INDOWORK.ID, JAKARTA: Selamat tahun baru 20222! Mengingat 2021 yang sarat dengan ujian dan cobaan bagi kita semua, dapat kita lalui dengan aman, lancar, dan selamat. Puji syukur kita panjatkan karena kita tetap sehat, tidak terpapar Covid-19, dan NKRI tercinta tetap tegar, utuh, serta damai.
Perekonomian Indonesia, yang sempat negatif pertumbuhannya, saat ini telah pulih dan tumbuh positif. Hal ini tidak terlepas dari langkah dan tindakan Pemerintah yang tepat. Keberhasilan lain, per 1 Januari 2022 dari 100 penduduk, 77 orang telah mendapatkan vaksin ke-1 (161.861.222) dan 54 orang telah divaksin ke-2 ( 114.030.438).
Covid-19 belum selesai, awal 2022 ini kewaspadaan harus ditingkatkan untuk mencegah penyebaran varian Omicron yang berasal dari Afrika Selatan. Pemerintah dan masyarakat harus bersatu padu mematuhi prokes 3 dan 5 M, selain itu program vaksinasi terus ditingkatkan. Berbagai kerumunan dan keramaian melepas 2021 dan menyambut 2022 sebaiknya ditiadakan dan masing-masing cukup tinggal di rumah bersama keluarga untuk berdoa dan bersyukur karena dapat melewati 2021, serta memohon perlindungan dan bimbingan Tuhan agar 2022 memberi harapan yang lebih baik.
Umumnya setiap akhir tahun merupakan waktu yang tepat untuk mengintrospeksi dan mengevaluasi diri kita masing-masing. Banyak hal yang mepengaruhi kehidupan kita sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Kehidupan merupakan suatu perjalanan yang penuh harapan baik, meskipun pasti terdapat berbagai hambatan dan tantangan.
AJANG INTROSPEKSI DIRI
Untuk 2022, jadikan kita masing-masing sebagai tonggak untuk keluarga, masyarakat dan bangsa dalam memicu timbulnya harapan dan motivasi kita semua agar pada tahun ini kita semua diliputi kesehatan, kesuksesan dan kebahagiaan. Bagi Harry Tanugraha, hal yang harus dilakukan di awal tahun dan menjadi kebiasaan ialah mengecek perlengkapan berikut ini,

- Cek masa berlaku SIM, STNK, dan paspor
- Cek masa berlaku kartu kredit dan debit bank
- Cek tagihan PBB, listrik PLN, air PAM, dan telepon rumah
- Menyiapkan lampiran laporan untuk SPT 2021
- Tinjau ulang aset yang dimiliki, yang sudah tidak terpakai dapat dijual atau disumbangkan.
Umumnya para pebisnis melakukan stok opname setiap akhir tahun untuk menghitung laba rugi. Perusahaan go public yang menjual saham di bursa, setiap akhir tahun berusaha ‘memoles’ harga sahamnya, agar laporan keuangan tahunan terlihat bagus. Kegiatan ini dikenal dengan istilah window dressing yang ditunggu-tunggu oleh investor, terutama investor individu, untuk meraih sekadar keuntungan dari kegiatan permainan di bursa.
Namun dari indikasi adanya awan gelap yang ditimbulkan virus omicron, para investor harap-harap cemas. Hal ini juga dirasakan para pebisnis pariwisata beserta seluruh stake holder-nya, dengan diperlakukannya penyekatan-penyekatan, pembatasan cuti tahunan, dan diperketatnya perlakuan prokes.
Akibat pandemi COVID-19, bisnis hotel mengalami beban berat, karena rata-rata tingkat hunian di bawah 40 %, demikian pula angkutan darat mengalami penurunan tajam. Untuk angkutan bus AKAP jarak jauh, jika diharuskan memberlakukan test PCR, jumlah penumpang akan menurun lebih dari 50%. “Pengalaman kami menumpang travel bus antar kota, kursi terisi 30 persen dari kursi yang diperbolehkan,” ujar Harry kepada Indowork.id (01/01/2021).
RUMAH SAKIT DAN PASIEN

Meredanya pandemi COVID di Indonesia telah menurunkan BOR di rumah sakit untuk merawat pasien COVID menjadi di bawah 10%. Demikian pula jumlah kematian akibat COVID-19 menurun drastis, sehingga petugas pemakaman dan bisnis peti mati jadi sepi pesanan. Di balik yang sepi, ada yang mengagetkan: rumah sakit non-COVID 19 meraup panen pasien. Dokter dan nakesnya kewalahan, sehingga janji berobat dibatasi dan dokter-dokter “berlarian” praktik di berbagai tempat.
Tindakan-tindakan yang dilakukan dokter-dokter spesialis makin membludak, sehingga banyak pasien harus terkejut/trauma karena terkena diagnosis untuk segera menjalani tindakan operasi/laser dan sedikit-sedikit di MRI dan/atau CT-Scan, berbagai lab test yang menguras tidak sedikit dana. Para senior pensiun yang dananya terbatas harus berpikir berulang kali, karena sekali kena tindakan, uang tabungan hidup di hari tua bisa ‘menguap” dan akhirnya justru makin sakit karena stres memikirkan dana untuk hidup selanjutnya.
Kehidupan pada 2021 yang penuh cobaan dan penderitaan ini, termasuk stabil melandainya angka-angka COVID-19 di Indonesia, direncanakan memasuki era endemi sebagai pengganti pandemi. Namun dengan munculnya varian omicron, perubahan ini masih diragukan apakah bisa terlaksana di 2022. Semua mengalami keprihatinan dalam kehidupan, tetapi lebih dirasakan bagi para senior yang terutama tidak memiliki tunjangan pensiun dan/atau tunjangan minim, tidak ada asuransi, tidak ada dukungan dari pihak lain, termasuk dari anak-cucu. Di lain pihak, biaya kehidupan, terutama biaya kesehatan terus meningkat dan tabungan makin menipis, sehingga bukan virus/bakteri yang menjadikan mereka sakit, melainkan justru pikiran/stres yang memicu timbulnya berbagai penyakit.

Harry berpesan, memang hidup ini merupakan suatu perjalanan yang penuh cobaan dan harapan. Percaya atau tidak, menjalani hidup sebagai senior lebih dari 20 tahun dengan berbekal dana terbatas, tetapi masih survive meskipun hidup tersendat-sendat, adalah bukti adanya tangan kasih Tuhan yang setia membimbing dan melindungi. Karenanya, apapun yang terjadi, tetaplah percaya penuh, yakin dan penuh syukur. Tuhan pasti tahu dan setia pada rancangan-Nya untuk kita masing-masing, yaitu rancangan sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan untuk memberikan hari depan yang penuh harapan.
Selamat Tahun Baru 2022.
Leave a reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *