INDOWORK.ID, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan bahwa penghentian kereta otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur tidak akan berdampak kerugian pada negara.
Menurut Budi Rahardjo, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, pihaknya tidak mempermasalahkan hasil evaluasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), yang menunjukkan bahwa uji coba kereta otonom tidak memenuhi standar.
“Jika, kemudian ART (Autonomous Rail Transit) dipandang belum memenuhi standar evaluasi dari OIKN, tidak ada masalah, karena negara juga tidak dirugikan,” ujar Budi dalam keterangan di Jakarta, dikutip Kamis (14/11).
Budi menyatakan bahwa, karena vendor ART membayar uji coba kereta otonom di IKN, negara tidak akan dirugikan dari hasilnya.
“Menurut hemat kami, kita semua sepakat bahwa untuk IKN kita mencari yang terbaik.” Ungkap Budi.
Menurutnya, konsep transportasi di Ibu Kota Nusantara sebagian besar futuristik dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, salah satu alternatif yang dapat diujicobakan di IKN adalah Autonomus Rail Transit (ART), yang menerapkan pendekatan transportasi yang inovatif, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
Adapun Autonomus Rail Transit dipilih karena menggunakan baterai, ART dapat mengurangi pemakaian energi fosil dan emisi gas rumah kaca. Oleh sebab itu, Kementerian Perhubungan memungkinkan ART untuk diujicobakan sebagai metode alternatif di IKN. Uji coba ini dilakukan melalui MoU antara otoritas IKN dengan vendor, Norinco, dan CRRC Qingdao Sifang.
“Oleh karena itu, pihak yang melakukan evaluasi apakah ART ini layak dan cocok dengan kebutuhan IKN adalah Otoritas IKN,” terangnya.
Setelah menjalani masa uji coba selama dua bulan, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyimpulkan bahwa sistem kereta tanpa rel berbasis otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di IKN belum berfungsi optimal.
Deputi Transformasi Hijau dan Digital OIKN, Mohammed Ali Berawi, mengungkapkan bahwa hasil evaluasi menunjukkan sejumlah kendala teknis yang membuat kereta tersebut belum bisa dioperasikan dengan baik. Hal ini disampaikan dalam konteks pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2024, yang mengatur dukungan dan percepatan uji coba trem otonom di IKN.
Selain itu kereta tanpa rel ini merupakan hasil kerja sama antara OIKN dan Norinco, dengan melibatkan CRRC, produsen perkeretaapian asal China. Namun, dengan hasil uji coba yang kurang memuaskan, OIKN berencana meminta pihak Norinco untuk menarik kembali kereta tersebut ke China.
Lebih lanjut langkah ini menjadi bagian dari upaya OIKN memastikan keberlanjutan proyek transportasi di IKN sesuai dengan standar operasional yang diharapkan.
Leave a reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *