INDOWORK.ID, BEKASI: Jalan Ujung Harapan, yang menjadi salah satu akses utama bagi warga Kabupaten Bekasi menuju Kota Bekasi, Jawa Barat, mengalami kerusakan parah yang belum tertangani dengan maksimal. Kerusakan di jalan ini tak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari warga, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi warga, yang merasa jalanan yang rusak dan berlubang memperlambat perjalanan dan menjadi ancaman keselamatan, terutama pada malam hari dan saat hujan.
Vikri, seorang warga yang tinggal di sekitar Jl. Ujung Harapan, mengungkapkan bahwa penyebab utama kerusakan di jalan ini adalah tingginya volume kendaraan berat yang melintas setiap hari. “Kendaraan besar, seperti truk, hampir setiap hari lewat sini, apalagi dengan adanya pembangunan di daerah sekitar. Jalan ini jadi semakin cepat rusak,” ujar Vikri, Kamis, 7 November 2024.
Selain itu, drainase yang buruk di sepanjang jalan juga memperburuk kondisi. “Setiap hujan, air tergenang di jalan karena drainase tidak optimal. Kondisi ini membuat jalan cepat berlubang dan semakin berbahaya,” lanjutnya.
Berdasarkan pemantauan saya, area yang paling parah mengalami kerusakan adalah di perempatan menuju Jalan Alinda dan di depan SPBU Candrabaga. Menurut warga, lubang-lubang di jalan tersebut cukup dalam sehingga membahayakan pengendara, terutama sepeda motor.
RISIKO KECELAKAAN

Minimnya pencahayaan di titik-titik ini juga menambah risiko kecelakaan. Warga setempat bahkan melaporkan adanya beberapa insiden kecelakaan di daerah tersebut karena pengendara sulit melihat lubang jalan, terutama pada malam hari. “Banyak pengendara yang akhirnya terpaksa lawan arah untuk menghindari jalan berlubang, dan ini tentu meningkatkan risiko kecelakaan,” tambah Vikri.
Sementara itu, menurut Bagas, petugas dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bekasi yang sedang menangani perbaikan drainase di Jl. Ujung Harapan. Tingkat kerusakan jalan ini memang sangat parah dan membutuhkan anggaran besar untuk memperbaikinya. “Kerusakan parah ini membutuhkan alokasi dana besar, yang saat ini masih menjadi kendala utama. Anggaran tahun ini sudah dialokasikan untuk beberapa proyek prioritas lain, sehingga perbaikan penuh di jalan ini dijadwalkan tahun depan,” jelas Bagas.
Ia juga menambahkan bahwa lalu lintas padat di Jl. Ujung Harapan menghambat proses pengerjaan di siang hari. “Untuk melakukan perbaikan, kami harus mengatur lalu lintas terlebih dahulu. Kami berencana mengadakan pengerjaan di luar jam sibuk untuk meminimalisir gangguan lalu lintas,” terangnya.
Dinas Pekerjaan Umum bekerja sama dengan dinas terkait lainnya, seperti dinas perhubungan dan pihak kepolisian, untuk memastikan keselamatan warga selama proses perbaikan.
Menurut Bagas, DPU telah memasukkan perbaikan Jl. Ujung Harapan ke dalam daftar proyek prioritas pada tahun depan, dan akan mulai dikerjakan segera setelah anggaran disetujui. “Kami menargetkan memulai perbaikan jalan di awal tahun, saat kondisi cuaca lebih stabil untuk mendukung kualitas pengerjaan,” ungkapnya.
Adapun titik perbaikan utama mencakup area dekat pintu masuk kompleks perumahan, perempatan Jalan Alinda, dan di depan SPBU Candrabaga, yang telah dilaporkan oleh warga sebagai area dengan kerusakan terparah.
DPU berkomitmen untuk menggunakan material yang lebih tahan lama agar jalan tidak mudah rusak kembali. “Kami juga berencana melakukan pengawasan ketat selama proses perbaikan agar kualitas jalan sesuai standar. Tim kami akan mengecek material dan proses pengerjaan secara berkala agar hasilnya tahan lama,” tambah Bagas.
Namun, warga sekitar berharap perbaikan dapat dipercepat. Menurut mereka, kondisi jalan yang rusak menyebabkan kemacetan parah dan menghambat aktivitas harian mereka. “Saat jam sibuk, jalan ini selalu macet karena pengendara harus hati-hati menghindari lubang. Waktu tempuh jadi lebih lama dan tentu saja ini tidak nyaman,” ujar Vikri.
TINGKATKAN PENERANGAN

Tidak hanya itu, warga juga merasa pemerintah perlu meningkatkan penerangan di titik-titik rawan kecelakaan di sepanjang Jl. Ujung Harapan. “Kalau malam hari di sini gelap, jadi pengendara sulit melihat lubang-lubang yang dalam. Kami berharap ada lampu penerangan agar mengurangi risiko kecelakaan,” tambahnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap perbaikan, beberapa warga juga sudah melakukan tindakan sementara untuk mengurangi dampak kerusakan jalan, seperti memasang tanda darurat di area berlubang atau mengarahkan pengendara untuk berhati-hati di titik-titik yang rusak parah. Namun, langkah ini tentu saja belum cukup untuk mengatasi kondisi jalan secara keseluruhan.
Dengan adanya rencana perbaikan pada awal tahun depan, warga berharap agar pemerintah dan Dinas Pekerjaan Umum benar-benar merealisasikan rencana tersebut. “Kami ingin tindakan yang nyata, dan berharap perbaikan ini segera diselesaikan untuk kenyamanan dan keselamatan kami,” ujar Vikri menutup wawancara.
Situasi di Jl. Ujung Harapan mengungkapkan masalah jalan rusak dan sistem drainase yang belum memadai sebagai tantangan besar bagi kota. Dengan adanya rencana perbaikan di awal tahun depan, diharapkan pihak berwenang dapat mempercepat proses dan memberikan prioritas pada keamanan warga. Bagi warga Jl. Ujung Harapan, mereka hanya berharap perbaikan yang berkualitas, jalan yang aman, dan tentunya akses yang bebas dari hambatan.
*) Ditulis oleh Hanif Adhi Nugroho, mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) Magang di LPDS
Leave a reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *