Headline Humaniora

Langgeng Wibowo, Pustakawan Bisnis Indonesia, Kini Telah Langgeng

Share on:

INDOWORK.ID, JAKARTA: Kabar duka datang dari Wakil Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Rofikoh Rokhim. “Semoga Pak Langgeng Perpustakaan meninggal khusnul khotimah.” Langgeng yang dimaksud adalah Langgeng Wibowo, pustakawan legendaris Bisnis Indonesia.

Opiek, panggilan Rofikoh, tetap memanggilnya sebagai “Langeng Perpustakaan” karena almarhum memang menjadi ikon yang kuat bagi bagian itu. Sebelumnya Langgeng bekerja bersama Muhammad Djumaidi Tohir yang juga telah berpulang ke rahmatullah. Berbicara mengenai perpustakaan, tentu kedua tokoh itu menjadi legenda di Bisnis Indonesia.

Saya tentu terkejut karena meskipun mengetahui almarhum sakit untuk waktu yang cukup lama, tapi kami sering berinteraksi. “Silakan Pak Haji. Semoga senantiasa sehat selalu.” Begitu pesan terakhir yang saya terima dari Langgeng Wibowo pada 18 Januari 2023. Saya tengah bertugas di Medan ketika itu.

Seperti biasanya saya meminta data atau berita dari pustakawan Bisnis Indonesia itu sejak kami berkantor bersama. Meskipun sudah tidak sekantor lagi, beberapa kali saya mengontaknya. Saat itu Medan itu, saya meminta nomor telepon rekan Bisnis Indonensia untuk urusan pekerjaan.

DOA TERAKHIR

Langgeng Wibowo, ketiga dari kiri

Setelah memberikan nomor itu, Langgeng pun mendoakan seperti yang saya tuliskan tadi. Rupanya itulah kalimat sekaligus doa terakhirnya. Hari ini, Kamis, 23 Maret 2023, saya mendapatkan kabar ayah dua anak itu berpulang ke rahmatullah.

Kenangan saya yang mendalam terhadap almarhum ketika memberikan ia gelar sebagai role model untuk nilai budaya service excellence bagi karyawan yang karena melayani cepat dan tanpa pamrih, selalu senyum, dan tak pernah mengeluh. Saya datang bersama tim Budaya Bisnis Indonesia ke kediamannya di Perumahan Bumi Lestari, Jl. Nuri Blok H48 No. 6, Tambun Bekasi.

Langgeng menerima tim budaya lengkap bersama keluarganya. Istrinya yang bernama Sri Indra Lokawati dan kedua anaknya–Annisa dan Kalam–, menerima kami dengan gembira. Mereka juga girang lantaran kami memberikan hadiah dari kantor.

Nilai-nilai budaya Bisnis Indonesia adalah Balance, Integrity, Service Excellence, Networking, Innovation, dan Strive for Succes disingkat menjadi BISNIS. Nilai Service Excellence yang disematkan kepadanya berdasarkan penilaian rekan karena bahwa Langgeng memang layak menyandang gelar itu.

Di luar urusan kantor, kami juga akrab.  Selain kegiatan sosial di Badan Amil Zakat Bisnis Indonesia, kami sering ngobrol dan berolah raga bareng. Ia adalah lawan main bola yang asyik. Jika terjadi body toach dengannya, pasti merakan benturan yang kuat sekali.

Selain sering bercanda, kami juga kerap berdiskusi tentang agama Islam. Saya memanggilnya sebagai ayah Kalam, anak keduanya. Kata kalam dengan pengertian alat tulis dalam kosakata bahasa Indonesia, merupakan sebuah kata serapan dari bahasa Arab: قلم (Qalam) yang berarti pena.

Menurut General Manajer PT Jurnalindo Aksara Grafika Johanan Rosanti Hutagalung, almarhum mendeirta sakit stroke yang cukup lama. “Padahal kemarin sudah membaik. Kaget mendengar berita ini,” kata istri Daniel tersebut.

Bertahun-tahun bergelut dengan data dan buku di Perpustakaan, karena prestasinya Langgeng kemudian dipromosikan menjadi manajer sekretariat redaksi. Cocok, karena orangnnya jujur, pandai menjaga rahasia, dan disipilin.

Langgeng Lahir di Wonogiri pada 4 November 1968. Masa kecilnya dilalui di kota yang dikenal dengan gaplek dan bakso itu. Langgeng kecil masuk ke SD 04 Wonogiri dan melanjutkan ke SMPN 01 hingga lulus SMAN 01 kota yang sama.

Ia kemudian masuk ke Fakultas Politeknik Pertanian IPB untuk mengambil program Diploma 2. Lulus pada 1990, prestasinya bagus dengan Indeks Prestasi 3,39. Di tengah kesibukannya Langgeng melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka dan lulus pada 2011.

Sebelum bergabung dengan Bisnis Indonesia, Langgeng pernah bekerja di PT Indepenindo Bangun Media dan PT Panca Putra Bakti Media Utama. Di kantor pertama Langgeng mampu bertahan 4 tahun, namun di kantor kedua hanya 13 bulan.

Dari pernikahannya dengan Sri Indra Lokawati, wanita kelahiran 14 April 1971, ia memiliki dua anak. Menjelang ulang tahun ke-10 Bisnis Indonesia, lahirlah Annisa Mahardika Giri Hanastiti pada 13 Desember 1995. Lima tahun kemudian, tepatnya 20 Juli 2000, buah Cinta Langgeng dan Sri, lahir seorang jagoan: Kalam Adi Giri Wicaksono.

Muhamammad Syahran W. Lubis, yang pernah menjadi Managing Editor dan Kepala Sekretariat Redaksi Bisnis Indonesia bersaksi bahwa “Pak Langgeng adalah orang yang sungguh baik.”

 

On a recent update, the Indonesian Business Librarian Langgeng Wibowo is here to stay for the years to come. His active and inspiring presence has been a tremendous asset to the business library industry of Indonesia.

For more than two decades, Langgeng Wibowo has dedicated his time and resources to the progress of business librarianship in Indonesia. He has led key initiatives, such as the establishment of the Indonesian Business Librarians Association, which allows Indonesian librarians to network and exchange ideas. Additionally, Langgeng has overseen the digitization of a number of library holdings, helping to promote the growth and development of libraries in the age of the digital revolution.

As the founder of the PT Saung Digital Library Institute, Langgeng has been at the forefront of digital initiatives, making access to online resources more affordable and accessible. He has also organized and hosted seminars, workshops and conferences on the topics of library management and the use of digital technologies in education and research.

Langgeng Wibowo’s influence in the library industry has rapidly gained momentum. From promoting the integration of new technologies into libraries to advocating for more efficient library services, he continues to be a major contributor to innovation and progress within the business library industry of Indonesia.

The progression and innovation that Langgeng Wibowo has brought to the table over the years is undeniable. His commitment to the success of the Indonesian business library industry is undeniable, and his impact and contribution to the field will reverberate for years to come.


Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *