Kemendikdasmen-Arasoft Latih 100 Guru Produksi eBook Interaktif

INDOWORK.ID, YOGYAKARTA : Sebanyak lebih dari 100 guru SMA dari 16 provinsi mengikuti pelatihan intensif pembuatan eBook interaktif berbasis standar global EPUB 3.0. Program ini digagas Direktorat Sekolah Menengah Atas Kementerian Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Kemendikdasmen), bekerja sama dengan Arasoft Korea Selatan serta mendapat dukungan dari National IT Industry Promotion Agency (NIPA).
Pelatihan yang berlangsung selama empat hari, mulai 24-27 Juli 2025, bertempat di Artotel Suites Bianti, Yogyakarta. Format pelatihan dirancang dalam bentuk praktik langsung secara intensif.
Para peserta berhasil menuntaskan produksi buku digital interaktif yang dilengkapi fitur video pembelajaran, narasi suara, kuis, dan ilustrasi animatif. Seluruh materi dalam buku tersebut dapat diakses secara offline, tanpa membutuhkan koneksi internet.
Direktur Sekolah Menengah Atas Kemendikdasmen, Rina Imayanti, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam upaya meningkatkan kemampuan guru SMA dalam menciptakan konten digital pembelajaran.
Rina juga menegaskan pentingnya transformasi digital di sektor pendidikan. Menurutnya, digitalisasi bukan sekadar pilihan, tetapi sudah menjadi kebutuhan strategis nasional untuk menjawab tantangan masa depan.
“Kami berharap, para guru SMA menjadi pelaku utama dalam menginisiasi budaya literasi digital yang tidak hanya adaptif, tapi juga kreatif dan kontekstual dengan kebutuhan siswa,” ujarnya dalam pernyataan tertulis yang diterima pada Selasa (5/8/2025).
Pelatihan ini menggunakan perangkat lunak Namo Author, tools authoring berbasis HTML5 dan CSS3 milik Arasoft, serta Dabonda, aplikasi pembaca lintas-perangkat yang mendukung berbagai format seperti EPUB, DOCX, PPT, dan PDF. Tim teknis dari Arasoft turut serta dalam memvalidasi hasil karya peserta demi memastikan kualitas dan kelayakan distribusi di lingkungan sekolah.
BACA JUGA : https://indowork.id/2025/06/23/public-gold-indonesia-gelar-arn-2025-luncurkan-atm-emas-pertama-di-indonesia/
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Gogot Suharwoto, juga turut hadir menutup kegiatan tersebut. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan pelatihan serupa di seluruh Indonesia.
“Ini bukan sekadar pelatihan, melainkan langkah taktis menuju masa depan pendidikan yang inklusif secara teknologi,” ucap Gogot menegaskan.
Kolaborasi antara Kemendikdasmen, Arasoft, dan NIPA Korea Selatan diharapkan menjadi katalis dalam pemerataan kompetensi guru, penguatan literasi digital, serta peningkatan daya saing pendidikan menengah Indonesia di ranah global.
Kegiatan ini pun dinilai sejalan dengan program prioritas Kemendikdasmen, yang berfokus pada pembangunan sistem pendidikan inklusif dan kompetitif secara global.
Program tersebut antara lain mencakup Wajib Belajar 13 Tahun, penguatan karakter, peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru, penguatan literasi-numerasi berbasis teknologi abad ke-21, pengadaan sarana pembelajaran digital, hingga pengembangan bahasa dan sastra.
(zky)
Leave a reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *