Bisnis Headline

Bersiap Hadapi IHSG, Waspada Sektor Interest Rate Sensitive

Share on:

INDOWORK.ID, JAKARTA: Setelah kemarin (05/01/2022) IHSG turun 0,49 persen ke angka 6.662.29, pagi ini bersiap menghadapi kabar baru IHSG.

Hasan Zein Mahmud, selaku investor ritel mengungkapkan pandangannya terhadap penurunan IHSG. Mengingat risalah rapat The Fed 14-15 Desember 2021 yang versi detil nya baru beredar kemarin, Hasan melihat ternyata lebih hawkish dari perkiraan banyak pihak.

Saat ini inflasi tinggi dan pasar tenaga kerja tak menggembirakan. Menurutnya, kemungkinan kenaikan Fed Fund Rate (FFR) terjadi lebih awal. The Fed sebelumnya telah memberi sinyal akan menaikkan FFR sebanyak tiga kali selama tahun ini. Namun, kapan dan besarannya belum pasti

Bersama dengan dampak Omicron yang makin menggila di Amerika, Eropa, dan India, Indeks saham terpuruk dalam. DJIA turun 1,07%. S&P terkoreksi 1,94%. Tentu saja NASDAQ – yang paling interest rate sensitif – turun paling tajam. Anjlok 3,34%

Melihat harga saham pagi ini, tidak semuanya ikut merosot akibat penurunan IHSG kemarin, sebut saja Allo Bank (BBHI) dan Bank Central Asia Tbk (BBCA) tetap menghijau.

Sementara itu, Hasan mengatakan untuk bersiap dengan penurunan nilai rupiah. Pull out dana asing dari SBN yang tentu saja nantinya kenaikan 7DRR akan menyusul FFR. Paralel dengan itu, biaya dana akan merayap naik

Kemungkinan inflasi yang lebih tinggi di Indonesia, tahun ini, juga bisa bersumber dari kenaikan tarif listrik, harga LPG, kenaikan cukai, dan kenaikan tarif PPN.

“Hari ini, pagi ini, bersiap menghadapi koreksi IHSG lebih lanjut. Waspadai interest rate sensitive sectors. Otomotif, properti dan durable consumer goods,” tutup Hasan.

Disclaimer: Keputusan jual beli saham sepenuhnya ada di tangan pembaca. Berita yang dibuat bertujuan membagikan referensi, tidak mengajak pembaca untuk menjual atau membeli saham. 


Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *