Bisnis Headline

Saham Bank Turun Tajam, Potensi Rebound Terbuka

INDOWORK.ID, JAKARTA: Penurunan tajam saham perbankan papan atas seperti BBRI, BBNI, BMRI, dan BBCA menjadi sorotan para pelaku pasar dalam beberapa waktu terakhir. Akankah tren bearish ini berlanjut? pakah saham blue chip tersebut segera rebound

Direktur LP3M “INVESTA”, Hari Prabowo menyebut bahwa fenomena ini wajar terjadi namun tetap perlu diwaspadai oleh para investor ritel.

“Saham perbankan papan atas tengah mengalami sebuah tekanan. BBRI, BBNI, dan BMRI mengalami penurunan laba pada kuartal II, sedangkan BBCA masih dalam proses tumbuh, tapi tetap saja harga sahamnya terkoreksi tajam,” jelas Hari Prabowo. 

Berdasarkan data, diketahui bahwa secara year-to-date (YTD), saham milik BBCA turun sekitar 22,4%, sedangkan BMRI melemah sekitar 23%. Meskipun demikian, Hari Prabowo menegaskan bahwa fundamental perbankan besar Indonesia masih cukup solid. 

Hari juga menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama dari koreksi harga saham tersebut adalah penjualan masif oleh investor asing. Aksi jual bersih asing inillah yang mengakibatkan penurunan signifikan pada dua minggu terakhir. 

Selain itu, dia menyebut beberapa faktor yang mungkin mendorong aksi jual tersebut, seperti pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, kekhawatiran meningkatnya Non-Performing Loan (NPL) akibat pembiayaan Koperasi Desa (KopDes), lesunya sektor riil yang membuat penyaluran kredit tidak terserap secara optimal, beban bunga tambahan atas dana pemerintah sekitar Rp200 triliun yang baru dipindahkan dari Bank Indonesia, dan faktor eksternal lainnya. 

Terkait strategi yang sebaiknya diambil oleh investor ritel, Hari menyebut bahwa saat ini menjadi momen yang perlu kehati-hatian sekaligus peluang. 

“Investor bisa saja memilih untuk menunggu hingga situasi lebih stabil, namun bagi yang berorientasi jangka panjang, kondisi harga yang turun justru bisa menjadi momentum untuk akumulasi,” tambahnya. 

Selanjutnya, ia juga menekankan bahwa saham-saham perbankan besar masih memiliki peran penting sebagai “Jangkar IHSG” dan menjadi komponen utama dalam portofolio reksa dana  serta investor institusi. 

“Meski saat ini tengah mengalami tekanan, saham-saham bank besar berpotensi untuk rebound dalam jangka menengah hingga panjang, tergantung pada stabilitas makroekonomi dan arah kebijakan pemerintah ke depan,” tutup Hari Prabowo. 


Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *