The next generation blog, news and magazine theme to start sharing your stories today! This WordPress based theme is perfect for all types of news websites.
INDOWORK.ID, JAKARTA: Perpecahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin makin terbuka setelah perbedaan pandangan politik keduanya menjelang Pilpres 2024. Berdasarkan catatan Indowork.id, pasangan presiden dan wapres itu berseberangan dalam pilihan dan mendukung calon yang berbeda.
Jokowi, secara terbuka mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Sedangkan keluarga Ma’ruf Amin memilih pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Putri Ma’ruf Amin, Siti Nur Azizah Ma’ruf Amin secara resmi memberikan dukungan kepada npasangan nomor 3. Dukungan itu disampaikan dalam acara deklarasi Barisan Advokasi Keadilan Indonesia Ganjar Mahfud 03 atau BAKI GAMA 03 di Gedung Fuyitno Sentra Mampang, Jakarta Selatan, pada Rabu, 20 Desember 2023.
Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo yang juga hadir dalam acara itu, mengucapkan terima kasih kepada Azizah atas dukungan yang telah diberikan kepada pasangan Ganjar-Mahfud.
ZULKIFLI KAYAK ANAK-ANAK
Zulkifli Hasan (foto brilio.net)
Perpecahan Jokowi dan Ma’ruf Amin juga terlihat dari pernyataan Wapres yang mengkritis Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan yang mempermainkan shalat. Ma’ruf Amin mengatakan pihak yang menyinggung ritual keagamaan melalui narasi politik sebagai bentuk perilaku kekanak-kanakan.
“Kita ini jangan kayak kanak-kanaklah, urusan ‘Amin’ itu kan tidak berarti calon presiden. Amin itu dari dulu sudah ada,” kata Ma’ruf usai menghadiri agenda Anugerah Revolusi Mental diikuti dalam jaringan (daring) di Jakarta, Rabu, 20 Desember 2023.
Pernyataan itu disampaikan Ma’ruf merespons narasi pidato Zulkifli Hasan dalam acara Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) 2023, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 19 Desember 2023.
Dalam acara itu, Zulkifli mengklaim soal maraknya dukungan untuk calon presiden Prabowo Subianto di berbagai daerah. Bahkan sampai ada jamaah shalat yang memilih diam usai imam membacakan Al Fatihah ‘wa lad-dallin’.
“Yang jauh-jauh ada loh yang berubah. Jadi kalau salat Maghrib baca Al Fatihah ‘wa lad-dallin’, ada yang diam sekarang, Pak. Ada yang diam sekarang banyak,” ujar Zulkifli Hasan dilansir sejumlah media.
INDOWORK.ID, JAKARTA: Sivitas Akademika Universitas Paramadina memberikan sorotan terhadap kondidi negara saat ini. Lembaga pendidikan tinggi itu mengkritisi presiden, DPR, Partai politik. Beirkut adalah empat poin catatan untuk pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pertama, pepada pemerintah di mana pucuk tertinggi ada pada Presiden, kami meminta agar pemerintah menjamin kebebasan berpendapat bagi semua warga tanpa kekhawatiran adanya kriminalisasi sebagaimana yang dialami oleh Haris Azhar dkk. Kami juga meminta agar pemberantasan korupsi tidak dilemahkan, sebagaimana yang ada pada revisi Undang-Undang KPK.
Kedua, kepada lembaga hukum, kami meminta keadilan ditegakkan. Kita tidak membenarkan putusan-putusan pengadilan yang menabrak prinsip kebebasan dan hak asasi manusia. Kita tidak membenarkan putusan-putusan yang mengandung konflik kepentingan dan tidak imparsial. Kita ingin penegakan hukum untuk keadilan.
PARLEMEN DAN PARTAI POLITIK
Jokowi dan Puan Maharani
Ketiga, kepada parlemen dan partai politik, sebagaimana mestinya, harus menyuarakan aspirasi rakyat. Parlemen dan partai politik adalah jembatan aspirasi rakyat. Kita tidak membenarkan parlemen yang hanya menuruti semua kebijakan pemerintah meski tidak sejalan dengan kepentingan rakyat.
Sebagai bagian dari penguatan institusi demokrasi, kita juga tidak membenarkan perilaku partai politik yang tidak memperjuangkan demokrasi. Partai politik harus menjadi teladan bagaimana demokrasi dipraktikkan.
Keempat, kepada semua rekan-rekan seperjuangan, para akademisi, pegiat masyarakat sipil, dan media massa, kita harus terus menjaga spirit demokrasi, keadilan, dan anti KKN di negeri ini. Kita tidak boleh membiarkan diri kita takluk pada kenyataan-kenyataan yang tidak sejalan dengan spirit demokrasi, keadilan dan anti KKN. Kita harus terus menyuarakan pesan untuk menjaga demokrasi, keadilan dan anti-KKN.
INDOWORK.ID, BOJONEGORO: Bojonegoro dikenal sebagai daerah strategis yang dapat ditempuh dengan berbagai moda transportasi. Saya memulai perjalanan dengan kereta api dari stasiun Gambir, Jakarta.
Memang banyak pilihan transportasi ke destinasi ini. Mulai dari pesawat terbang, bus, hingga kendaraan pribadi dapat dijangkau dengan mudah.
Apalagi posisinya yang terletak di perbatasan Kabupaten Tuban, Nganjuk, Ngawi, dan Blora, menjadikan Bojonegoro cocok sebagai destinasi wisata Jawa Timur.
Ibu kotanya adalah Kecamatan Bojonegoro. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan tujuh kabupaten, yaitu Tuban di bagian utara, Lamongan (timur), Jombang, Nganjuk, Madiun (selatan), dan serta bagian barat dengan Blora, Jawa Tengah.
Sebagai gerbang masuk utama Jawa Timur dari arah barat, wilayah barat Bojonegoro (perbatasan dengan Jawa Tengah) merupakan bagian dari Blok Cepu, salah satu sumber deposit minyak bumi utama di Indonesia. Per sensus penduduk 2020, penduduk Kabupaten Bojonegoro berjumlah 1.339.100 jiwa dengan kepadatan 580 jiwa/km2.
PENGARUH HINDU
Masa kehidupan sejarah Indonesia Kuno ditandai oleh pengaruh kuat kebudayaan Hindu yang datang dari India sejak Abad I. Hingga abad ke-16, Bojonegoro termasuk wilayah kekuasaan Majapahit. Seiring dengan berdirinya Kesultanan Demak pada abad ke-16, Bojonegoro menjadi wilayah Kesultanan Demak.
Dengan berkembangnya budaya baru yaitu Islam, pengaruh budaya Hindu terdesak dan terjadilah pergeseran nilai dan tata masyarakat dari nilai lama Hindu ke nilai baru Islam dengan disertai perang dalam upaya merebut kekuasaan Majapahit (wilwatikta). Peralihan kekuasaan yang disertai pergolakan membawa Bojonegoro masuk dalam wilayah Kesultanan Pajang (1586), dan kemudian Kesultanan Mataram (1587).
Pada 20 Oktober 1677, status Jipang yang sebelumnya adalah kadipaten diubah menjadi kabupaten dengan Wedana Bupati Mancanegara Wetan, Mas Tumapel yang juga merangkap sebagai Bupati I yang berkedudukan di Jipang. Tanggal ini hingga sekarang diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Bojonegoro.
Ketika Sunan Pakubuwono II (Kasunanan Surakarta) naik takhta, pusat pemerintahan Kabupaten Jipang dipindahkan dari Jipang ke Rajekwesi, sekitar 10 km sebelah selatan kota Bojonegoro sekarang.
MIGAS DAN WISATA
Kabupaten Bojonegoro, dikenal sebagai daerah penghasil migas terbesar di Indonesia. Namun kabupaten yang dilintasi Sungai Bengawan Solo dan pegunungan ini juga memiliki deretan destinasi wisata yang menarik dikunjungi. Baik itu wisata alam maupun wisata buatan.
Akses untuk menjangkau objek wisata di Kabupaten Bojonegoro sangat mudah. Bisa diakes melalui kendaraan roda empat maupun dua. Jalan menuju tempat piknik tersebut telah dibangun dengan rigid beton maupun aspal.
INDOWORK.ID, JAKARTA: Galibnya mahasiswa di mana pun, sewaktu kuliah di Bandung, ada kalanya saya disergap bosan dan jenuh oleh rutinitas kuliah. Maka, bergabunglah saya ke Wanadri pada 1969. Masuknya saya ke perserikatan anak muda penempuh rimba dan pendaki gunung itu sedikit-banyak juga karena pengaruh lingkungan kampus saya, Insititut Teknologi Bandung.
Wanadri, dibentuk pada Mei 1964, tersohor dengan pendidikan dasarnya yang cukup keras, disiplin, serta kental akan cinta lingkungan dan Tanah Air. Pendidikan dasar digeber lima pekan. Sepekan terakhirnya berupa long march dari Waduk Jatiluhur menuju Gunung Tangkuban- perahu, tempat dilangsungkannya pelantikan.
Di antara kedua titik itu, kami harus naik-turun Gunung Burangrang. Gunung setinggi 2.000-an mdpl yang berlembah-lembah curam ini semula adalah Gunung Sunda Purba. Setelah meletus hebat, Gunung Sunda Purba terbelah menjadi sepasang gunung: Burangrang dan Tangkubanparahu, dengan sebuah ngarai besar di tengahnya.
LEGENDA SANGKURIANG
Menurut legenda Sangkuriang, ketika murka atas kegagalannya, Sangkuriang menendang perahu yang terbuat dari segelondongan pohon hingga menjelma Tangkubanparahu. Adapun ranting-ranting (rangrang) pohonnya, menjelma Burangrang.
Kami secara acak dibagi ke dalam regu-regu. Regu saya tujuh orang, belum ada yang saya kenal, kecuali satu orang. Perjalanan siang-malam cukup berat. Tidur sedikit, di alam bebas. Makan-minum pun dari alam. Nilai persaudaraan, bersatu, tabah sampai akhir, betul-betul terajarkan dan diuji di sini. Inilah satu kisah yang, terutama bagi saya, “menorehkan bekas” luar biasa.
Suatu malam, seorang dari kami tanpa sengaja menginjak bara. Satu telapak kakinya melepuh dan berangsur-angsur bernanah, padahal perjalanan masih beberapa hari lagi. Medan berimba makin lebat, naik-turun, sungai, ngarai, banyak onggokan kayu besar maupun onak.
Lukanya makin terbuka, berdarah. Bisa dibayangkan, pasti sakit bukan main. Hingga, pada suatu malam berhujan lebat, di depan tenda yang baru saja kami dirikan, ia memutuskan. “Karena telah menjadi beban bagi regu ini, maka tinggalkan saja saya. Janganlah seluruhnya gagal gara-gara saya,” ujarnya terbata-bata.
Kami terbekap, diam terpaku, pandang-memandang, saling menanti respons. Saya sendiri terpekur, sedih, dan tentu saja terpukul.
BERHASIL BERSAMA
Di tengah himpitan kalut yang amat itu, saya memecah keheningan, menyatakan sikap, “Teman-teman, apa pun yang terjadi, kita harus bersama-sama. Jika berhasil, berhasil bersama. Jika gagal pun, gagal bersama. Karena itu, saya tidak izinkan teman kita yang satu ini untuk gagal sendirian. Kita akan bantu ia berjalan, bagaimanapun caranya.” Untunglah semua rekan menyetujui.
Setelah dipikir-pikir, itulah salah satu keputusan terbaik yang pernah saya bikin dalam hidup saya. Mengingat, betapa “nilai yang diajarkan”-Nya sungguh telah mewarnai hidup saya bahkan hingga detik ini: *rawat sungguh-sungguh itu tali persahabatan dan kesatuan tim.
Kami memapahnya bergantian. Sudah barang tentu perjalanan menjadi melambat, tertatih-tatih, padahal kita dituntut untuk tidak boleh telat di titik penghabisan: Tangkubanparahu.
Beban jadi bertambah, karena pada dua malam terakhir, salah satu rekan lainnya, yang berkaca mata, baru ketahuan ia penderita rabun ayam (nyctalopia). Pantas saja manakala perjalanan malam, ia gampang terpeleset di tempat-tempat yang sewajarnya tidak terpeleset.
Artinya, selama ini ia menyembunyikan rapat-rapat keterbatasannya demi menjaga mental kami. Hal ini baru benar-benar kita sadari setelah ia akhirnya terperosok ke jurang yang cukup dalam. Begitu sudah berhasil kita tarik ke atas, saya bilang ke dia dan teman-teman lainnya, “Setelah ini, tampaknya jalan akan semakin susah, curam, dan sempit. Kita perlu bergantian menggandeng teman kita ini agar tidak terperosok lagi.”
Kini, dua orang sudah, dan kita bergantian membantunya. Dalam perjuangan, hal seperti ini adalah khas. Di keprajuritan, manakala ada rekan yang tertembak, masak ditinggal? Kita mesti bantu meski kemungkinan kita tertembak menjadi semakin besar.
HUJAN MENGAMUK
Perjalanan kian berat manakala hujan seperti mengamuk. Dalam seminggu yang terasa lama itu,hujan atau kabut nyaris selalu menemani penjelajahan kami. Kaki nyaris becek melulu. Itulah mengapa, belakangan, Wanadri angkatan kami disebut sebagai “Angkatan Hujan Kabut”.
Kami tiba di Tangkubanparahu 2-3 jam menjelang upacara pelantikan, sekitar 04.00 WIB. Singkat cerita, kami semua akhirnya berhasil menamatkan pendidikan dasar itu. Puji Tuhan, ini adalah buah dari perjuangan bersama.
Itu empat dekade lampau. Hari ini, di Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, saya bekerja dibantu 30-an orang. Separuhnya, anak-anak usia 20-an tahun. Meski saya sebut “anak-anak”, karena memang sepantaran anak-anak saya, dalam bekerja, mereka adalah sahabat-sahabat saya. Kami adalah sebuah tim zonder hierarki, laksana regu “Hujan Kabut” Wanadri yang itu.
Saya sadar barangkali ini bukanlah kisah yang spektakuler. Namun, nilai di dalamnya yang terbawa terus, telah membentuk diri saya menjadi seperti sekarang. Kisah ini meyakinkan saya bahwa tidak ada tujuan dalam hidup ini yang dapat dicapai sendirian kecuali dengan bekerja dan berjuang bersama orang lain. Di dalam kebersamaan, satu sama lain dituntut untuk menciptakan rasa aman dan terlindungi. Inilah pupuk bagi tumbuh-suburnya kepercayaan, trust, demi mencapai tujuan bersama. Sederhana sekali, namun susah untuk dibangun alih-alih dijaga.
Dalam level yang lebih luas, dengan trust ini pulalah anak-anak muda pendahulu kita di segenap penjuru Nusantara sampai berani mati meleburkan identitas primordial yang telah melekat ke dalam kibaran satu identitas Indonesia “yang kelak”.
Laksana semut, mereka menyebar dan bergerilya di Indische Partij, di Sumpah Pemuda, di kegentingan peristiwa Proklamasi, di Bandung Lautan Api, di Jembatan Merah Surabaya, dan lain-lain. Berlimpah kebanggaan meski juga berlimpah risiko.
Sama. Itu pulalah kiranya nilai yang saya bawa dan rawat terus dalam pertemanan, serta terutama dalam mengemban tugas negara dan di medan pendidikan. Semaian rabuk itulah yang menumbuhkan semangat tiada kenal lelah dalam membangun noktah-noktah ke-Indonesia-an saya hingga detik ini. Anda?
*) Ditulis oleh Kuntoro Mangkusubroto pada 14 September 2012. Penulis meninggal dunia pada 17 Desember 2023.
INDOWORK.ID, JAKARTA: Ada tiga aspek dalam diri setiap orang, yang menurut saya, sangat perlu dijaga kebersihan dan kesehatannya. Urutan ketiga aspek itu, menurut skala prioritas saya, adalah: hati (bukan liver), lalu pikiran (bukan otak) dan lalu fisik/raga.
Kesalahan kita, sebagian besar dari kita, menurut saya, adalah terlalu memberi titik tekan, bobot perhatian dan fokus pada fisik / raga. Coba kita konstruksikan kegiatan keseharian kita, yang kita dedikasikan untuk tubuh kita.
Kita memilih asupan yang sehat dan bergizi untuk tubuh beberapa kali sehari. Kita membersihkan dengan teliti kotoran kotoran yang melekat pada tubuh kita, antara lain dengan mandi dua kali sehari. Kita melakukan olah raga rutin. Kita percantik tubuh dengan berbagai pakaian, hiasan dan asesoris dan kosmetik.
GIZI PIKIRAN
Lalu coba bandingkan. Ingatkah kita untuk secara teratur memberi gizi pada pikiran kita? Kapankah terakhir kita membersihkan kotoran dari pikiran kita? Rutinkah kita melakukan olah pikir, simulasi intelektual? Hiasan apakah yang kita kenakan agar pikiran kita menjadi indah?
Kita lebih lalai lagi pada hati. Tahukah kita tentang asupan gizi untuk hati? Fahamkah kita cara membersihkan kotoran dari hati? Kenalkah kita aktivitas olah hati? Pernahkah kita berusaha membikin hati kita menjadi indah?
Padahal tampilan utuh sosok manusia bermula dari kondisi internal. Dimulai dari dalam. Hanya hati yang lurus dan bersih yang mampu melahirkan pikiran yang jernih. Dan hanya pikiran yang jernih bening mendorong prilaku pisik yang elok.
Silakan berkontemplasi.
*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Indowork.id
INDOWORK.ID, JAKARTA: Dalam acara temu kader Gerindra, di atas podium Prabowo bilang: “etik…etik…etik…ndasmu etik”. Langsung disambut riang gembira oleh para kader.
Bagi orang Jawa, baik Jawa Timur maupun Jawa Tengah, kata “ndasmu” itu punya dua konotasi. Konotasi candaan, dan konotasi umpatan kemarahan. Konotasi candaan, jika itu diungkapkan kepada kawan akrab dalam kelakar. Biasanya sambil ketawa ngakak. Mirip kata “juancuk” di Jawa Timur. Biasa diucapkan untuk candaan kepada teman akrab. Kalau ditujukan kepada orang lain, itu bukan candaan, tapi cacian. Mudah membedakannya
“Ndasmu” dalam pidato Prabowo itu adalah reaksi dari hasil debat capres (12 Desember 2023). Jauh dari arti candaan. Kata “Ndasmu” adalah ekspresi kemarahan Prabowo kepada Anies Baswedan, karena merasa ditelanjangi di acara debat capres. Prabowo sangat kecewa, karena Anies Baswedan, sosok yang pernah diusung di pilgub DKI Jakarta dan digadang-gadang menjadi cawapresnya, justru tampil sebagai riwal di pilpres. Lebih marah lagi, ketika dalam debat capres, Anies dianggap memojokkan Prabowo dengan sejumlah pertanyaan.
PRABOWO MENYERANG
Prabowo Subianto
Kalau mau fair, sebenarnya Prabowo juga menyerang dan memojokkan Anies dengan bertanya soal polusi udara DKI. Apalagi, beberapa kali Prabowo juga ungkit pilgub DKI dimana Prabowo yang mengusung Anies. Any way, bukankah saling serang dan saling mematahkan argumentasi dalam debat, itu hal biasa? Itu adalah sesuatu yang natural di arena debat. Mestinya, tidak ada yang merasa diserang dan dipojokkan. Kalau ada capres, siapapun itu, merasa dipojokkan dan diserang oleh lawan debat, ini menunjukkan bahwa ia belum dewasa dalam demokrasi. Apalagi, kalau kemudian membawa materi debat ke luar arena. Ini menunjukkan secara mental ia memang tidak siap.
Blunder! Secara politik, ini blunder. Kata “ndasmu” itu kata-kata sangat kasar. Di kepala masyarakat Jawa, itu kasar sekali. Sangat tidak pantas untuk diungkapkan. Apalagi yang mengungkapkan adalah calon presiden. Calon pemimpin bangsa.
KE LUAR ARENA
Pidato Prabowo terkait dengan kata “Ndasmu” menunjukkan dua hal.
Pertama, Prabowo membawa materi debat ke luar arena. Adu argumen, mestinya selesai di ruang debat. Kecuali jika ada media yang nanya. Itu pun harus dijawab dengan diplomatis. Tidak dijadikan kesempatan untuk menyerang balik lawan debat di luar arena. Mestinya, tahan dulu. Tunggu jadual debat berikutnya. Masih ada beberapa jadual debat lagi. Di situ, Prabowo bisa mempersiapkan diri lebih matang.
Bayangkan ketika seorang petinju bernama Wilder kalah dengan Tyson Fury. Dua pertandingan KO. lalu ngajak ribut di luar arena tinju. Kan gak asik. Dunia tinju akan gaduh. Jika itu terjadi, maka tidak ada lagi sportifitas dalam dunia tinju.
Mike Tyson dikenal preman dan emosional. Ketika ia kalah dari Evander Holyfield, Lennox Lewis, dan James Buster Douglas, Tyson mengakui dan tidak menyerang balik di luar arena. Ini sportifitas. Dalam pertandingan, tidak hanya tinju, mesti sportif. Pertandingan apapun, ada arenanya. Tidak liar bermain di luar arena.
Kedua, untuk menjadi pemimpin, apalagi pemimpin negara besar seperti Indonesia yang menganut sistem demokrasi, perlu emosi yang stabil dari seorang pemimpin. Pressure rakyat yang akan dihadapi oleh presiden jauh lebih besar dan kuat dari sekedar pertanyaan dan serangan lawan debat. Kalau menghadapi pertanyaan lawan debat saja tidak siap, bagaimana menghadapi kritik tajam mahasiswa dan cacian para oposan?
“Tidak terbang dalam pujian, dan tidak tumbang dalam cacian”. Ini yang harus dijadikan sebagai salah satu prinsip dalam leadership. Stabilitas mental sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Tanpa memiliki stabilitas mental dan emosi, ini akan sangat berbahaya bagi seorang presiden. Sebab, presiden punya instrumen negara yang bisa dengan mudah melayani kepentingan emosinya.
SANGAT EMOSIONAL
Dalam debat perdana, Prabowo terlihat sangat emosinal. Seolah ini mengkonfirnasi persepsi publik selama ini bahwa Prabowo adalah sosok yang sangat emosional. Persepsi ini semakin kuat ketika Prabowo mengumbar kata-kata yang tidak sepatutnya diucapkan pasca debat. Yaitu kata “Ndasmu”.
Pidato Prabowo ini blunder. Secara politik, ini dapat menggerus simpati publik. Jubir Prabowo akan kesulitan untuk menjelaskan kata “Ndasmu” sebagai konotasi guyonan. Sangat sulit. Tapi nampaknya akan terus dipaksakan untuk mengklarifikasinya. Upaya yang dilakukan oleh para jubir untuk membenarkan dan memberi dukungan terhadap pidato Prabowo akan justru menambah blunder yang semakin besar.
Ini sekaligus menunjukkan kegagalan timses Prabowo dalam mengemas performence dan komunikasi politik Prabowo. Sangat tidak mudah untuk mengelola seorang jenderal seperti Prabowo. Terlalu senior dan cenderung berjalan sesuai dengan maunya, bukan mau timsesnya. Inilah yang justru akan menciptkan blunder politik.
Sesuai prediksi para analis, Prabowo dengan karakter dan rekam jejak politiknya, adalah tokoh yang paling sering membuat bluder. Setelah kata “Ndasmu” yang menyulitkan timsesnya untuk menjelaskan dan klarifikasi, apalagi blunder yang kemungkinan akan dibuat Prabowo betikutnya. Ini pertanyaan berbasis pada karakter emosional dan spontan yang dimiliki Prabowo. Lalu, bagaimana timsesnya mengantisipasinya. Kita akan lihat kedepan, apa yang akan terjadi.
*) Ditulis oleh Tony Rasyid, Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa
INDOWORK.ID, JAKARTA: Saya memperkirakan USD akan terus melanjutkan trend penurunannya pada tahun ini. Pada tiga kali sidang FOMC, paling belakangan, The Fed tetap mempertahankan tingkat bunga acuan, Federal Fund Rate, FFR. Tingkat inflasi AS 3,1% pada November lalu, – penurunan terus menerus sejak Agustus, – menandai bahwa inflasi kini bukan lagi hantu yang tak bisa dikendalikan.
Memberikan sinyal bahwa era interest rate hike sudah sampai di ujung. Tahun depan terbuka peluang penurunan tingkat bunga untuk memacu kembali peningkatan kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi
Berita bagus bagi pasar keuangan global. Tak terkecuali Indonesia. Indeks USD terus mengalami penurunan. Jumat kemarin ditutup pada 102.59, setelah sebelumnya, pada pukul 11:42 sempat menyentuh angka 101.84. Bandingkan dengan angka tertinggi YTD di 107 pada 10 Maret 2023 lalu.
Beriring dengan itu imbal hasil treasury juga mengalami penurunan. Mengambil bench mark 10 tahun, Jumat kemarin sudah ditutup di bawah 4%, pada 3.914%. Bandingkan dengan titik tertingginya YTD pada 4,990% yang terjadi pada 19 Oktober lalu.
RUPIAH TETAP MELEMAH
Tingkat bunga dan imbal hasil surat utang yang tinggi sungguh beban berat bagi ekonomi Indonesia. BI “terpaksa” mengikuti kurva. Menaikkan 7DRR berkali kali untuk mengendalikan penurunan nilai rupiah dan menahan capital outflows. Akibatnya, rupiah tetap melemah, walau terkendali, imbal hasil SBN naik, biaya dana naik, beban utang luar negeri naik, rentabilitas dunia usaha turun, beban impor naik.
Khusus tentang imbal hasil SBN, dua hal perlu disimak.
Pertama, untuk bisa menarik pembeli asing, diperlukan spread 3 – 4 angka persen, antara imbal hasil SBN 10 tahun dan yield 10y- trasury.
Kedua, di AS, imbal hasil treasury – 10 tahun – bisa saja berada di bawah FFR. Di Indonesia, imbal hasil SBN harus selalu lebih tinggi dari 7DRR
Mari kita songsong 2024 sebagai tahun yang lebih bergairah bagi sektor keuangan. Kesempatan yang lebih baik untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
EKONOMI KOMODITAS
Satu hal perlu diantisipasi. Saya sering menyatakan bahwa ekonomi Indonesia adalah ekonomi komoditas. Penurunan USD membuat komoditas mengalami pukulan ganda. Komoditas utama global dihargai dan diperdagangkan dalam USD. Pada kurs USD yang sama, harga komoditas kita sudah mengalami penurunan tajam, sejak semester ke 2 tahun lalu. Penurunan kurs USD lebih lanjut akan kembali menurunkan harga komoditas
Kita telah menyimak nilai ekspor kita yang mengalami penurunan beberapa bulan belakangan. Walaupun neraca dagang tetap surplus. Perlu upaya ekstra untuk memacu kembali nilai ekspor Indonesia. Lewat hilirisasi, diversifikasi pasar dan diversifikasi produk ekspor.
*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Indowork.id
INDOWORK.ID, JAKARTA: Jakarta Weltevreden menari. Kali ini lembaga yang dipimpin oleh wartawan senior Toto Irianto menggandeng Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Kolaborasi ini, menjanjikan pengalaman baru yang memikat bagi para penonton. Pertunjukan ini mempersembahkan kreasi tari kontemporer sebagai simbol kebaruan dalam seni pertunjukan tari.
Dalam upaya memadukan tradisi dan inovasi, Matara Production bersama Edura Art UNJ menghadirkan pertunjukan tari bertajuk “Seruntai Rawamangun #1 INCEPTION: Urban Contemporary Dance Collage.”
Pesona urban yang diusung tak lepas dari akar-akar tradisi yang menjadi dasar dari berbagai tarian yang akan dipertunjukkan.
Dalam Seruntai Rawamangun #1 Inception, Matara Production akan menampilkan beragam dimensi seni yang berakar pada masyarakat.
Pertunjukan ini tidak hanya menggambarkan citra manusia dan asal-usulnya, tetapi juga menciptakan hubungan yang kuat antara kehidupan sehari-hari dan kekuatan simbolis dari tradisi yang diwariskan.
TARI TOPENG BETAWI
Salah satu contoh tarian yang ditampilkan adalah “Nindak Jirumklan,” yang menggambarkan asal-usul manusia dengan menggunakan gerak tari Topeng, sebuah tradisi masyarakat Betawi.
Tarian ini menghadirkan karakter-karakter dengan sisi religiusitas, mulai dari penciptaan manusia hingga panggilan kepada Sang Pencipta.
Tak kalah menarik, “Tari Kujang” menjadi perwakilan kecekatan dan ketangkasan sebagai simbol kekuatan dalam menggunakan kujang untuk mempertahankan diri dari musuh.
Tarian ini merupakan hasil dari Pelatihan Penciptaan Tari di Subang, Jawa Barat, yang menunjukkan kreativitas dari Pengabdian Kepada Masyarakat.
Ketangkasan dan kekuatan juga terpancar dalam tarian “Jathil Urban,” yang mengangkat kisah prajurit sebagai sumber kekuatan sebuah kerajaan.
Tarian ini, yang berasal dari pasukan andalan Prabu Klono Sewandono dari Kerajaan Bantarangin, bermetamorfosa menjadi performa visual menarik yang berinteraksi dengan lingkungan multikultural Jakarta.
Rancangan rundown acara “Seruntai Rawamangun #1: INCEPTION” pada Jumat, 15 Desember 2023, menjanjikan pengalaman baru bagi para penonton.
Dimulai dari pembukaan gate pada pukul 15.00 hingga penampilan terakhir pada pukul 16.34, setiap momen diharapkan dapat menggetarkan penggemar seni tari.
Bertempat di Aula Maftuchah Yusuf Gedung Dewi Sartika Universitas Negeri Jakarta, acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Matara Production dari Prodi Seni Tari, Fakultas Bahasa dan Seni UNJ, Edura Art UNJ, dan Yayasan Jakarta Weltevreden. Mereka berkomitmen untuk mengembangkan dan melestarikan seni serta tradisi Indonesia.
JAKARTA WELTEVREDEN
Yayasan Jakarta Weltevreden adalah organisasi nirlaba yang didirikan oleh para wartawan senior dan aktivis kebudayaan.
Bangunan bersejarah Weltevreden ada di tengah kawasan pusat ibukota DKI Jakarta kini. Dan kini tengah digagas untuk restorasi dan renovasi sebagai destinasi wisata, dengan target utama wisatawan Eropa, yang memiliki kaitan sejarah dengan peninggalan nenek moyang mereka di sini, khususnya warga Belanda, Inggris, Prancis dan Portugis.
Deklarasi Weltevreden sebagai gerakan restorasi aspiras berlangsung sederhana mengambil memontum harijadi Kota jakarta ke 495 pada Kamis, 22 Juni 2022. Dihadiri Wakil Walikota Jakarta Pusat Irwandi dan I Made Karmayoga, pejabat DKI era Ahok Basuki Tjahaja Purnama.
INDOWORK.ID, JAKARTA: Rasa suka boleh jadi tak memerlukan alasan. Tapi saya punya beberapa alasan kenapa saya menyukai kaktus. Pohon yang penuh duri itu menyajikan bunga yang sangat indah.
Salah satu guyon yang saya sukai adalah perbedaan antara politikus dan kaktus. Kaktus durinya di luar. Duri di hati selalu lebih berbahaya. Duri di luar menusuk jari. Duri di hati menusuk hati, merusak hati.
Memelihara kaktus juga butuh keseimbangan dan kesabaran. Walaupun jenis tanaman ini mampu bertahan di lingkungan cuaca yang ekstrem, akan tetapi untuk memperoleh keindahan, tetap dibutuhkan ketekunan.
Di musim yang panas dan kering, kaktus tetap membutuhkan siraman, sekurangnya seminggu sekali. Kaktus dalam pot – dan dalam ruangan – justeru membutuhkan frekuensi siraman yang lebih sering ketimbang kaktus di atas tanah dan di tempat terbuka.
NYAMAN DALAM GENANGAN
Hasan Zein Mahmud
Kaktus tak menyukai kebanyakan air. Dia akan membusuk dan mati dalam genangan. Satu lagi perbedaannya dengan kebanyakan politikus, yang nyaman dalam genangan uang korupsi. Karena itu menyiram kaktus harus dilakukan dengan kesabaran. Kucuran air yang kecil dan pelan. Tanah yang basah tapi sisa air harus segera mengalir sehingga tidak ada genangan di akar.
Kaktus adalah tanaman bebas. Merdeka! Tak menuntut banyak. Tapi juga tak menyukai bayang bayang.
Prickly plant. but blossom as well. Full of thorns. Full of flowers.
*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Indowork.id
INDOWORK.ID, JAKARTA: Istilah Wakanda no more, Indonesia forever yang diucapkan Anies Baswedan bermakna bahwa di masa depan, tidak lagi ada ruang untuk mengacu kepada “Wakanda” (dalam konteks negatif), melainkan hanya “Indonesia.”
Capres nomor urut 1 itu mengenakan kaos bertuliskan “WAKANDA NO MORE INDONESIA FOREVER” dalam lawatannya ke Riau. Semboyan yang disampaikannya dalam pernyataan pamungkas saat debat capres di KPU RI, Selasa (12/12) lalu itu akan menjadi simbol baru komitmennya untuk kebebasan berbicara di Indonesia.
“Saya selalu sampaikan kita memberikan ruang kepada kebebasan berbicara, itu komitmen sejak zaman di Jakarta,” ujarnya kepada wartawan seusai menggelar Desak Anies bersama para pedagang di pasar Riau, Rabu (13/12/2023).
Ia mengatakan bahwa siapa saja boleh berkata apa saja dan tidak ada pelaporan kepada penegak hukum dan tidak usah merasa takut. “Dan, itu juga jadi komitmen kita untuk Indonesia ke depan,” sambung Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa bila dirinya menjadi presiden, anak muda tak perlu lagi takut untuk mengkritik. Tidak perlu menyamarkan nama Indonesia saat ingin menyampaikan kritik.
“Jadi, untuk anak-anak muda, komitmen kebebasan itu ada. Jadi, tidak perlu lagi kalau mau menyebutkan kritik menggunakan kata Wakanda. Karena itulah kami katakan wakanda no more, Indonesia forever,” tandas Anies.
Anies Baswedan juga menyinggung tentang kebebasan berpendapat yang harus terjaga, serta menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi ketakutan di masa depan. Frasa “Wakanda no more, Indonesia forever” merupakan simbolisme yang ia gunakan untuk menyampaikan pesannya.
DIKENAKAN TOM LEMBONG
Anggota Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) untuk Pilpres Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong tampil dalam wawancara Info A1 Kumparan mengenakan kaos bertuliskan Wakanda no more, Indonesia forever.
Tom ditunjuk menjadi salah satu co-captain dalam Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) untuk Pilpres 2024.
Thomas Trikasih Lembong, atau lebih dikenal sebagai Tom Lembong adalah wirausahawan dan investor yang berasal dari Indonesia. Ia pernah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk bertugas sebagai Menteri Perdagangan Republik Indonesia dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Ia dan 11 co-captain lainnya akan membantu kerja Ketua Timnas AMIN Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrus.
This website stores cookies on your computer.
To find out more about the cookies we use, see our Privacy Policy.