Bisnis Figur Headline 10 September 2025

Karakter Sri Mulyani dan First Impression Menteri Keuangan Purbaya

INDOWORK.ID, DENPASAR: Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda.” Itulah bunyi slogan iklan produk yang masih terngiang sampai saat ini.  Kalimat tersebut memberikan makna tentang pentingnya kesan pertama atau first impressions.

Dalam psikologi, kesan pertama adalah peristiwa ketika seseorang pertama kali bertemu orang lain dan membentuk citra mental orang tersebut. Akurasi tayangan bervariasi tergantung pada pengamat dan target yang diamati.

Aloysiun Arena Ariwibowo, pengajar dan penguji kompetensi wartawan di Lembaga Pers Dokter Soetomo (LPDS) mencermati tentang first impression Menteri Keuangan yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa, menggantikan Sri Mulyani Indrawati.

Purbaya menjadi sorotan utama dalam reshuffle Kabinet Prabowo.  Dalam beberapa penampilan publik pertamanya, ia menyampaikan sejumlah pernyataan yang menarik perhatian, terutama terkait respons pasar, kebijakan fiskal, hingga pandangannya terhadap aspirasi masyarakat.

Komentarnya yang dinilai kontroversial dan blunder menjadi pembicaraan hangat di tengah pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi bertepatan dengan momen pelantikan bekas bos Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tersebut.

Ariwibowo menjelaskan bahwa sebagai pejabat publik, Purbaya harus hati-hati berbicara. Kesalahan tampil di depan publik dapat menyulitkannya dalam melanjutkan kerjanya sebagai Menteri Keuangan. “First impression yang kurang baik bagi publik.”

PERBEDAAN MENDASAR

Sri Mulyani Indrawati

Dalam pandangan Harry Tanugraha, penasihat para investor di pasar modal, latar belakang berbeda antara Sri Mulyani Indrawati dan Purbaya Yudhi Sadewa, sangat mempengaruhi cara kerja mereka. Mbak Ani, begitu panggilan akrab Sri Mulyani adalah  murni ekonom sedangkan Purbaya adalah sarjana teknik dan ekonomi.

Selain itu, karater budaya keduanya sangat bertolak belakang. Begitu pun gaya hidupnya. Mbak Ani dari Jawa yang jujur berbicara apa adanya. Sedangkan Purbaya adalah orang Sunda yang umumnya perfeksionis.

Perbedaan mendasar lainnya adalah pengalaman kerja berbeda. Mbak Ani mengawali karirnya sebagai dosen dan peneliti selanjunya menjadi pejabat di sektor keuangan. Sedangkan Purbaya seorang teknisi, berpengalaman di bursa efek dan lembaga keuangan.

Hal yang menarik adalah dalam mencermati cara berpikir. Wanita terlalu holistik dan pria logis/praktis. Jadi dapat disimpulkan bahwa kiblat policy berbeda. Dari sebelumnya yang  cendrung kapitalistik dan fiskal selanjutnya akan menjadi sosialistis, fiskal, dan pasar modal.

BAHAYA BAGI PRABOWO

Prabowo Subianto

Perombakan Kabinet Merah Putih berawal dari kondisi politik yang memanas sejak bulan lalu. Kabarnya ada sejumlah menteri yang mencoba menjauhkan Prabowo Subianto dari informasi kondisi lapangan yang sesungguhnya saat demo-demo akhir Agustus lalu.

Jika mencermati perjalanan Prabowo menjadi presiden sejak kampanye, ada seorang psikolog memperingatkan kemungkinan mantan Dan Kopassus tersebut suatu saat terserang pikun akut, mengingat usianya yang uzur. Mirip yang terjadi pada Presiden AS Joe Biden.

Tentu saja kondisi ini sangat berbahaya jika ini dimanfaatkan oleh orang dekatnya yang paham kondisi fisik dan mental sang Presiden.  Boleh jadi  dia tidak memperoleh asupan yang benar tentang kondisi negara ini sesungguhnya.

Dari program siniar Bocor Alus Politik Tempo, akhirnya publik paham, ada tokoh yang berpotensi copy paste cetak biru kerusuhan 98. Sampai hari ini masih banyak orang percaya, dialah yang memerintahkan penembakan mahasiswa Trisakti, lalu besoknya tanpa rasa bersalah menjadi imam salat jenazah para pahlawan reformasi.

Kini perkembangan politik yang hangat lantaran ada perombakan kabinet, pergantian Menteri Keuangan yang menjadi sorotan. Persoalan first impression, latar belakang figur, hingga demo yang terus berlanjut menghiasi berita media massa.

 


Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *