Headline INFRASTRUKTUR

PTPP Makin Tajir, Nilai Kontrak Capai Rp8,9 Triliun



single-image

INDOWORK.ID, JAKARTA: PT PP (Persero) Tbk, salah satu perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka di
Indonesia (“PTPP”) melakukan penandatanganan kerjasama Pembangunan Jalan Kawasan Khusus KEK
Mandalika sehingga perusahaan BUMN ini makin tajir. Nilai kontraknya mencapai Rp8,9 triliun.

Penandatanganan kerjasama ini dilakukan antara 2 (dua) pihak, yaitu: PTPP dengan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (“ITDC”) di Mandiri Club Jakarta. Dalam penandatanganan tersebut, PTPP diwakili oleh Novel Arsyad selaku Direktur Utama PTPP dan Abdulbar M. Mansoer selaku Direktur Utama ITDC serta disaksikan oleh Kartika Wirjoatmodjo selaku Wakil II Menteri BUMN.

Proyek pembangunan jalan yang bernilai Rp900 miliar dimiliki langsung oleh ITDC di mana pembiayaannya menggunakan skema Pre-Financed Project. Pembiayaan pembangunan proyek tersebut juga didukung oleh anggota HIMBARA, yaitu: Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN akan mempercepat penyelesaian pembangunan Jalan Kawasan Khsusus KEK Mandalika.

Proyek ini nantinya akan digunakan untuk penyelenggaraan MotoGP Indonesia dimana direncakaan akan berlangsung pada 2021.

Pembangunan Jalan Kawasan Khusus KEK Mandalika merupakan bagian dari Kawasan Sirkuit Mandalika
yang dibangun di atas lahan seluas 52,5 hektar di dalam Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas The
Mandalika yang berlokasi di Nusa Tenggara Barat.

Pembangunan Jalan Kawasan Khusus KEK Mandalika dengan panjang lintasan 4,31 kilometer merupakan
sirkuit jalan raya pertama di dunia yang dibangun dengan konsep menawarkan pemandangan indah yang
dikelilingi hamparan perbukitan dan pantai. Dimana hal tersebut merupakan kekayaan alami yang berada di
kawasan pariwisata di selatan Pulau Lombok ini. Selain itu, sirkuit ini juga akan menjadi sirkuit jalan raya
pertama di dunia yang menyelenggarakan perhelatan MotoGP.

PTPP menyatakan optimistis dapat menyelesaikan pembangunan jalan tersebut sesuai dengan target yang telah
ditetapkan pada pertengahan Juni 2021. Dibekali dengan berbagai pengalaman yang dimiliki oleh PTPP
selaku kontraktor BUMN, PP yakin dapat menghasilkan pembangunan jalan dengan kualitas tinggi dan
sesuai dengan standar internasional yang telah ditentukan oleh Fédération Internationale de Motocyclisme
(FIM).

“PTPP akan melanjutkan pekerjaan pembangunan jalan di Sirkuit Mandalika yang sebelumnya telah
mencapai progress 40%,” ujar Novel Arsyad selaku Direktur Utama PTPP kepada media.

KONTRAK BARU Rp8,98 TRILIUN

PTPP telah membukukan kontrak baru sebesar Rp. 8,98 triliun sampai dengan akhir Juni 2020. Pencapaian kontrak
baru tersebut terdiri dari kontrak baru Induk Perseroan sebesar Rp7,91 triliun dan Anak Perusahaan
sebesar Rp1,07 triliun.

Beberapa proyek yang berhasil diraih Perseroan sampai dengan Juni 2020, antara
lain: RDMP JO sebesar Rp. 1,80 triliun, Water Treatment Pekanbaru Rp. 1,26 triliun, Bogor Apartment Rp.
1,17 triliun, Sport Center Banten Rp. 794 miliar, SGAR Alumina Rp. 660 miliar, RDMP Reguler Rp. 576
miliar, Kendari – Toronipa Road Rp. 412 miliar, dsb.

Sampai dengan Juni 2020, perolehan kontrak baru dari Perusahaan BUMN mendominasi perolehan
kontrak baru PTPP dengan kontribusi sebesar 39%, disusul oleh Pemerintah (APBN) sebesar 27% dan Swasta
sebesar 27% dari total perolehan kontrak baru. Sedangkan, perolehan kontrak baru berdasarkan jenis atau
tipe pekerjaan, yaitu: Gedung sebesar 33%, Oil & Gas sebesar 30%, Irigasi 16%, Power Plant 11%, Jalan &
Jembatan sebesar 6%, dan lain-lain (Dam dan Industry) sebesar 4%.

PT PP (Persero) Tbk (kode emiten: PTPP) merupakan salah satu perusahaan konstruksi dan terkemuka di Indonesia yang berdiri sejak 1953. Saat ini, PTPP memiliki 7 (tujuh) lini bisnis yang terintegrasi mulai dari Upstream, Middlestream sampai dengan Downstream, yang meliputi: Energi, Properti, Infrastruktur, Jasa Konstruksi, Engineering, Procurement and Construction (EPC), Peralatan Berat dan Pracetak. PTPP memiliki jejak rekam yang solid dan berhasil memenangkan penghargaan atas proyek-proyek konstruksi Pelabuhan, Pembangkit Listrik, Airport, Bendungan, dan Gedung di Indonesia. PTPP merupakan pionir untuk konsep Eco-Friendly Green Building di Indonesia yang telah memenangkan beberapa penghargaan lokal dan internasional atas hasil karyanya.

PTPP mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 9 Februari 2010, dengan kepemilikan publik sebesar 49%. Pada tahun 2015, PTPP mencatatkan saham entitas anak PT PP Properti Tbk (kode emiten: PPRO) di Bursa Efek Indonesia sebanyak 35%. Untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan, PTPP berekspansi di sektor Energi dan Infrastruktur di tahun 2016.

Pada tahun 2017, entitas anak yang bergerak sebagai kontraktor berbasis peralatan berat PT PP Presisi Tbk (kode emiten: PPRE) melantai di Bursa Efek Indonesia dengan elepas 23% saham ke publik. Untuk menghadapi era Industry 4.0, PTPP melakukan strategi operasional excellence dengan menerapkan sistem informasi yang handal, yaitu ERP sebagai enterprise system utama yang didukung berbagai aplikasi penunjang operasional dalam menjawab tantangan dan kebutuhan perusahaan kedepan. PTPP juga menerapkan penggunaan Building Information Modeling (BIM) serta
penguasaan teknologi baru lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan, akurasi dan efisiensi serta menjadi perusahaan yang unggul serta excellence.

 

Berita Lainnya