INDOWORK.ID, JAKARTA: Apa persamaan Bung Karno dan Pak Eddie Nalapraya? Paling tidak ada empat hal yang menyamakan mereka. Keempatnya adalah lahir pada 6 Juni, pejuang, bergaya militer, dan romantis.
Bung Karno lahir pada 6 Juni 1901, sedangkan Pak Eddie pada 1931 tanggal yang sama. Keduanya sama-sama pejuang kemerdekaan. Kemudian mereka sama-sama bergaya militer dan satu lagi yang terpenting adalah romantis.
Begitulah catatan Azis Khafia, yang didaulat sebagai pembawa acara. Suasana pun riang ketika Azis melontarkan candanya. Bekas anggota DPD itu datang terlambat sehingga acara agak molor. Begitu pun ketika Azis menyebutkan tanggal 26 sebagai kelahiran Bung Karno dan Pak Eddie, lalu dikoreksi. Eh, dia menyalahkan orang yang membetulkan.
Lontaran Azis membuat suasana syukuran ulang tahun ke-91 Eddie Marzuki Nalapraya di Perkampungan Budaya Betawi (PBB) di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Rabu (15 Juni 2022) semakin cair.
SUASANA RIANG GEMBIRA

Ketua Forum Pengkajian dan Pengembangan Budaya Betawi Setu Babakan Abdul Syukur, Wakil Walikota Jakarta Utara Juaini Yusuf, Ketua Umum Bamus Suku Betawi 1982 Zainuddin MH, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI Jakarta yang juga Pimpinan Universitas Islam As Syafi’iyah Dailamy Firdaus, KH Jaelani dan Rojali – Ketua dan Sekretaris Yayasan Seni Budaya Mushaf Jakarta – lembaga yang secara khas menyelesaikan Al Qur’an Mushaf Betawi; pengacara Chevy Rasyid, Ketua Forkabi Muhammad Ikhsan dan tokoh Betawi lainnya tampak begitu gembira.
Apa lagi Kepala UPT PBB Setu Babakan Imron Yunus yang menjadi shohibul bait tampil santai mengenakan t-shirt, tentu girang. “Setu Babakan menjadi saksi tonggak bersatunya kaum Betawi,” kata Imron.
Pengacara Zamakh Sari, Ketua Panitia Pelaksana hajatan itu, menyatakan bahwa acara syukuran itu merupakan ajang silaturahmi tokoh-tokoh Betawi. “Pak Eddie ini mempersatukan Betawi sejak dulu,” katanya.
Suasana makin ramai dengan alunan lagu-lagu yang dikumandangkan oleh vokalis dari Orkes Gambus Ar-Romania pimpinan Ahmad Supandi, menghibur dengan lagu-lagu gambus dan Melayu. Penyanyi keroncong legendaris Yoyo Mukhtar ikut menyumbangkan lagu Renungkanlah karya Muhammad Mashabi.
Syairnya diubah:
“Rasa cinta pasti ada pada Pak Eddie Nalapraya.”
Hadirin pun mengikuti Yoyo bernyanyi sambil tertawa gembira.
“Hiburan orkes gambus ini sumbangan dari Bang Beky Mardani, Ketua Umum LKB,” kata Zamakh. Beky pun tampak tersenyum.
Ketika pemotongan tumpeng oleh Pak Eddie, tampak para tokoh menerimanya dengan senang hati. Mereka adalah Abdul Syukur, Beky Mardani, Dhailami Firdaus, Juaini Yusuf, Zainuddin MH, Imron Yunus, Rossyana Hasbullah, dan Diana Murni Muzammil.
Budayawan Yahya Andi Saputra menjadi komando untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada Pak Eddie. “Insya Allah Pak Eddi selalu sehat wal afiat,” kata Yahya diaminkan oleh hadirin.
Ketika para tokoh Betawi kumpul tentu tak bisa lepas dari memikirkan masa depan. Mengutip Budayawan Syamsuddin Ch. Haesy, menjelang tiba era Society 5.0, kaum Betawi memang kudu unjuk kemampuan kompetitif dan komparatifnya. “Dengan begitu banyak tokohnya yang berkelas nasional dan internasional, tandang di gelanggang zaman baru,” kata Bang Sem, yang kemarin ikut berjoget.
Silaturahmi mendatangkan rezeki, menambah umur dan memperoleh ilmu pengetahuan. Sajian yang disuguhkan tuan rumah berupa pecak ikan gurami, semur daging, sayur masak asem dan tentu saja kuliner khas Betawi, termasuk suguhan bir pletok.
Ultah Pak Eddie di Setu Babakan
Hadirin disuguhkan pecak ikan
Wajik dan bir pletok disediakan
Sehat wal afiat kita doakan
Leave a reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *