INDOWORK.ID, MOJOKERTO: Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati orangnya asyik meskipun didera kesibukan yang padat. Ia sempat diajak ngobrok tentang kiprahnya. “Saya mau cepat-cepat nih. Waktu sangat penting,” katanya.
Ia memang banyak agenda. Tapi sempat bercerita tentang pembangunan infrastruktur, pengembangan usaha kecil dan mikro, hingga memanfaatkan teknologi untuk memperluas pasar bagi warganya.
Saat ini inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Jawa Timur pada triwulan II 2022 tercatat sebesar 4,92 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2022 yang tercatat 3,04 persen (yoy) sedangkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mojokerto tercatat tumbuh 7,2 persen (yoy) pada kuartal II tahun 2022.
Sebelumnya, -1,21 persen (yoy) ditahun 2020 lalu. Hal tersebut diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian Kabupaten Mojokerto hingga bisa menembus pasar internasional dan bangkit dari keterpurukan serta ancaman inflasi.
Bagi Ikhfina, para pelaku UMKM harus memutar otak untuk melakukan inovasi agar produk-produk yang mereka hasilkan memiliki marketplace yang bagus. “Saat ini kita berada dalam kondisi ancaman inflasi. Perlu adanya upaya – upaya dalam menanggulangi masalah tersebut.
TIGA PROYEK
Pada Mei lalu bupati yang juga dokter itu meresmikan tiga proyek infrastruktur di Kabupaten Mojokerto. Tiga proyek tersebut diantaranya, pembangunan Kantor Balaidesa Kupang, Kecamatan Jetis, pelebaran jalan Gumeneng-Kemasantani, Kecamatan Gondang, serta pelebaran jalan Temuireng-Gunungan Kecamatan Dawarblandong.
“Pembangunan tiga infrastruktur ini diharapkan bisa mendongkrak perekonomian warga di Bumi Majapahit,” tutur Ikfina.
Pada 2021 anggaran yang dikucurkan Rp 250 miliar. Proyek pembangunan itu tersebar di berbagai organisasi perangkat daerah (OPD).
Di antaranya di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mojokerto sebesar Rp 181,5 miliar. Kemudian di Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Perhubungan (DPRKP2) Kabupaten Mojokerto sebesar Rp 410 juta.
ONDE-ONDE
Ikhfina juga jago promosi. Ia bercerita mengenai makanan lokal yang telah go international yaitu onde-onde.
Kue bulat bertabur wijen itu bisa dijumpai di toko Onde-onde Bo Liem Empunala, Jalan Empunala nomor 43, Kelurahan Balongsari, Magersari, Kota Mojokerto. Onde-onde di tempat ini sangat layak untuk menjadi oleh-oleh keluarga di kampung halaman. Karena kenikmatannya yang benar-benar berkualitas.
Sebagai gambaran saja, onde-onde buatan generasi ketiga keluarga Bo Liem ini mempunyai kulit yang lembut dan gurih bertaburkan wijen. Sebab adonannya menggunakan tepung ketan berkualitas dicampur gula pasir dan garam. Wijen yang digunakan diimpor dari India.
PATUNG BUDHA TIDUR
Indri bersama para koleganya menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Bumi Majapahit itu. Selain kulinter, ia jua menikmati wisata andalan Ikhfina.
Maklumlah, Mojokerto seakan tidak berhenti memanjakan wisatawan. Tidak hanya lewat pesona alam, namun juga sisi religinya. Ada Patung Buddha Tidur Mojokerto yang raksasa, yang merupakan perwujudan dari Budha Gautama.
Lokasinya ada di kompleks MahaVihara Mojopahit. Patung ini didirikan guna melengkapi vihara Mojopahit sebagai center Buddha di kawasan peninggalan Kerajaan Majapahit. “Sering-sering datang ke sini. Menginap gratis kok,” kata Eka Darma, 77, biksu yang ramah memberikan penjelasan tentang kehidupan di Trowulan.
Wisata religi di Mojokerto memang beragam. Ada juga makam Syekh Jumadil yang merupakan kakek dari Walisongo Sunan Gresik dan Sunan Ampel. Menurut Arief, pemandu wisata, jalan menuju daerah tujuan juga sudah mulus.
Leave a reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *