LPEM FEB UI Dorong Empat Langkah Konkret Pulihkan Kepercayaan Publik dan Daya Beli

INDOWORK.ID, JAKARTA: Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) merilis empat rekomendasi kebijakan jangka pendek sebagai upaya untuk mengembalikkan kepercayaan masyarakat, memperbaiki daya beli, serta menjaga kapasitas fiskal negara tetap sehat. 

Rekomendasi yang diberikan LPEM FEB UI berisi empat langkah konkret, yakni evaluasi program besar seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Merah Putih (KMP), Membatalkan pengurangan dana transfer ke daerah, merampingkan birokrasi dan menghentikan pembentukan lembaga baru, serta mengembalikan fungsi pemerintah sebagai stabilisator harga beras. 

Pengamat sosial, Rissalwan Habdy Lubis menilai usulan dari LPEM FEB UI menyasar pada persoalan mendasar yang langsung dirasakan oleh masyarakat. 

“Tentu saja masyarakat luas, terutama anak-anak dari keluarga kurang mampu dan daerah yang selama ini sulit terjangkau program seperti Papua atau wilayah pedalaman,” ujarnya. 

Rissalwan juga menambahkan terkait pentingnya prioritas wilayah dalam menjalankan program MBG. Ia menyebut bahwa pemerintah harus memprioritaskan daerah 3T, yakni Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal. 

“Prioritas harus di daerah 3T, seperti daerah di NTT, pedalaman Papua, Sulawesi, Kalimantan, dan wilayah kepulauan. Sementara itu, daerah di Jawa atau kota besar, program itu tidak terlalu mendesak,” tambahnya. 

Mengenai usulan pada peran pemerintah dalam pengendalian harga pangan, Rissalwan menilai langkah LPEM FEB UI sudah tepat. 

“Beras adalah bahan pangan pokok. Kalau harganya naik, kebutuhan dasar rakyat langsung terganggu. Pemerintah harus kembali berperan penuh mengendalikan harga beras,” ujarnya. 

LPEM FEB UI berharap pemerintah dapat mempertimbangkan usulan ini agar kebijakan fiskal lebih tepat sasaran, dapat menjaga stabilitas harga, serta meningkatkan kepercayaan publik.