Figur Manufaktur

WSBP Jadikan Human Capital Sebagai Investasi Masa Depan



single-image

Indowork.id, JAKARTA – Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting penggerak bisnis perusahaan. Untuk membina SDM yang berkualitas, PT Waskita Beton Precast Tbk melakukan pelatihan, sharing kwnoledge, serta improvement terus-menerus. Itu diterapkan dengan disiplin, mulai dari hal yang terkecil seperti presensi. Setiap bulannya semua itu dievaluasi.

Direktur Human Capital & System PT Waskita Beton Precast, Tbk. Munib Lusianto mengatakan riset itu untuk mewadahi improvement SDM. Lalu untuk membedakan SDM WSBP dengan di konstruksi, dibuatlah kurikulum khusus di learning center tersebut. Semua yang ada di WSBP itu harus melewati jenjang-jenjang yang ada di kurikulum. Semua disesuaikan dengan jabatan dan tanggung jawab peserta.

“Untuk melaksanakan itu, dilakukan kerja sama dengan konsultan serta perguruan tinggi (UI, ITB, UGM) dalam membuat kurikulum untuk masalah teoritis, sedangkan pengaplikasiannya oleh WSBP sendiri,” lanjut Munib. PT Waskita Beton Precast Tbk membangun learning ceter sekaligus laboratorium pusat untuk memperkuat research and development (R & D).
Munib menyatakan bahwa lerning center berfungsi sebagai pelatihan teknisi/QC mengenai material, penggunaan alat, quality control, dll. Sedangkan laboratorium berfungsi mengembangkan dan menghasilkan produk baru untuk mendukung inovasi produk.

Selain itu, biasanya menjelang akhir tahun diadakan perlombaaan terhadap Gugus Kendali Mutu (GKM) untuk improvement karyawan. GKM adalah suatu kegiatan di masing-masing plant untuk mengupayakan pengendalian mutu (kualitas) dengan cara mengidentifikasi, menganalisis, dan melakukan tindakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pekerjaan dengan menggunakan alat-alat pengendalian mutu.

Munib melanjutkan pengembangan SDM dimulai dari bawah (bottom up), akan tetapi yang di atas juga harus memberikan teladan. Keteladanan menjadi cara yang paling efektif untuk membudayakan hal poisitif dalam sebuah organisasi. Sehingga karyawan dapat melihat bagaimana kedisiplinan itu diterapkan bukan hanya sebatas peraturan.

Perusahaan yang menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas berawal dari SDM yang kompeten. “Untuk menghasilkan SDM yang baik, bukan mencari kelemahan tetapi mencari apa yang harus diperbaiki,” lanjut Munib.

Untuk diketahui, pada 2008, Munib Lasianto pernah menjabat sebagai GM SDM di holding usaha Waskita Karya. Langkah pertama yang diambil adalah membuat SDM menjadi human capital, bukan human resources. Dari Kementerian BUMN memang ada permintaan untuk mengubah SDM menjadi human capital. Saat itu, Waskita berada pada kondisi kritis dan membuat Munib Lasianto lebih terpacu. Itulah yang membuat dirinya makin tertantang. Masuk sebuah perusahaan yang dalam keadaan kritis lebih memacu diri untuk mengeluarkan kemampuan terbaik.

Pada 2014, Munib diminta Dirut Waskita Karya M. Choliq untuk mempersiapkan SDM dalam rangkaian pengembangan usaha. Ketika itu Waskita hendak mendirikan anak perusahaan, dan tidak bisa mengandalkan seluruh SDM dari induk usaha karena Waskita sendiri sedang mengalami “booming”. Itu menyebabkan adanya rekrutmen di luar internal.

Sebagian besar SDM WSBP berada di luar internal Waskita. Sampai sekarang bahkan dari Waskita tidak sampai 100 pegawai. Selebihnya (total pekerja sekitar 500) merupakan rekrutmen baru. Rekrutmen baru itu juga dilakukan terhadap jabatan-jabatan tinggi. Beberapa GM sampai saat ini juga berasal dari eksternal dari Waskita.

Penulis : Hamzah Ichwal Ali

  BERITA TERKAIT

Berita Lainnya