riang, Senin, 8 Juli 2024, di kolam renang Rawa Badak Selatan.

Wulan, dokter poli lansia yang selama 10 terakhir setia mendampingi para lansia, bercerita bahwa pasiennya menjadi lebih bersemangat dalam menjaga kesehatan. Sukses program ini, kata Wulan, boleh diadopsi oleh pihak lain. “Kami terbuka untuk berbagi sukses ini,” ujar ibu dari dua anak tersebut.

Itulah tulisan hasil pelatihan jurnalistik yang digelar Sukudinas Kesehatan Jakarta Utara,  Senin, (8 Juli 2023) guna mengoptimalkan edukasi kesehatan ke masyarakat.

Acara ini bertemakan “Menulis Artikel, Berita dan Tulisan yang Berkualitas untuk Publikasi di Media Online”,dan diisi oleh Lahyanto Nadie,

Kegiatan tersebut digelar pada Senin pagi pukul 10.00-12.00 WIB. Tujuan kegiatan ini, adalah untuk meningkatkan kualitas tulisan edukasi kesehatan kepada masyarakat umum.

Sebagai Narasumber, Lahyanto menyampaikan tulisan yang baik akan memperbanyak pembaca. Puluhan pegawai di dinas kesehatan dari beberapa daerah dan juga mahasiswa STAI AL FATAH, Cileungsi, Bogor, mengkuti kegiatan tersebut.

 

Bank Central China Hentikan Beli Emas, Geopolitik Memanas

INDOWORK.ID, JAKARTA: Bank Sentral China (PBOC) menghentikan pembelian emas selama Mei dan Juni. Itu dilakukan setelah 18 bulan berutut-turut terus melakukan pembelian, menempatkan China pada posisi ke 6 sebagai negara dengan cadangan emas terbesar (2,262 ton), di bawah AS, Jerman, Italia, Perancis, dan Rusia.

Tapi harga emas minggu lalu naik tajam. Kontrak Agustus di Comex sempat menembus angka US$2,400 per ons troi, walaupun ditutup sedikit di bawah 2,400.

Geopolitik memang masih panas. Tapi saya melihat beberapa faktor yang lebih dominan dalam menjaga harga emas tetap tinggi.

LEPAS DOLAR AS

Pertama, sembilan negara tergabung dalam BRICS + akan meninggalkan SWIFT dan melepas USD sebagai alat settlement transaksi dan cadangan devisa. Mereka akan terus berusaha meningkatkan cadangan emasnya.

Data World Gold Council (WGC) Maret menunjukkan Turki, India dan China sebagai tiga teratas pembeli emas. WGC menyimpulkan ada sekitar 20 negara yang berencana meningkatkan cadangan emas mereka.

Kedua, peluang penurunan federal fund rate dalam sidang FOMC September mendatang, kini makin besar. Ditopang data inflasi, tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi AS. Tingkat bunga turun, yield obligasi turun, harga zero yielld gold naik.

Greenback will be memory. And gold will be around.

*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Indowork.id.

 

Hasyim Ashari, Ketua KPU si ‘Buaya’ Amatir

INDOWORK.ID,JAKARTA: Yes, ketua KPU itu melanggar etik karena melanggar aturan KPU bahwa jajaran komisioner tidak boleh selingkuh atau terkena skandal perkelaminan.
Tapi apakah dia melanggar hukum? Nampaknya tidak.
Ketua KPU itu hanya sial saja soal main perempuan. Dia kepencut pengen ngenthu sama perempuan yang sangat dia birahikan.
Dirayu sana sini akhir perempuan itu mau buka celana. Mau dikata terpaksa atau tidak. Yang jelas perkenthuan itu terjadi atas dasar suka sama suka.
Abis gituan, ketua KPU itu mabuk kepayang. Dia yakin perempuan itu sama kepayangnya.

MENUAI PETAKA

Hasyim Ashari, Ketua KPU Pelaku Pelecehan Seksual
Namun setelah itu, ketua KPU menuai petaka. Tadinya cinta buta karena lihat celana, sang ketua mendapati bahwa hubungan yang katanya cinta justru berubah menjadi hubungan yang “demanding.”
Pertama kali, sang ketua berjanji tapi kosong belaka. Sang perempuan merasa dia dimanfaatkan semata. Dan makin nenuntut hingga menyesakkan dada sang ketua.
Dan sang ketua menyerah. Dia tandatangani surat pernyataan yang para garis besarnya adalah pernyataan siap ganti rugi. Habis kenthu dibayar janji kosong dinikahi. Ya, tidak bisa begitu dong.
Surat pernyataan itu menyebut balik nama apartmen seharga milyaran dan cicilan ganti rugi sekira Rp4 miliar jika ingkar janji.
Sang ketua terpojok.
Dia tidak bisa atau tidak akan mau menuruti isi perjanjian itu. Dan dia berbalik arah untuk tidak menikahi perempuan yang sudah dikawininya itu. Dan dia tempuh segala resiko. Termasuk pemecatannya sebagai ketua KPU.

MASIH PUNYA BANSER

Menteri Agama, Ketua Banser
Ketua KPU mungkin malu tapi dia nampaknya sangat siap dengan segala risikonya. Daripada kehilangan harta akibat kengacengannya. Toh kebodohan dia akan tenggelam di samudera gosip media maya dan media massa.
Dia masih punya Banser yang melindungi dan memberi petuah agar kalau cari perempuan jangan kayak ayam jago. Sodok sana sodok sini akhirnya kepatok dan kepalanya – baik yang atas maupun bawah – kepentok.
Lalu bagaimana perempuan yang berhasil menjungkalkan sang ketua? Dia akan menjalani kehidupan dia selanjutnya sambil merenungi apa yang dia dapat dan apa yang tidak dia dapat dari seorang buaya darat. Yang amatiran. Yang disangka suhu ternyata cupu. Goblok…
*) Ditulis oleh Budi Setiawan, wartawan senior.

Hasyim Ashari, Ukuran Sukses Prilaku Asusila

INDOWORK.ID, JAKARTA: Kenapa banyak orang menilai, ukuran sukses itu terletak pada seberapa banyak hartanya, juga seberapa tinggi karir, dan kedudukannya. Baginya itu adalah kepuasan batin dan sebuah kebanggaan diri dan keluarga.

Tapi ketika moralnya merosot, mendapat sanksi hukuman dari Dewan Kehormatan, karena perbuatan asusila yang dilakukan, tak terlihat sedikit pun ekspresi penyesalannya di layar kaca. Biasa-biasa saja, bahkan tanpa beban berat di pundak.

Menghadapi hukuman yang memalukan itu pun, tak membuat dirinya merasa malu dan hina. Apalagi berdosa. Seseorang masih bisa tersenyum lepas, bahkan masih berpeluang mendapatkan jabatan baru yang lebih mentereng. Tak ada efek hukuman yang membuatnya jera. Seedan inikah zaman, atau manusianya yang kian bobrok dan cacat moral?

ISTIDRAJ

Inilah yang disebut istidraj. Memandang kemungkaran sebagai sesuatu yang indah. Menganggap hukuman yang diterima sebagai perkara yang ringan. Di negeri ini, perbuatan asusila yang mencoreng mukanya, tak lantas mematikan karirnya. Malah semakin moncer dan tetap mendapat posisi empuk.

Siapa yang tidak mengelus dada menyaksikan kebejatan ini. Karena orang yang cacat moral masih bisa mendapatkan kepercayaan untuk mengurusi negara.

Bagaimana bisa mengurusi negeri, jika dirinya sendiri tak terurus? Bagaimana bisa mendapat pemimpin yang berintegritas, jika dirinya tak bermoral dan melakukan perbuatan yang tak pantas?

Lagi lagi itu akibat menilai ukuran sukses hanya pada seberapa banyak harta dan seberapa cemerlang karir dan jabatannya. Persetan dengan moral dan akhlak.

PENYESALAN

Manusia pertama yang berbuat dosa adalah Adam Alayhi Salaam. Dia terusir dari surga dan diasingkan Tuhan ke bumi.

Akibat tak mentaati perintah Tuhan agar menjauhi buah terlarang, Adam terpedaya oleh bisikan dan rayuan iblis yang menggoda dan menyesatkan dirinya. Sejak itulah semua anak dan cucu Adam berdosa.

Dalam penyesalannya yang dalam, Adam memohon ampun selama 300 tahun lamanya. Ia betul betul menyesal. Tanpa henti ia menangisi dosanya, bersujud, dan berdoa kepada Tuhannya agar diterima taubatnya.

“Ya Robbana, kami telah berbuat zalim kepada diri kami sendiri. Jika tidak Engkau ampuni dan Engkau kasihi kami, maka jadilah kami orang-orang yang merugi.”

Dalam waktu yang lama, Allah baru menerima taubatnya Adam  tepat di bulan Muharam. Seperti diterangkan dalam sebuah hadits.

Begitu juga dengan kisah Nabi Yunus Alayhi Salaam yang terlempar dari kapal, hingga ditelan ikan Paus dan membawanya ke dasar lautan.

Selama berada di dalam mulut ikan berukuran besar itu, Yunus menyadari kesalahannya, karena lari dari kaumnya yang menolak seruan dakwahnya agar tidak menyembah patung berhala.

Utusan Allah itu telah berdakwah selama 33 tahun dan hanya dua orang saja pengikutnya. Merasa lelah dan frustasi, Yunus as pergi dalam keadaan marah karena tidak tahan dengan olok-olok kaumnya yang membangkang.

MEMOHON AMPUN

Saat berada di dalam perut ikan besar itu, Yunus memohon ampun dan berdoa kepada Tuhannya selama 40 hari.

Dengan rasa penyesalannya yang dalam, ia berdoa tanpa henti, La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minaz-zaalimin. “Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.”

Taubat dan doa Nabi Yunus as dikabulkan Tuhan juga pada Muharam.

Saya berpesan untuk diri saya sendiri, juga kita semua. Sadarlah dan bertobatlah. Tanamkan rasa malu dan jagalah kehormatan. Berjanjilah untuk menjaga nama baik keluarga, masyarakat dan negeri ini. Juga berjanjilah pada Tuhan agar tak mengulangi kesalahan yang sama.

Setiap anak cucu Adam berdosa, tempatnya salah. Tak ada kata terlambat untuk berbenah dan menata diri. Kembalilah ke jalan yang lurus.

*) Ditulis oleh Adhes Satria Sugestian, wartawan senior.