Headline Lainnya

Patut Berbangga, Peneliti BRIN Berhasil Identifikasi 30 Spesies Baru Fauna di Indonesia



single-image
Sumber: brin.go.id

Peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), berhasil identifikasi 30 fauna baru. Terdiri dari 2 spesies baru katak tanduk dan 28 kumbang moncong. Penemuan ini hasil kolaborasi BRIN bersama para peneliti dari berbagai negara.

 

INDOWORK.ID, JAKARTA: Peneliti BRIN berhasil menemukan dan mengidentifikasi 30 jenis serangga baru di Indonesia.  Patut berbangganya adalah bahwa semakin bertambahnya biodiversitas fauna, terutama dari serangga yang mendiami Indonesia.

Peneliti bidang Zoologi dari Museum Zoologicum Bogoriense (MZB)-Pusat Riset Biologi, BRIN, Raden Pramesa Narakusumo dan peneliti dari Natural History Museum Karlsurhe, Dr. Alexander Riedel menemukan 28 kumbang moncong (Insecta: Coleoptera: Curculionidae). Kumbang tersebut merupakan jenis baru dari genus Trigonopterus di pulau Sulawesi.

Trigonopterus corona

Pada 2019. tim peneliti tersebut telah lebih dulu menemukan 103 jenis Trigonopterus.

Bukan hanya sekadar penemuan, kumbang moncong ini menjadi sangat penting sebagai langkah untuk terus mendapatkan informasi dan inventarisasi jenis fauna, khususnya serangga di Indonesia. Temuan jenis baru menjadi penting bagi kepentingan bangsa dan negara, karena sebagian besar biodiversitas kita masih belum ada yang meneliti dan potensinya begitu banyak. “Studi taksonomi dan sistematika adalah fondasi awal bagi studi lanjutan seperti konservasi hingga bioprospeksi,” ujar Kepala Pusat Riset Biologi BRIN, Anang Setiawan Achmadi.

Proses identifikais menggunakan analisis fragmen DNA mitokondria “barcode”, COX I. Selain itu, mereka menganalisis komparasi morfologi terutama dengan cara diseksi genitalia dan juga makrofotografi beresolusi tinggi.

Amir Hamidy, Sang Herpetologi Menyusur Bukit Barisan

Sementara itu, Amir Hamidy, Peneliti Herpetologi Pusat Riset Biologi BRIN, beserta tim berhasil menemukan jenis baru katak dari marga Megophrys. Bersama tim kolaboratornya, Kanto Nishikawa dari Universitas Kyoto dan Eric N. Smith dari Universitas Texas at Arlington, Amir melakukan survei herpetofauna di seluruh jajaran Pegunungan Bukit Barisan Sumatera

Megophrys selatanensis

Secara morfologis, spesies baru yang ditemukan ini mirip dengan M. montana dari Jawa dan populasi yang menyerupai kulit punggung M. parallela dari Sumatera bagian utara. “Kami menyelidiki status taksonomi dari dua populasi baru ini dan memperkirakan hubungan filogenetiknya,” ujar Amir dalam keterangan pers BRIN (14/11/2021).

Dua spesies tersebut adalah katak-tanduk Sumatera Selatan (Megophrys selatanensis) dan katak-tanduk Aceh (Megophrys acehensis).

Tim Amir telah berhasil menemukan jenis baru katak dari marga Megophrys sejak 2018. Saat itu mereka menemukan Katak-tanduk lancip (Megophrys lancip) dari Sumatera. Kemudian, pada 2019 mereka menemukan Katak-tanduk Kalimantan (Megophrys kalimantanensis).

 

Berita Lainnya