Bisnis Headline

Indikator Ekonomi Mengkhawatirkan, Investor Jangan Panik



single-image

INDOWORK.ID, JAKARTA: Begitu banyak indikator yang mengkhawatirkan baik di dalam maupun luar negeri. Namun investor jangan panik.

Lengkap tanda-tanda bahwa investor dalam keadaan bad mood. Saham di AS turun tajam, bahkan indeks teknologi Nasdaq sempat turun lebih dari 2%. Eropa juga nyungsep. Turun rata rata di atas 1%. Di Asia, NIkkei, Hangseng dan STI juga terkoreksi lebih dari 1%.

Harga komoditas berguguran. Termasuk emas. Termasuk WTI. Tak terkecuali CPO. Tak terkecuali batu bara. Indeks kecemasan, VIX naik tajam, hampir 16%.

BANYAK KECEMASAN

Ada banyak kecemasan. Perkiraan tingkat bunga akan naik lagi akhir tahun. DXY (Indeks USD) dan yield treasury terus merangkak naik. Racun bagi saham. Racun bagi rupiah. Racun bagi SBN. Di Amerika Serikat sendiri, naiknya yield mengerek beban anggaran federal. Bayang bayang government shutdown. Kalau dedolarisasi berlanjut, peluang besar AS default.

Pasar mortgage meregang. Artinya makin banyak pemilik rumah nggak mampu bayar utang. Homeless merebak. China yang merupakan lokomotif terbesar ekonomi dunia diperkirakan akan mengalami penurunan pertumbuhan. Krisis properti, dalam jangka pendek, nampaknya akan tetap buruk. Dan capital outflows mulai melanda.

Di tingkat global, gangguan rantai pasok masih berlanjut. Karena perang, karena sikap proteksionistis. Karena pergeseran geo politik yang cepat dan tak terduga. Sementara iklim yang ekstrim mengancam kesehatan dan banyak sektor ekonomi.

TELANTARRKAN EKONOMI

Hasan Zein Mahmud

Di sini, naiknya harga beras bisa jadi isu beringas. Pesta demokrasi yang mahal, bukan saja menyuburkan korupsi, tapi juga menelantarkan ekonomi. Boleh jadi uang politik mengalir ke bawah, beberapa saat.

Yang terdongkrak hanya nasi dan indomi.

Cashing out portfolio? Cut loss? Yang penting jangan panik.

*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Indowork.id.

Berita Lainnya