Headline INFRASTRUKTUR

PT Hakaaston Bidik Pasar Eksternal Manufaktur Konstruksi



single-image

INDOWORK.ID, JAKARTA:  PT Hakaaston (HKA) melakukan sejumlah strategi agar dapat bersaing dalam pasar eksternal. Perlahan di tahun 2021 produsen aspal beton tersebut meningkatkan kapabilitas produk manufaktur konstruksi.

Direktur Produksi dan Pemasaran HKA, Alfin Zaini mengatakan bahwa beberapa strategi antara lain backward, vertical dan forward integration. Strategi tersebut diharapkan dapat menciptakan keunggulan kompetitif dalam rangka differentiation dari pesaing.

STRATEGI HKA

Pertama, integrasi backward. HKA memperkuat ketersediaan material strategis di wilayah hulu. HKA juga mengoptimalkan utilisasi atau peralatan dengan melakukan ekspansi ke beberapa wilyah. Salah satunya adalah merelokasi Asphalt Mixing Plant (AMP) pada proyek overlay Bandara Pattimura Ambon yang telah selesai pekerjaannya ke wilayah Palembang, Sumatera Selatan.

“AMP akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan produksi aspal di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Simpang Indralaya – Muara Enim,” tutur Alfin dalam siaran pers Hutama Karya.

Kedua, integrasi vertical. Strategi ini dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan inovasi pengembangan produk serta membuka sejumlah unit produksi baru yang akan menambah diversifikasi dan meningkatkan kapabilitas produk. “Sebagai contoh saat ini HKA membuka unit produksi kimia konstruksi di Cikiwul, Bekasi dan pengembangan produksi aspal karet di Cileungsi, Jawa Barat,” imbuh Alfin.

Ketiga, strategi integrasi forward yang dilakukan yakni pengembangan teknologi terkini melalui jasa konstruksi. Hal ini mendukung sektor konstruksi dan sarana perhubungan seperti overlay bandara dan proyek pembangunan jalan layang.

Meski banyak membidik pasar eksternal di tahun 2021, HKA juga terus berkomitmen dalam pemenuhan kebutuhan produk manufaktur aspal dan beton bagi kelanjutan pembangunan beberapa ruas tol di JTTS. Hingga saat ini, HKA telah memproduksi 1.345.753 ton aspal hotmix, 1.532.875 meter spun pile, 5.105 buah girder, 363.982 meter barrier dan 32.957 panel fullslab yang digunakan pada pembangunan JTTS.

“Hal ini juga menjadi bukti bahwa dalam pembanguan JTTS, material dan bahan baku yang digunakan seluruhnya menggunakan produk dalam negeri dan diproduksi oleh anak bangsa sendiri,” tutup Alfin.

PENGEMBANGAN SISTEM IT 

Di tahun ini HKA juga tengah menyusun roadmap sistem Informasi Teknologi (IT) yang akan diimplementasikan hingga 5 tahun kedepan. Manajemen memberikan perhatian khusus untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui penerapan teknologi.

Apa yang dilakukan HKA sejalan dengan salah satu KPI perusahaan induknya, Hutama Karya, yakni mengomptimalkan kepemimpinan teknologi. Saat ini HKA telah mengimplementasikan SAP 4 Hana dan IPOP (Informasi Pengendalian Operasional dan Produksi) sejak tahun 2020 lalu. HKA menilai pentingnya digitalisasi yang akan membantu proses produksi manufaktur lebih efisien dan tepat guna.

Tahun 2020, HKA telah meraih tiga kategori penghargaan bergengsi dari Majalah IT Works atas kinerja perusahaan yang berbasis Teknologi Informasi. Penghargaan tersebut antara lain TOP Digital Implementation on Infastructure, TOP Digital Readiness and TOP Leader on Digital Implementation

 

Berita Lainnya