Bisnis

Mandom Indonesia Menatap 2024 Dengan Optimis



single-image

INDOWORK.ID, JAKARTA: Persaingan industri kosmetik semakin ketat. Selain perusahaan dengan brand ternama, belakangan pasar ini turut diramaikan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Belum lagi banyak brand asing yang merambah pasar kosmetik di dalam negeri. Kendati persaingan kian ketat, PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) selaku emiten produsen dan perdagangan kosmetik mash optimistis melihat prospek industri kosmetik tahun ini.

Sekretaris Perusahaan Mandom Indonesia Alia Risyamaya Dewi mengatakan pasar kosmetik masih sangat potensial karena konsumen Indonesia suka menggunakan produk kosmetik dan parfum, jadi pasarnya masih akan terus berkembang.

Sebagai informasi, Mandom Indonesia memproduksi dan memperdagangkan produk perawatan kulit, perawatan rambut, kosmetik, dan parfum. Produk-produknya yang terkenal antara lain Lucido~L, Pixy, Pucelle, Gatsby, Fresh n Fresh, dan Johnny Andrean. Selain di dalam negeri, TCID juga memperluas pasarnya ke negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).

Alia mengatakan, saat ini perseroan mash memperkuat pasar ekspor ke sejumlah negara, seperti Jepang, Hongkong, Korea Selatan, dan United Emirat Arab.

“Kami akan memperkuat posisi kami di kategori produk yang menjadi kekuatan kami, seperti produk gaya rambut atau hairstyling dan produk make up. Selain itu, kami juga akan meningkatkan ekspansi di kategori yang pasarnya tumbuh dengan baik seperti parfum,” ujarnya.

Sayangnya, Alia belum bisa menyampaikan secara detil terkait target pertumbuhan pendapatan maupun laba bersih di tahun 2024.

KINERJA PERUSAHAAN

Sebagai gambaran, sampai dengan kuartal III-2023, TCID mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp 1,48 triliun, atau menurun dari periode sama tahun 2022 yang sebesar Rp 1,55 triliun. Pendapatan itu ditopang penjualan lokal sekitar Rp 922,7 miliar, dan ekspor sebesar Rp 564,2 miliar.

Sementara dari sisi bottom line, TCID mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 7,5 miliar. Kondisi ini berbanding terbalik dari periode sama tahun 2022 yang masih mengantongi laba bersih Rp 25,6 miliar.

Perubahan dari laba menjadi rugi ini tidak lepas dari tingginya beban pokok penjualan yang mencapai Rp 1,22 triliun, serta beban usaha yang mencapai Rp 306,4 miliar di kuartal III-2023 lalu.

Guna memacu kinerja, tahun ini TCID akan terus meluncurkan produk-produk anyar pada masing-masing brand. Soal investasi tahun ini, TCID mengaku tak ada rencana investasi yang dilakukan.

Sementara anggaran belanja modal hanya untuk perawatan atau maintanance.

  BERITA TERKAIT

Berita Lainnya