The next generation blog, news and magazine theme to start sharing your stories today! This WordPress based theme is perfect for all types of news websites.
INDOWORK.ID, JAKARTA: Jelang tutup tahun 2023, layanan bank digital milik PT Bank Jasa Jakarta, Bank Saqu, berhasil menjaring lebih dari 100.000 nasabah dalam kurun waktu kurang dari satu bulan sejak diluncurkan pada 20 November lalu.
Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta Leo Koesmanto
Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta Leo Koesmanto bilang, pencapaian tersebut diperoleh karena upaya pendekatan inovatif dari Bank Saqu. Salah satunya, merancang kebutuhan para solopreneur dan UMKM agar mendapatkan layanan keuangan yang mudah dan aman.
Selain itu, Bank Saqu menyasar segmen pasar generasi muda, pemilik usaha kecil, pekerja lepas, dan karyawan tetap dengan pekerjaan sampingan.
Sebanyak 70% nasabah Bank Saqu berasal dari segmen tersebut. Segmen ini proaktif menabung dan berinvestasi, serta menarik pinjaman untuk kegiatan produktif. “Kami melihat respons positif dari masyarakat dan pertumbuhan signifikan jumlah nasabah dalam waktu singkat,” kata Leo kepada wartawan.
Leo menambahkan, saat ini terdapat fitur andalan bank digital milik grup Astra ini untuk membentuk kebiasaan nasabah rutin menabung. Fitur tersebut adalah Tabungmatic, dimana selisih transaksi saat menggunakan QRIS akan ditambahkan ke Saku Booster, yaitu saku khusus untuk menyimpan semua cashback yang diperoleh nasabah dari transaksi di Bank Saqu.
Nasabah dapat memperoleh cashback di Saku Booster dengan tingkat bunga lebih tinggi hingga 10% per tahun. Selain kedua fitur tersebut, terdapat juga fitur Busposito, yaitu produk deposito yang mengandalkan kekuatan komunitas. Dalam fitur ini, nasabah memiliki kesempatan untuk meningkatkan tingkat suku bunga secara bersama-sama.
Bank ini merupakan besutan Astra Group yakni PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) . Di platform tersebut, BJJ menawarkan layanan simpanan dengan suku bunga tinggi untuk meraup nasabah. Perseroan juga siap memperluas layanan, termasuk pinjaman. Dengan dukungan pemegang saham yang tangguh, Astra Financial dan WeLab, BJJ berkomitmen untuk turut mengebangkan platform perbankan digital di Indonesia.
INDOWORK.ID, JAKARTA: PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) menakar peluang dari kenaikan aktivitas di kawasan Bandar Udara (Bandara) International Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Seperti kita ketahui, aktivitas ekonomi di kawasan Kertajati, Jawa Barat mulai menggeliat setelah bandara kembali diaktifkan. Apalagi, akses menuju lokasi dipermudah tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).
Direktur MTLA Olivia Surodjo
Direktur MTLA Olivia Surodjo berharap keberadaan jalan tol Cisumdawu berdampak pada aktivitas di kawasan ekonomi Rebana. Salah satu dampaknya adalah kenalkan kebutuhan properti industri dan hunian yang juga berujung pada pertumbuhan ekonomi di kawasan itu.
“Beberapa kontrak kerjasama dengan airlines atau untuk kru sudah kami terima. Hal ini juga berdampak pada peningkatan okupansi sekitar 5%, kami tetap optimistis akan ada kenaikan pada momen Nataru ini,” kata Olivia kepada KONTAN, Jumat (1/12).
Sebagai informasi, MTLA memiliki Hotel Horison Ultima Kertajati di kawasan Rebana. Lokasi hotel tersebut hanya berjarak tidak lebih dari 2 kilometer (km) dari BIJB.
Selain hotel, MTLA memiliki proyek hunian atau residensial di kawasan tersebut. Olivia menjelaskan, proyek residensial di kawasan Kertajati tersebut saat ini masih dalam proses persiapan.
Nantinya, selain hunian MTLA juga akan melengkapinya dengan wahana permainan air, area komersial dan area logistik di dalam kawasan tersebut. Dalam rencana, proyek yang dipersiapkan bertujuan mendukung kegiatan penghuni maupun operasional dari Bandara BIJB.
“Pembangunan tahap pertama akan dimulai pada tahun 2024 dengan jumlah sekitar 280 unit hunian. Adapun rencana investasi tahap 1 sekitar Rp 80 miliar sampai dengan Rp 100 miliar,” ujarnya.
Pengembangan kawasan di Kertajati merupakan salah satu strategi baru MTLA untuk meningkatkan pendapatan di masa mendatang. Sekedar informasi saja, MTLA telah mengantongi pra penjualan atau marketing sales sebesar Rp1,3 triliun hingga Oktober 2023 atau 73% dari target sepanjang tahun 2023 sebesar Rp 1,8 triliun.
Target tersebut akan dikejar setelah adanya kebijakan pembebasan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk properti dengan harga maksimal Rp 5 miliar.
Sementara itu pada kuartal III-2023 lalu, MTLA membukukan laba bersih sebesar Rp 301 miliar atau naik 12% secara year on year (yoy). Untuk pendapatan usaha pada kuartal III-2023, MTLA berhasil mencatatkan kinerja Rp 1,28 triliun atau tumbuh sebesar 29% yoy.
INDOWORK.ID, JAKARTA: Dalam masa tugas pada 2023 Forum Pengkajian dan Pengembangan Perkampungan Budaya Betawi (Forum Jibang) menganalisis dan mengkaji beberapa permasalahan yang berkaitan dengan penataan dan pengembangan Perkampungan Budaya Betawi. Selain mengadakan pengkajian juga pendampingan dan kurasi kegiatan yang diadakan di perkampungan tersebut.
Ketua Forum Jibang Abdul Syukur mengatakan bahwa beberapa kajian yang dapat dilakukan adalah pembentukan kelurahan tersendiri. Selain itu, kajian Pergub nomor 197 tahun 2015 tentang Kelembagaan Forum Jibang Perkampungan Budaya Betawi.
Kajian lainnya adalah analisa pemanfaatan Kampung Ismail Marzuki dan pembentukan Bale Bahasa Betawi.
BENTUK KELURAHAN
Rapat Forum Jibang di Rumah Makan Betawi
Menurut Syukur, pemekaran kelurahan Srengseng Sawah dengan membentuk kelurahan tersendiri adalah amanah Perda nomor 3 tahun 2005, yang sampai saat ini belum direalisasikan. “Kami memandang perlu untuk segera direalisasikan karena syarat-syarat terpenuhi, selain itu untuk menguatkan kekhususan budaya di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi.”
Sedangkan kajian Pergub nomor 197 tahun 2015 tentang Kelembagaan Forum Pengkajian dan Pengembangan Perkampungan Budaya Betawi juga dibahas dengan cermat. Dengan dipisahnya Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, maka tata aturan lainnya mengikuti. Forum Jibang memandang perlu untuk menganalisis kembali Peraturan Gubernur nomor 197 tahun 2015.
Hal ini, katanya, penting untuk memberikan penegasan mengenai tugas dan fungsi apalagi jika dikaitkan dengan SOTK UPK PBB. “Selain itu ada beberapa isi dari pergub tersebut yang sudah tidak sesuai,” ujarnya.
KAMPUNG ISMAIL MARZUKI
Syukur menjelaskan tentang analisis pemanfaatan kampung Ismail Marzuki juga disampaikan kepada Pemprov DKI Jakarta. Sejak pulau dibuat pada 2010 dan mulai dibangun pada 2018 serta dilengkapi dengan tanaman khas Betawi dan beberapa fasilitas pendukung, sampai saat ini belum dibuka untuk kunjungan umum.
Sementara itu, kondisi beberapa bangunan yang ada sudah mengalami perbaikan. “Agar memiliki arti dan fungsi sesuai perencanaan sebagai replika kampung Betawi untuk sosialisasi dan penanaman budaya, pemanfaatan kampung Ismail Marzuki perlu segera dilakukan.”
Sementara itu, Sekretaris Forum Jibang Indra Sutisna menjelaskan bahwa untuk pembentukan pembentukan Balai Bahasa Indonesia dibentuk tim khusus. Untuk menjaga penggunaan bahasa Betawi dari kepunahan, Forum Jibang menganggap perlu dibuat satu wadah yang bertanggung jawab untuk itu, yaitu Bale Bahasa.
BAHASA BETAWI TERANCAM
Menurut Indra, sampai saat ini Bale Bahasa khusus untuk DKI Jakarta belum ada. “Kita tahu bersama ada bahasa daerah yang sudah tidak digunakan dan hilang. Saat ini penggunaan bahasa Betawi menghadapi masalah keterancaman.”
Maka, dengan banyak pemikiran yang menguatkan, kajian mengenai pembentukan Balai Bahasa Indonesia mulai dan akan terus berjalan hingga terbentuk. “Pada 22 November 2023, kami sepakati mencanangkan pembentukan cikal bakal Balai Bahasa Betawi.”
Ia menjelaskan Forum Jibang membentuk tim kecil yang dipimpin oleh Beky Mardani dan Anggota Lahyanto Nadie, Yahya Andi Saputra, dan Yoyo Muhctar.
“Tim kecil ini selanjutnya bertugas melengkapi personal yang dianggap perlu dan menentukan langkah selanjutnya,” ujar Indra.
INDOWORK.ID, JAKARTA: Laporan Forum Pengkajian dan Pengembangan Perkampungan Budaya Betawi selama menjalankan tugas pada 2023 sebagai pertanggungjawaban profesional. Tujuannya adalah menyampaikan kondisi pengembangan dan penataan perkampungan tersebut.
Ketua Forum Jibang Abdul Syukur mengatakan tujuan lainnya adalah mengevaluasi proses Pengembangan dan Penataan Perkampungan Budaya Betawi. “Kami juga memberikan masukan dalam tata kelola dan pengembangan Perkampungan Budaya Betawi agar lebih baik lagi,” ujarnya Rabu, 27 Desember 2023.
Syukur menjelaskan sasaran laporan Forum JIbang Pengkajian dan Pengembangan Perkampungan Budaya Betawi tersedianya bahan kajian maupun masukan yang berkaitan dengan penataan Perkampungan Budaya Betawi. “Ini penting sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan.”
MENCERMATI DAN ANALISIS
Menurut Syukur, yang menjadi ruang lingkup dari kegiatan Forum Pengkajian dan Pengembangan Perkampungan Budaya Betawi adalah:
Pertama, mencermati berbagai peraturan perundangan yang ada.
Kedua, melakukan analisis terhadap pengaturan yang perlu dalam Penataan/ Pengembangan Perkampungan Budaya Betawi, baik fisik maupun nonfisik, zona statis maupun dinamis di kawasan seluas 289 ha.
Ketiga, melakukan rapat-rapat, koordinasi, diskusi terfokus (FGD) guna memperoleh masukan dari berbagai pihak.
Keempat, merumuskan pokok-pokok pikiran sebagai dasar untuk memberikan pertimbangan, masukan maupun arahan dalam penataan/pengembangan Perkampungan Budaya Betawi.
Kelima, melakukan peninjauan lapangan (turba) sesuai kebutuhan atau kondisi yang ada di lapangan.
Keenam, menyusun Laporan Kegiatan Forum Pengkajian dan Pengembangan Perkampungan Budaya Betawi.
UNSUR MASYARAKAT
Forum Jibang meninjau proyek penyaringan air
Sekretaris Forum Jibang Indra Sutisna menjelaskan bahwa pengurus Forum Jibang terdiri dari unsur masyarakat sesuai dengan persyaratan. Personalianya berjumlah 14 orang berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta nomor 1205/2016 pada 4 Mei 2016. Mereka terdiri ketua forum, sekretaris, empat ketua komite dan delapan anggota.
Masa tugas pengurus Forum Jibang adalah 4 tahun sejak tanggal ditetapkan. Dalam kurun waktu satu tahun diharapkan dapat menghasilkan masukan/gagasan dalam penataan dan pengembangan Perkampungan Budaya Betawi.
KEGIATAN DAN TATA KELOLA
Forum Jibang di depan kantor Zona Embrio
Indra menjelaskan bahwa untuk mencapai hasil maksimal dalam melaksanakan suatu kegiatan, perlu dukungan anggaran dan fasilitas merupakan faktor penentu.”Usulan yang disampaikan baik melalui unit–unit terkait maupun langsung kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta harus mendapat perhatian dan disetujui masuk dalam APBD,” harapnya.
Sejak terbitnya keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor: 1205 tahun 2016 tentang kepengurusan Forum Pengkajian dan Pengembangan Perkampungan Budaya Betawi maka peran Pengurus Forum diharapkan dapat membantu proses percepatan pengembangan/pembangunan Perkampungan Budaya Betawi, hal ini telah dilaksanakan melalui:
Pertama, usulan program kegiatan secara tertulis yang disampaikan kepada pemerintah Provinsi DKI Jakarta baik melalui Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta maupun melalui Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi. Hal itu dilakukaj melalui rapat baik internal secara rutin dilaksanakan setiap Rabu dan rapat eksternal dengan Pemerintahan Daerah, dilaksanakan sesuai kebutuhan.
Kedua, Forum Jibang juga rapat bersam Sekretaris Daerah, Deputi Gubernur, Asisten dan Biro, Walikota, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta maupun Dinas-dinas lainnya yang berkepentingan, Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, serta pemangku kepentingan lainnya yang dianggap perlu.
Forum Jibang juga menggelar rapat eksternal nonpemerintah daerah seperti lembaga pendidikan, pihak swasta, dan organisasi kebetawian.
INDOWORK.ID, JAKARTA: Forum Pengkajian dan Pengembangan Perkampungan Budaya Betawi (Forum Jibang) melaporkan kepada Gubernur DKI Jakarta atas kinerja lembaga pemikir itu selama 2023.
Laporan ini merupakan penjelasan tentang pelaksanaan kegiatan yang merupakan kewajiban Forum
Jibang untuk memberikan penjelasan kondisi Perkampungan Budaya Betawi selama setahun. “Lapora ini mencakup kegiatan fisik maupun nonfisik di kawasan seluas 289 hektare,” kata Ketua Forum Jibang Abdul Syukur, di Jakarta, Kamis, 27 Desember 2023.
Ia menjelaskan melalui laporan ini Forum Jibang berharap dapat memberikan gambaran dan analisis lebih jauh hal-hal apa saja yang perlu diterapkan dalam tata kelola Perkampungan Budaya Betawi. “Baik mengenai kebijakan maupun lainnya untuk waktu yang akan datang.”
Ia berharap laporan ini dapat memenuhi apa yang dipersyaratkan sebagai pengurus Forum Jibang. “Kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih ada kekurangan sehingga mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan peningkatan kinerja selanjutnya.”
Pengurus Forum Jibang meninjau Kamppung Ismail Marzuki Setu Babakan
ANALISIS DAN KAJIAN
Laporan tersebut berisi lima bagian yaitu pendahuluan, analisis dan kajian mengenai perkampungan budaya Betawi, kesimpulan dan rekomendasi serta penutup. Pada bagian analisis dan kajian, terdapat hal yang penting yaitu pembentukan kelurahan tersendiri, kajian peraturan gubernur Provinsi DKI Jkarta Nomor 197/2015 dan analisis pemanfaatan Kampung Ismail Marzuki. “Kami juga mengkajii tentang pembentukan Balai Bahasa Betawi,” kata Syukur.
Sementara itu, Sekretaris Forum Jibang Indra Sutisna menjelaskan tentang latar belakang Perkampungan Budaya Betawi. “Jakarta merupakan pintu gerbang masuk dan keluarnya nilai–nilai budaya dari berbagai penjuru dunia,” ujarnya.
BETAWI INTI JAKARTA
Menurut Indra, Jakarta merupakan wadah berinteraksinya berbagai aspek sosial budaya masyarakat baik yang bersifat lokal, nasional maupun internasional. Pertumbuhan dan perkembangan kota Jakarta yang sangat pesat dikhawatirkan dapat mengikis eksistensi adat istiadat tradisional budaya warganya terutama masyarakat Betawi sebagai penduduk inti kota Jakarta.
Sebagai cikal bakal seni budaya masyarakat Jakarta, perlu dibangun sistem pembinaan, pengembangan, dan pelestarian budaya khususnya budaya Betawi. Hal itu harus dilakukan secara berkesinambungan pada suatu lingkungan yang tertata sesuai dengan karakteristik budaya guna memperkokoh khasanah budaya bangsa Indonesia. “Perkampungan Budaya Betawi hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut.”
Ia menjelaskan bahwa terbentuknya Forum Pengkajian dan Pengembangan Perkampungan Budaya Betawi dibutuhkan sebagai mitra Pemerintah daerah Provinsi DKI Jakarta, terutama Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi. Sesuai dengan fungsinya yaitu melaksanakan pengkajian dan pengembangan Perkampungan Budaya Betawi dan memberikan pengarahan, pertimbangan, dan masukan kepada Unit Pengelola Kawasan PBB untuk pelestarian budaya Betawi.
Dengan adanya keterpaduan, diharapkan konsep penataan/pembangunan dan pengembangan Perkampungan Budaya Betawi tidak keluar dari kepatutan budaya, ujar ayah satu anak itu.
INDOWORK.ID, JAKARTA: Afriyanto Sikumbang Sutan Mudo. Begitu nama lengkapnya. Namun saya lebih sering memanggilnya Sutan Mudo, gelar yang diperolehnya setelah ia menikah dengan Susy Karami pada 29 Mei.
Sesuatu yang khas di Ranah Minang ialah bahwa setiap laki-laki yang telah dianggap dewasa, wajib memiliki “gala” (gelar). Ini selaras dengan pantun adat yang berbunyi:
Pancaringek tumbuah di paga Diambiak urang ka ambalau Ketek banamo gadang bagala Baetu adaik di Minangkabau
Artinya:
Pancaringek (sejenis tumbuhan) tumbuh di pagar
Diambil orang ke ambalau (nama sebuah tempat)
Kecil memiliki nama, jika sudah besar diberi gelar
Begitu adat di Minangkabau.
Saya ingat hari ia mengucapkan ijab qobul di depan penghulu, sehingga setiap peringatan hari pernikahannya saya mengucapkan Happy Wedding Anniversary! Semoga kalian berdua menjalani kehidupan pernikahan yang bahagia.
Setiap 20 April saya mengucapkan selamat ulang tahun untuknya. Begitu pun sebaliknya, ia tak lupa peringatan kelahiran saya. Jika mengucapkan salam untuk keluarga, Afri tak lupa menyebutkan nama istri dan anak-anak saya.
Dari buah cintanya dengan Susi, lahirlah Rian Adriansa, Muhammad Rafli, dan Inez. Afriyanto memang kidal, alias kiri dari lahir. Ketika main bulu tangkis ia memegang raket dengan tangan kiri.
Smesh-nya tajam menukik. “Itu pakai tangan kiri, apa lagi kanan?” kata saya. “Kalau pakai kanan ya memble,” katanya. Tawa kami berderai.
JADI BEK KIRI
Afriyanto, berdiri keempat dari kanan
Namun untuk urusan menendang bola, kaki kanannya lebih kuat. Meski demikian, ia tetap saya tempatkan sebagai back kiri dalam Bisnis Indonesia FC (BIFC), runner up nasional Piala PWI 1998. Posisi itu makin memperkuat barisan pertahanan yang dikomandoi oleh Martin Sihombing dan Hein Donald Lattumetten. Sementara posisi back kanan diisi oleh Sunu Budiman.
Saya mengenalnya sejak 1993, ketika sarjana ekonomi lulusan FE Unila, itu menjadi reporter Bisnis Indonesia dan berkantor di lantai 6 Wisma Bisnis Indonesia Jalan S. Parman Kav. 12 Jakarta Barat. Awalnya ia ditempatkan di Desk Pasar Modal bersama saya. Kemudian berpindah-pindah ke bidang liputan lain seperti Desk Industri, khususnya Otomotif.
Karirnya lumayan bagus. Pernah dipercaya menjadi Manajer Kantor Perwakilan Bisnis Indonesia untuk Sumatera Utara di Medan. Ketika saya menangani direktorat PPIC dan Marketing PT Aksara Grafika Pratama sehingga menanggalkan editor desk Pasar Modal, Afri kembali ditarik ke Jakarta untuk menggantikan saya.
Ia juga pernah menjadi redaktur bahasa. Suatu ketika kami mendapatkan tugas untuk menyempurnakan Buku Gaya Redaksi Bisnis Indonesia bersama Linda Huberta sehingga harus melakukan sosialisasi ke Bandung dan Jogjakarta. Sepanjang perjalanan ke Bandung kami terus menyanyi sehingga Linda tertawa. Suroso Roso girang lantaran terhibur sepanjang perjalanan.
Kiprahnya di Bisnis Indonesia Group, bukan hanya bertugas di redaksi meskipun awalnya ia melamar sebagai wartawan. Afri tercatat pernah menjadi General Manager Pemasaran PT Aksara Grafika Pratama dan Manajer Book Publishing di bawah benderal PT Gagas Kreasi Tama.
KECEK MINANG
Ngobrol dengan Afri mengasyikkan. Kami sering kecek minang yaitu berbincang dalam bahasa Minang. Namun ketika menyampaikan petatah-petitih justru ia banyak bertanya. Petatah-petitih minang merupakan sejenis peribahasa yang mengandung nasihat dan ajaran orang tua. Kalimat yang terdapat dalam petatah-petitih Minangkabau mengandung dasar filsafat yang bersumber dari alam. Maklum, meskipun berdarah Minang, Afri kelahiran Jakarta sehingga saya menyebutnya sebagai anak Asem Baris.
Mengapa Asem Baris? Karena ia lama bermukim di bilangan Tebet tersebut. Sekolahnya pun di SDN Pulo 04 Petang, kemudian SMP dan melanjutkan ke SMA Negeri 24 Kelas Jauh Jakarta sebelum menyeberang ke perguruan tinggi di Lampung.
BULUTANGKIS DAN SEPAK BOLA
Afrianto, sebelah kiri kaos merah
Kenangan dengan Afri bukan hanya seputar liputan dan kerja redaksi media, namun juga di luar kantor. Kami sering main bulutangkis bareng di Kompleks Migas, Kemanggisan, Jakarta Barat. Kami lebih sering lagi merumput di lapangan ABC Senayan, lapangan Bank Indonesia Pancoran, Lapangan Palmerah Jakarta Barat dan tentu saja yang paling berkesan adalah di Lapangan Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur. Di sinilah kami berjibaku mempertaruhkan gengsi BIFC. Final melawan Kelompok Kompas Gramedia (KKG), terpaksa hanya meraih medali perak dalam perayaan Hari Pers Nasional 1998.
Pada 2017, menjelang saya pensiun dini, Afriyanto ingin menerbitkan buku karya sahabat kami Abraham Runga Mali. “Tolong carikan sponsor dong,” katanya. Saya pun berikhtiar. Sebagai manajer penerbitan buku, Afri bersama Hamzah Ali, bagian riset dan produksi, saya ajak mereka berkeliling mencari sponsor. Alhamdulillah, buku Pasar Modal di Ujung Pena terbit pada Agustus 2017.
REUNI PASAR MODAL
Afriyanto (kiri), Lahyanto Nadie, Abraham (kanan)
Untuk acara peluncuran sekaligus bedah buku itu, kami mengundang para mantan Ketua Bapepam yaitu Marzuki Usman dan Bacelius Ruru. Begitu pun mantan Direksi PT Bursa Efek Indonesia seperti Hasan Zen Mahmud dan Tito Sulistio.
Afri girang karena acara bedah buku meriah sekaligus reuni insan pasar modal, mulai dari wartawan, analis, pialang, emiten, direksi bursa, hingga pejabat Badan Pengawas Pasar Modal dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hajatannya sukses.
Ketika ia ingin mengambil keputusan untuk pensiun dini pada 2018, ayah tiga anak ini menjumpai saya. Beberapa kali. Kali pertama kami makan Soto Betawi Bang Iwan di samping stasiun Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kali lainnya maka siang di RM Suhariasih, sehingga ia mantap untuk berkarir di luar Bisnis Indonesia yang telah dilakoninya selama 25 tahun.
Ia tidak langsung meninggalkan lingkungan kantor Bisnis Indonesia, karena selepas pensiun, AF, begitu inisialnya, menjadi manajer Koperasi Karyawan Bisnis Indonesia.
RESENSI BUKU
Afriyanto (kanan)
Pada Sabtu, 4 Juni 2023, ia bersilaturahmi ke rumah saya untuk mengucapkan turut berduka cita atas berpulangnya ayah saya ke Rahmatullah.
Ketika ia akan pulang saya memberikan hadiah untuknya: buku Jejak Permanen Anies Baswedan, Signature untuk Jakarta yang saya tulis.
Pada 22 Juni 2023 resensi buku itu ia tulis di ekbistangsel.com. Di media ini, Afriyanto Sikumbang Sutan Mudo menjadi pemimpin redaksi.
Jumat malam pukul 23.52, Rian anak sulungnya mengabarkan kepada sahabat saya Muhammad Syahran W. Lubis: “Malam Om Syahran, saya Rian anaknya Pak Afriyanto. Ada kanbar duka Om. Bapak meninggal kena serangan jantung. Sekarang kami sekeluarga ada di rumah. Bapak akan dikubur besok pagi.”
Syahran segera menyebarkan berita duka itu kepada teman-teman. “Sahabat kita Afriyanto baru saja wafat. Mohon doa terbaik untuknya.”
Rustam Agus, Asmat Alkahfi, Sutarno Muhasyim, segera mendoaka almarhum. Syahran kemudian memberikan alamat rumah duka di Jalan Delima. Raya 55 RT 006 RW 08, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Prof. Rofikoh Rohim, Alexander Rasyid Hallatu, Samantha Ardiansyah, Richard Tuellang, Rahmi Siti Fatimah, Nuhasyim M. Soleh, Melly Riana Sari, Muhammad Karyanto, Des Alwi, Darlis Suprajitno, Indra Mulyadi, Elva Septinawati, Deddy Handabeni Pakpahan, Mamai Mardianah Noerdjali, Muhammad Sarwani, Suwantin Oemar, Bambang Sutejo, Dina Wadito, Retno Indarti Dharmoyo, Marygold Maitimoe, Edy Barlianto, Rachmat Sujianto, Muhammad Tavip Mohune, Toto Iman Sumarto, Adhitya Noviardi, Endot Brilliantono, Sulha ‘Amoy’ Handayani, Arman Badriza, Asep Muhammad Mulyana, Hilda Sabri Sulistyo, Rahmi Hidayati, Firdaus Baderi, Reni Efita Hendry, Fauzi Lazim, Gung Panggodo Supriyanto, Wininti K. Rubay, Budi Wiyono, Edy Sasmito, Agus ‘Awo’ Widianto, Rahmayulis Saleh, Muhammad Kelik Taryono, Neneng Herbawati, Moh. Noor Korompot, Erwin Tambunan, Arie Romatua, dan Samsul Arifin Nasution, tak henti berdoa untuk almarhum.
“Tadi sempat foto sama anak-anak Bang Afri. Mereka titip pesan sampaikan salam dan terima kasih untuk teman-teman ayahnya di Bisnis Indonesia. Kita doakan agar mereka tabah ya,” kata Rahmi Hidayati.
Firdaus Baderi mengatakan pemakaman almarhum Afriyanto menjadi ajang reunian eks Bisnis Indonesia di Tanah Kusir. Alfatiha.
INDOWORK.ID, JAKARTA: Jutaan pemuja Jokowi pastinya lega luar biasa menyaksikan penampilan Gibran di debat Cawapres hari Jumat kemarin. Si belimbing sayur mas Samsul anak haram konstitusi itu tampil mencengangkan.
Banyak orang yang menyangka Gibran bakal dirujak habis oleh pak Muhaimin Iskandar dan Pak Mahfud MD. Dia gagap, takut bahkan kencing di celana karena gak bisa ngomong. Namun nyatanya cawapres nomor 1 dan 3 justru tampil bak makan belimbing sayur. Bahkan dalam beberapa kali, nyaris njerit kena cipratan asam sulfat pertanyaan mas Samsul Gibran soal SGIE dan Carbon Capture Storage.
Terlepas dari gayanya yang sengak dan kurang ajar sama yang tua, Gibran tampil prima melebihi ekspektasi banyak orang.
JURUS JOKOWI
Ini jelas hasil kerja keras para tim nomor 2 dalam mendadar Gibran tampil bagus di debat Cawapres.
Kita menduga tim Pak Jokowi ada dibalik ” Medan pem-bedak-an” Gibran. Pertanyaan dengan istilah sulit adalah buktinya. Dulu, ketika debat beberapa kali pak Jokowi pakai jurus itu yang membuat pak Prabowo gelagapan.
Bukti kerja keras tim no 2 adalah diperbolehkannya kandidat bawa contekan. Namun nyatanya, Gibran justru minim pakai contekan. Bahkan pada statement akhir, hanya Gibran yang tidak baca teks.
Apa gak memalukan itu?
***
Tampilnya Gibran dengan percaya diri waktu debat juga karena dia boleh pegang microphone. Jadi dia bisa genggam kuat ketika stress mendapatkan serangan hingga otaknya bisa lancar mengkomunikasikan gagasan dia untuk keluar dari mulutnya secara runtun.
KEHILANGAN PEGANGAN
Tanpa microphone yang digenggam sepanjang debat, Gibran bakalan gelagapan karena kehilangan pegangan.
InI tentu berkat kerja sama tim komunikasi nomor 2 yang hebat dalam membimbing Gibran.
Bisa dipastikan, anggota tim belakang layar itu kini bisa tidur nyenyak. Bisa merokok dengan nikmat dan menyereput kopi dengan rasa yang sangat enak. Karena lega. Rintangan besar itu kini sudah bisa didobrak.
Overall, gaya Gibran tetap tidak berubah. Angkuh dan tanpa segan melecehkan kandidat yang lebih tua.
Gesture plastik sopan santun nampak sekedar gimmick untuk menutupi rasa puas hati dia yang merasa mampu ” menghabisi” kandidat tua di hadapan publik terutama yang melecehkan dia selama ini.
TAMPIL BERINGAS
Gemilangnya Gibran juga tidak terlepas dari cara Cak Imin dan Pak Mahfud sepanjang debat berusaha tampil ringan agar Gibran tidak terdesak. Memang ada pertanyaan nakal dari cak Imin soal proyek di Solo. Dan itu dijawab Gibran tanpa diplomasi dengan nada menyerang.
Cawapres no 1 dan no 3 nampak kehilangan arah karena tidak menduga Gibran tampil begitu beringas.
Melempar super kecutnya belimbing sayur dan cipratan asam sulfat. Hingga keduanya belingsatan.
Terlepas bicaranya Gibran itu banyak kosongnya, namun jelas putra mahkota pak Jokowi itu sekarang berhasil melewati ujian yang paling krusial menjadi seorang wapres.
Yakni ngomong yang jelas dan runtun.
Ini syarat dasar bagi seorang politisi. Yang karbitan sekalipun kayak Gibran.
Karena pendukung Mase pasti berkata
Gila lu ya mas Samsul..
Gak nyangka lu gak grotal gratul
Tampil mantul..
***
Tentu sentimen ini bakal menjadi tambahan tenaga mesin politik nomor 2 yang skalanya sudah gigantik dan ada disana- sini di seluruh penjuru negeri.
Untuk bisa memenangkan calon nomor dua menjadi penguasa republik ini lewat satu putaran saja..
Yang membuat kubu no 1 dan no 3 bisa jadi memaki meski dalam hati :
INDOWORK.ID, JAKARTA: “Etik, etik… nDasmu etik”, itulah penggalangan kalimat yang terlontar dari bibir Prabowo Subianto di sebuah acara internal Partai Gerindra merespon lontaran diksi kata “etik” dari di antara hadirin forum itu. Kalimat itu pun viral di jagad dunia maya. Muncul pertanyaan spekulatif, kepada siapakah kalimat umpatan itu? Kita perlu menganalisa kalimat yang terucap capres No. 2 itu?
“nDas” atau “Endas” – dalam Bahasa Jawa – berarti kepala. Berarti, kata “nDasmu” atau “endasmu” bermakna “kepalamu”. Yang menarik untuk kita telaah dari sisi sosial-budaya Jawa. Diksi kata “nDasmu” bukan hanya terkategori kasar, tapi ada unsur jengkel atau marah saat menyampakan diksi itu.
Memang, raut wajah Prabowo saat mengeluarkan kata “nDasmu” tampak kesal saat mendengar kata “etik” yang dilontarkan oleh di antara hadirin. Sekilas terlihat sekilas guyon (bercanda). Tapi, raut marahnya tetap menampak kesal.
Kalau kita telusuri “asbabul wurud” keluarnya kata tersebut, Prabowo kesal karena – dalam debat capres pada 12 Desember lalu – merasa terpojok atas pertanyaan capres lain terkait masalah etika pada proses hukum pencalonan Gibran. Secara hukum, putusan Mahkamah Konstitusi No. 90 Tahun 2023 itu memberi “karpet merah” kepada Gibran sebagai cawapres, padahal usianya masih di bawah usia 40 tahun. Menjadi cacat hukum. Minimal melanggar etika. Tergolong pelanggaran berat.
Putusan MK itu sarat unsur nepotisme. Konflik kepentingan menjadikan putusan “pro” Gibran kontroversial (melanggar berat dari sisi etika) sebagaimana yang disimpulkan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).
MARAH SAAT DEBAT
Keterpojokannya membuat jawaban Prabowo bukan hanya terlihat marah saat debat capres di arena KPU itu, tapi terbawa sampai ke luar acara debat. Sel sarafnya langsung “korslet” (tersambar dan terbakar emosinya) ketika mendengar diksi kata “etik” di luar forum. Dan kemarahannya ditampakkan dengan mengucap diksi kata “ndasmu”. Sebuah kata yang cukup bermasalah dari sudut budaya Jawa.
Sebuah catatan mendasar, apakah emosionalitasnya kondisional, atau memang menjadi karakternya? Sejauh ini, informasi yang telah tersiar luas, Prabowo memang temperamental. Pemarah. Tak boleh terpantik oleh hal-hal yang kurang berkenan. Dalam konteks kepemimpinan kenegaraan yang demokratik, karakter temperamental seperti ini menjadi problem besar bagi rakyat yang dipimpin, dalam lingkungan terbatas, apalagi lingkup yang jauh lebih luas: negara.
MODEL KEKUASAAN OTORITER
Yang menjadi persoalan serius, karakter bawaan pemarah masuk dalam perilaku kekuasaan. Hal ini berpotensi besar akan menggiring model kekuasaannya diktatoristik dan otoriter. Karakter “panasnya” akan terlihat pada sikap yang senantiasa memaksakan kehendak dengan “larasnya”, tanpa menimbang rasionalitasnya atau reaksi kontra rakyat. Siapa pun yang dipimpin harus tunduk. Siapapun yang berbeda dipandang sebagai musuh, mengganggu bahkan mengancam keberadaannya. Model kepemimpinan seperti ini akan “diterjemahkan” labih jauh oleh aparatur keamanan. Tentara dan atau kepolisian akan digiring menjadi satuan yang bengis terhadap rakyatnya sendiri. Ironis.
Karena itu, sang pemimpin yang antikritik ini akan selalu berusaha “menyikat, mengamputasi” seluruh elemen yang dianggap mengganggu atau mengancam status quo-nya. Di depan mata, sosok pemimpin temperamental akan membuat kultur demokrasi terkikis, tersumbat bahkan terpasung. Implikasi lebih jauhnya, rakyat lebih menggunakan hak takutnya daripada “dibedil” atau dipaksa tinggal di balik “jeruji besi”. Dan side effect lanjutannya akan semakin bermunculan mental-mental penjilat, minimal the savety plying. Jadilah, potret anak-bangsa egois. Miris.
MENTAL LABIL
Dalam perspektif psikologi klinis, karakter pemarah seperti itu menunjukkan mental yang tidak matang. Labil. Mudah berubah pendiriannya. Tidak konsisten. Ketika karakter minus ini menempel pada diri seorang pemimpin utama (presiden), maka implementasi kebijakannya menjadi inkonsisten. Rakyat menjadi obyek “mainan” semau gue. Hal ini akan menjadi masalah besar ketika merancang-bangun kebijakan ekonomi.
Sementara itu, sektor ini memerlukan jaminan stabilitas yang pasti. Agar bisa merencanakan langkah dan target secara tepat bahkan pasti. Namun, akibat potret sang pemimpin labil, topografi pembangunan ekonomi dan rancangan lainnya pun terombang-ambil. Rakyat dan negara menjadi korban.
MELANGGAR BERAT
Satu hal lagi yang perlu kita analisis dari diksi “nDasmu” etik. Diksi ini – dalam perpektif budaya Jawa juga menggambarkan sikap merendahkan atau mengecilkan. Maka, ketika Prabowo berucap “nDasmu etik”, sesungguhnya capres No. 2 ini memandang masalah etika tidak penting dalam sistem hukum, apalagi domain sosial.
Itulah sebabnya, kita dapat mendapatkan data faktual yang mengkonfirmasi dirinya: dia demikian bangga sampai-sampai goyang gemoy karena berhasil menggandeng Gibran sebagai cawapresnya, padahal jelas-jelas melanggar berat dari sisi etik.
Dengan lantang dan seraya menantang, “Jika rakyat tidak suka dengan pasangan Prabowo-Gibran” (karena cacat secara hukum dan atau etik)” ya ga apa-apa. Ga usah dipilih”. Sementara, “item” pilpres tidak hanya persoalan suka-tidak suka, pilih-tidak memilih. Tapi, juga terdapat praktik “simsalabim” yang sarat dengan nuansa kecurangan terencana dan sistimatis.
Andai data faktual cukup banyak yang tidak pilih Prabowo-Gibran, tapi praktik simsalabim bisa mengubah peta hasil suara. Jadi, hasil akhir kontestasi harus dikonformasi, bagaimana kualitas pilpres: jujur, adil dan transparankah? Atau, tetap melakukan rekayasa simsalabim itu?
Ketika terkonfirmasi hasil yang sarat dengan praktik simsalabim, maka semakin jelas: dirinya memang tak pernah memandang prinsip etik dalam menuju istana. Yang penting harus menang, apapun dan bagaimanapun caranya. Benar-benar memberlakukan moral hazard, tanpa menimbang dampak politik lanjutan (peletup kemarahan rakyat secara nasional).
IMPLIKASI SERIUS
Perlu kita catat, kalimat “nDasmu etik” sungguh serius implikasinya bagi tatanan kehidupan bernegara. Seperti kita ketahui, landasan filosofis etika itu masalah jabaran prinsip baik-buruk yang hidup di tengah masyarakat. Ketika landasan filosofis ini dipandang sepi, tak penting bahkan tiada dan atau mengecilkannya, maka bukan hanya corak kehidupan masyarakat diobrak-abrik, tapi akan sampai pada warna kebijakan atau perilaku kekuasaan yang tak lagi mandasarkan prinsip baik-buruk. Kehidupan jadi liar. Tak dipersoalkan lagi masalah perilaku barbar itu.
Inna lillahi. Kehidupan umat manusia dengan segenap aturan untuk kepentingan manusia itu sendiri harus mengabaikan prinsip baik-buruk. Akan seperti apa warna kehidupan umat manusia dan atau tempat dirinya berpijak (negara) tanpa etika?
Jika seluruh umat manusia sepakat dan sama tekadnya untuk mengedepankan prinsip baik, tentu akan menjadi manfaat besar bagi nusa dan bangsa. Justru, persoalan besarnya adalah “sifat buruk” yang menjadi tren kehidupan setiap diri, apalagi menjadi arah kebijakan negara. Sungguh malapetaka besar jika dominasi warna “buruk” dijadikan arah pembangunan dan atau model kepemimpinan kenegaraan.
CEGAH MALAPETAKA
Manusia berakal sehat dan bernurani, tentu akan terpanggil untuk mencegah terjadinya malapetaka itu. Berarti harus muncul kesadaran bagaimana memandang mulia persoalan etika. Disadari, prinsip etik akan menjadi landasan fundamental dalam konstruksi perundang-undangan, hukum dan tata-kelola kenegaraan. Jadi, bicara etik bukan sekedar tingkah laku (sopan santun). Tapi, rembesannya terhadap perilaku kekuasaan yang tercermin dalam berbagai format kebijakan.
Inilah bahaya serius ketika sang pemimpin memandang rendah prinsip etik. Muncul sikap politik, haruskah membiarkan sosok pemimpin yang menihilkan prinsip etik? No. Inilah jawaban yang sarat dengan dimensi cinta Tanah Air. NKRI sejati. Negara harus “steril” atau dijauhkan dari corak pemimpin yang memandang rendah prinsip etik.
INDOWORK.ID, JAKARTA: Debat perdana cawapres 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, pada Jumat (22/12/2023) mengusung tema “Ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.
Debat kedua ini terdiri dari enam segmen dan 18 pertanyaan. Di mana segmen 1 membahas mengenai visi misi dan program kerja, segmen 2-5 membahas pendalaman visi misi dan program kerja, dan segmen 6 sebagai segmen penutup dengan masing-masing paslon menyampaikan closing statement.
PERCAKAPAN DI MEDIA SOSIAL
Total percakapan media sosial yang ditangkap sepanjang debat cawapres (setelah dibersihkan dari percakapan non-organik atau bot), yakni sebanyak 6,848. Persentase percakapan didominasi oleh penyebutan terhadap Gibran Rakabuming atau paslon 02 sebanyak 46.4%, diikuti oleh Muhaimin Iskandar atau paslon 01 sebanyak 27.9% lalu terakhir Mahfud MD atau paslon 03 sebanyak 25.6%.
Gibran sukses membuat netizen terkesan dengan penampilannya yang mengejutkan. Respons positif dari netizen bukan hanya sekadar puji-pujian, namun juga mendorong terbentuknya percakapan positif yang berkembang di media sosial ke arah topik yang lebih luas, yakni pasangan capres dan cawapres Prabowo-Gibran, dengan jumlah percakapan positif mencapai 43%.
KERAP DIREMEHKAN
Gibran Rakabuming Rakaya, Ilustrasi Majalah Tempo
Top keyword percakapan netizen terhadap Gibran meliputi “muda”, “milenial”, “menjanjikan”, “gaknyangka”, “diluar dugaan” dan “ciamik” meramaikan lini masa media sosial. Penampilan Gibran dinilai melampaui harapan, menandai dia sebagai figur muda yang kerap diremehkan namun sebenarnya memiliki kemampuan dan pemahaman yang mendalam.
Netizen mengungkapkan bahwa penampilannya tidak hanya menarik secara visual tetapi juga substansial, terutama dalam memahami dan mengartikulasikan permasalahan ekonomi domestik dalam konteks global yang saling terkoneksi. Cara Gibran menganalisis masalah ekonomi dan mengolahnya menjadi solusi yang inovatif dan relevan dinilai sebagai pendekatan yang segar dan paling sesuai untuk menghadapi tantangan ekonomi modern.
Hal ini menunjukkan bahwa Gibran memiliki pemikiran yang kreatif dan solutif, yang membuatnya menonjol sebagai anak muda yang mampu membawa perubahan positif dan signifikan.
Secara keseluruhan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka diklaim tampil di luar dugaan, baik dalam penguasaan materi dan penguasaan emosi. Gibran juga mampu memberikan visi ke depan secara terukur tentang bagaimana menjawab tantangan global dengan melibatkan anak muda.
Muhaimin Iskandar atau Paslon 01 mendapatkan persepsi negatif tertinggi dengan persentase 20%. Kritik netizen lebih terfokus pada pandangan Muhaimin terhadap omnibus law, rencana ‘membangun 40 kota setara dengan Jakarta,’ dan penggunaan kata ‘slepet’ selama jalannya debat.
NETRAL TERTINGGI
Sementara Mahfud MD atau Paslon 03 meraih persepsi netral tertinggi sebesar 80%, dengan fokus utama netizen pada argumen hukum yang lebih dominan dibawakan oleh Mahfud MD di sebagian besar segmen debat.
Dari hasil pantauan media sosial terhadap debat kedua Pilpres 2024 ini, dapat kita simpulkan bahwa perhelatan ini telah menciptakan dinamika yang sangat menarik dan menyita perhatian. Interaksi intens dan beragam pandangan dari netizen yang meramaikan ruang percakapan daring, memberikan nuansa berbeda dalam perjalanan menuju pemilihan capres dan cawapres yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.
INDOWOR.ID, JAKARTA: Debat calon wakil presiden antara Abdul Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD mulai pukul 19.00 malam ini, Jumat, 22 Desember 2023. Semua pasangan capres dan cawapres membawa istri, kecuali Prabowo Subianto.
“Selamat hari ibu,” kata Muhaimin Iskandar di Jakarta Convention Center, Jakarta, sebelum debat dimulai.
Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka datang lebih awal, disusul Anies Baswedan-Abdul Muhaimin Iskanda dan terakhir Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Pukul 19.00 moderator Alfito Deannova Ginting dan LivianaCherlisa membuka debat. “Inilah Bapak H. Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Dr. (HC) Abdul Muhaimin Iskandar,” kata Alfito disambut gerumuh hadirin.
Liviana kemudian mengundang pasangan Praowo-Gibran. Selanjtnya Alfito menyebut nama Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan jingle Pemilu 2024.
MATERI DEBAT
Debat pada 22 Desember adalah debat kedua dari lima kali debat capres-cawapres yang terdiri dari tiga kali debat antarcapres dan dua kali debat antarcawapres. Debat kedua ini merupakan debat antarcawapres dengan tema ekonomi kerakyatan dan digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan. Selain itu, ada pula tema pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)/anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), infrastruktur, dan perkotaan.
Sambutan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) dilanjutkan dengan doa. “Kepada Pak Hasyim Ashari saya persilakan,” kata Alfito.
Hasyim mengatakan bahwa panelis membantu KPU untuk membuat pertanyaann dalam debat ini. Ketua KPU kemudian memimpin membaca doa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. “Berdoa selesai,” kata Hasyim. Sementara ucapan “aamin” berkumandang.
SEBELAS PANELIS
Alfito dan Liviana secara bergantian membacakan sebelas panelis yang berasal dari sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta, Core Indonesia dan CSIS. Koordinator panelis kemudian menyerahkan datar pertanyaan kepada ketua KPU.
Berikut daftar nama 11 panelis debat kedua Pilpres 2024.
1. Alamsyah Saragih (Anggota Ombudsman RI Periode 2016-2020)
2. Adhitya Wardhono (Ekonom dan Pengajar FEB Universitas Jember)
3. Agustinus Prasetyantoko (Ekonom dan Rektor Universitas Katolik Indonesia Alma Jaya 2015-2023)
4. Fausan Ali Rasyid (Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
5. Hendri Saparini (Pendiri dan Ekonom CORE Indonesia)
6. Hyronimus Rowa (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Inovasi IPDN)
7. Poppy Ismalina (Associate Professor di Departemen Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM)
8. Retno Agustina Ekaputri (Rektor Universitas Bengkulu 2021-2025)
9. Suharnomo (Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro)
10. Tauhid Ahmad (Direktur Eksekutif INDEF dan Dosen FEB Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta)
11. Yose Rizal Damuri (Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies/CSIS)
Moderator selanjutnya membacakan tata tertib debat.
Gibran tampil pertama. Ia menyampaikan visi dan misinya. “Kami lanjutkan hilirisasi pertambangan, pertanian dan digiltalisasi,” kata Gibran.
Mahfud mengawali penyampaian visi dan misinya diawali dengan mengucapkan selamat Hari Ibu. “Setelah bersimpuh di depan ibu, selanjutnya mengabdi kepada ibu pertiwi,” ujar Mahfud.
Muhaimin mendapatkan kesempatan terakhir. “Kepercayaan harus dibangun agar investasi masuk,” kata Muhaimin.
Dalam debat, Mahfud bertanya kepada Gibran tentang jumlah investor yang masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN). “Coba sebutkan satu saja, investor. Setahu saya seluruh dana pembagunan IKN saat ini menggunakan APBN,” kata Mahfud.
CARI DI GOOGLE
Kepada Mahfud memberikan jawaban. “Cari saja di google, sudah banyak,” katanya. Ia lalu menyebut Agung Sedayu. “Nanti setelah Pemilu akan banyak yang masuk lagi,” Gibran melanjutkan.
Ketika memberikan jawaban kepada Muhaimin, Gibran dengan nada tinggi berkata. “Dahulu GUs Muhaimin memotong tumpeng di IKN. Kok sekarang tidak konsisten karena jadi wakil Pak Anies di Koalisi Perubahan.”
Mahfud MD menanggapi soal pernyataan Gibran yang menyatakan bahwa IKN tidak 100 persen menggunakan APBN. Gibran menyebut hanya 20% dari APBN dan sisanya dari investor swasta dan luar negeri.
“Mas Gibran, saya sangat tertarik tentang IKN dan itu bagus harus kita laksanakan sebagai warisan dari Pak Jokowi. Tapi saya tergelitik untuk anggaran IKN itu hanya 20% dari APBN dan sisanya dari investor,” kata Mahfud.
Mahfud juga mengatakan ingin penguatan ekonomi tumbuh ke dalam negeri agar bisa tumbuh ke dalam, sehingga nantinya masuk dengan strategi kedua bahwa kualitas barang dagangan bisa diterima di luar negeri dan produktif sehingga mudah diterima dunia internasional.
Pemaparan Mahfud ditanggapi cawapres Muhaimin bahwa gagasan Mahfud soal diplomasi ekonomi terlalu normatif. “Itu sudah jadi pengetahuan umum,” kata Gus Muhaimin.
Dia mengatakan para diplomat perlu diselepet sehingga dapat menggaet kerja sama yang lebih masif. Yang paling penting itu, katanya, adalah nyelepet para diplomat berubah wajah menjadi pemasar-pemasar yang tangguh. “Diplomasi pemasaran yang ekspansif itu tidak kita miliki karena memang seluruh cara kerja diplomasi kita masih politik dan sangat normatif,” kata dia.
TIDAK RASIONAL
Perdebatan yang cukup seru adalah ketika Gibran mengatakan bahwa tax ratio 23%. Mahfud langsung menyanggah. “Itu tidak rasional. Tax amnesty saja tidak ada yang berminat,” katanya.
Gibran menyebut saat memimpin Solo, dia telah berkerja sama dengan kabupaten sekitar, seperti Wonogiri, Klaten untuk mendapatkan air bersih. Ia juga menyingung sudah menjalankan proyek nasional dengan membangun bendungan dan embung.
Usai Gibran menjawab, Mahfud diberi kesempatan untuk menanggapi. Cawapres nomor urut 3 ini menyebut jawaban Gibran tak sesuai dengan pertanyaan.
“Kayaknya belum dijawab. Tadi itu yang dijawab infrastruktur fisik semua itu,” tutur Mahfud.
Pernyataan penutup dari masing-masing calon diawali oleh Muhaimin. Ia mengatakan bahwa Indonesia ke depan harus “Pakai hati, pakai otak.”
Selanjutnya Gibran berkata, “Terima kasih Pak Prabowo, saya bisa ikut kontestasi ini.”
Mahfud mengatakan bahwa “Semoga kerja baik mendagat ganjaran dan tercatat di lauhul mahfudz.”
This website stores cookies on your computer.
To find out more about the cookies we use, see our Privacy Policy.