Bisnis Headline

Pesona Eksotis Saham HAJJ, Tapi Tertidur Nyenyak

Share on:

INDOWORK.ID, JAKARTA: Cukup lama saya tak berceloteh tentang saham HAJJ. Harga saham nya tak beranjak dari bawah harga IPO. Saat celoteh ini saya ketik, harga HAJJ berada di Rp117 per saham, sekitar 83% dari harga IPO, Rp140.

Dalam portfolio saya, saham dan waran HAJJ – yang disebut belakangan jumlah lot nya lebih banyak – tertidur nyenyak.

Bagi saya saham HAJJ memiliki pesona eksotis. Perusahaan yang tercatat di Papan Akselerasi ini memang masih sangat mini. Dengan kapitalisasi Rp268 miliar dan aset sekitar Rp213 miliar (per 30//06//24), tentu tak bisa berharap ada inflows yang memadai. Sedikit inflows saja bisa membuat goncangan besar pada harga saham.

EKSOTIS

Tapi di situ letak eksotisnya. Di tengah biaya haji dan umroh yang jumbo, HAJJ seperti sebuah sendok yang berusaha menimba samudera. Biaya haji untuk seluruh jamaah Indonesia tahun 2004 ini, perkiraan saya berkisar antara Rp20 triliun dan Rp25 triliun. (241.000 jamaah x rata rata Rp93.500.000). Biaya umroh sampai dengan September, perkiraan saya berkisar antara Rp55 triliun dan. Rp60 triliun. Dan hampir sepertiga dari jumlah itu untuk biaya hotel.

Karena itu kerjasama antara BPKH limited dan anak perusahaan HAJJ, dalam penerawangan saya, berpeluang memperbesar sendok menjadi gayung. Tak cuma itu. Ada peluang memperoleh beberapa manfaat makro. Selain memfasilitasi akomodasi jemaah haji dan umroh menjadi lebih nyaman, termasuk menyediakan menu tanah air di tanah suci, juga berpeluang mengambil kembali sebagian dari devisa besar yang dikeluarkan untuk biaya haji dan umroh.

HARGA ANOMALI

Hasan Zein Mahmud

Ada hal lain yang unik. Ramainya pelaksanaan waran HAJJ ketika harga saham berada di bawah harga pelaksanaan (exercise price) adalah suatu anomali. Saya akan tuliskan pada celoteh yang lain, di kesempatan lain.

Sementara itu, saham dan waran HAJJ dalam portfolio, saya persilahkan tidur panjang. Kalau ada amunisi, saya akan sendok lagi untuk menambah kumulasi saham eksotis ini.

*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Indowork.id


Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *