The next generation blog, news and magazine theme to start sharing your stories today! This WordPress based theme is perfect for all types of news websites.
INDOWORK.ID, JAKARTA: “Pagi mas mohon maaf baru berbalas,” tulis seorang manajer BUMN.
Ia kemudian melanjutkan pesannya: “Kami mohon waktu Mas… dan Pak… untuk jdwlkan online meeting, di Senin sore atau Rabu pagi/sore minggu depan. Kami tunggu konfirmasinya ya Mas.”
Setelah menentukan waktu yang disepakati sang manajer menulis lagi pesannya: “Baik Mas, nti kita siapin link zoom-nya ya… Suwun.”
Ketika waktu rapat tiba dan seluruh tim mitra kerja BUMN tersebut telah siap mulai dari staf hingga direksi, tiba-tiba sang manajer mengirim pesan lagi.
“Sore mas… dan tim punten ini kami masih ada meeting lain yg masih blm selesai.. untuk meeting jam 4 ini diundur yaa mas.. jam stgh 5 / jam 5 nanti kami info lg.. “
Setelah tiba waktunya, ternyata tak ada kabar berita lagi.
Muhammad Ikhwal, direktur mitra kerja BUMN tersebut, hanya mampu mengeluh. “Dia kira kami nggak punya pekerjaan lain, cuma mengurus dia,” ujarnya dengan nada tinggi.
Itulah sepenggal cerita bagaimana bermitra dengan BUMN. Hal itu berulang lagi terjadi.
CERITA WARTAWAN SENIOR
Wartawan senior Yus Husni Thamrin dalam laman media sosialnya bercerita bahwa pada tahun 2016. “Waktu itu saya mau berlangganan internet (dan TV Kabel) dari provider milik satu BUMN, Indihome. Hari Sabtu dan Minggu di dekat food court kompleks tempat saya tinggal suka ada mobil marketing Indihome yang nongkrong, nawarin produk. Kemudian saya samperin,” katanya.
“Mas, kalau saya daftar sekarang [Sabtu], kira-kira kapan wifi dan TV [kabel] di rumah saya sudah terinstal?”
“Sekitar hari Rabu, Pak.”
Bagi Yus, jawaban itu mengagetkan, sekaligus mengenaskan. Dalam kompetisi di industri internet dan TV kabel yang makin ketat, provider yang BUMN ini masih saja lelet, perlu waktu 5 hari untuk menginstal sambungan internet ke calon customer.
Sementara provider lain, milik swasta memberikan layanan cepat, hari itu daftar, hari itu juga tersambung dan customer bisa menikmati layanan internet dan saluran TV (berbayar). Layanannya dalam hitungan jam. Sebelumnya saya pernah berlangganan Indovision.
Yus kecewa, bukan hanya karena tidak bisa langsung menikmati layanan provider itu, tapi juga gemas, pelayanan BUMN kok gitu amat?
LANGSUNG KE DIRUT
Kemudian ia kirim pesan WA ke Dirut PT Telkom waktu itu, Alex Sinaga. Ia ceritakan apa yang dialami.
“Bagaimana Indihome [Telkom] bisa dapat pangsa pasar, kalau layanannya lelet kayak gitu, Pak?”
Dengan spontan Pak Alex minta maaf sekaligus berterima kasih kepada Yus. “Gw tuh udah bosen ngomel di rapat. Kita ini badan usaha, untuk bisa dapat pelanggan harus paham apa maunya pasar. Kan yang kayak gini sederhana. Tapi di lapangan tetep saja gak inovatif, lambat. Coba alamat rumah kamu kirim ke saya. Thanks atas infonya,” balas Alex dengan nada kesal.
Sekitar 15 menit kemudian, Direkur Layanan Pelanggan PT Telkom (lupa namanya) menelepon Yus, dia juga minta alamat rumah Yus. “Tim kami segera meluncur ke rumah Bapak.” Selang 15 menit kemudian, Kepala PT Telkom Regional Jawa Barat (lupa namanya) menelepon saya. Dia memberi tahu, sambungan internet ke rumah Yus segera diinstal.
Sekitar 10 menit kemudian tim Indihome datang ke rumah Yus dan langsung menginstal sambungan, sekaligus mendaftarkannya sebagai pelanggan. Dan 10 menit kemudian, Kepala PT Telkom Cabang Bogor juga menelepon Yus.
“Apakah tim kami sudah sampai di rumah Bapak?” tanyanya penuh khawatir.
“Sudah Pak. Sudah tersambung,” jawab Yus.
“Pak, nanti kalau ada keluhan atau keperluan apapaun mengenai Indihome di rumah Bapak, silakan telepon saya, ya. Saya akan segera respon.”
Yus berpikir, setelah kejadian itu agilitas tenaga pemasar PT Telkom di lapangan menjadi lebih cepat, lebih akomodatif, lebih inovatif.
Karena aktivitas Gunung Eyjafjallajökull di Eslandia menunjukkan peningkatan dan dikhawatirkan meletus, terpaksa ia berhenti berlangganan Indihome.
Kemudian, Yus menghubungi Indihome lagi melalui pesan WA. Yus bertanya, “Kira-kira berapa lama prosesnya sejak saya daftar sampai internet (wifi) tersambung ke rumah saya?” Jawabannya, “Kira-kira dua hari Pak.” Busyeeettt … ternyata tetep aja mereka tidak memahami pasar, tidak mengakomodasi maunya (calon) pelanggan, tidak gesit, tidak punya etos berkompetisi.
Karena Yus merasa komunikasi tertulis via WA itu lama, ia coba menelepon. Tak diangkat. Baru sekitar 20 menit kemudian ada balasan, “Mohon maaf bisa Whatsapp saja ya Pak. Silakan … “
Coba itu … ini sudah ada calon pelanggan, mau mendapatkan informasi lebih cepat via telepon, ditolak, dengan alasan yang aneh, cuma bisa tulis pesan saja. Boro-boro agresif dan akomodatif dalam menjaring pelanggan baru. Apakah semua BUMN kayak gitu?
SETOR DUIT
Di BUMN lain, seminggu sebelum lebaran, Yus datang ke Bank Mandiri Bogor, mau setor duit 2M, karena setor tunai Mandiri batasnya hanya 2M (Majuta Maratus) per hari. Oleh Satpam yang jaga saya sempat dikasih tahu untuk datang lagi esok harinya, karena antrean di teller cukup panjang. Konyol kan? Sejak kapan Satpam bank punya otoritas untuk ngatur nasabah?
Yus masuk antrean. Memang cukup panjang. Tapi ada hal yang bikin kesal. Di bank itu ada 10 bilik teller. Tapi hanya ada tiga teller yang melayani. Duh … BUMN kok gini amat? Ketika nasabah antre panjang, kenapa tidak coba berempati pada para nasabah yang harus menunggu lama (karena teller yang bertugas hanya tiga orang). Kenapa gak 10 teller diturunkan di 10 bilik itu?
Yus pikir, dalam melayani nasabah, bank ini juga tidak punya sense of competition yang memadai. Meskipun sudah ada layanan M-banking, tapi pada saat menjelang lebaran banyak orang yang setor atau narik duit tunai.
Kasus lain, pada seminggu sebelum lebaran kemarin itu, adik saya (nasabah Bank Mandiri) mau narik uang di ATM tapi gak bisa. Ketika ditanyakan ke CS di kantor cabang terdekat, petugas bank mengatakan, no rekening adik saya diblokir karena ada indikasi penipuan. Hah?
Adiknya menjelaskan, dia adalah pemilik kerening, indikasi penipuan itu macam apa? Kalau ada indikasi penipuan, kenapa gak lapor polisi? Buat apa pemilik rekeningnya datang ke bank? Konyol kan?
Ini kasus yang merusak logika, merugikan nasabah, dan pihak bank gak peduli. Geblek. Ketika diminta blokirnya dibuka, petugas itu mengatakan, itu harus dilakukan oleh kantor pusat dan itu baru bisa dilakukan tanggal 9 Mei, seusai cuti bersama. Bujug buneeenggg ….!
Ketika ia berpikir, seharusnya, masa cuti bersama itu menjadi kesempatan bagi bank untuk merebut pasar dengan tetap buka di masa cuti bersama. Eeeehhh … boro-boro.
Etos Kerja dan Sense of Competition entelehep kayak gitu mau jadi World Class Company?
Jadi ingat cerita tentang Robohnya BUMN Kita eh… Robohnya Surau Kami
INDOWORK.ID, JAKARTA: Udin berniat untuk memotong sapi kurbannya sendiri hari ini, Ahad, 10 Juli 2022. Seusai shalat Iduladha, ia bergegas menyiapkan diri untuk ke lokasi pemotongan hewan kurban.
Yang paling afdhal, orang yang berkurban menyembelih hewan kurbannya dengan tangannya. Karena kurban adalah bentuk ibadah dan pendekatan diri kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Bahkan kurban bagian dari syiar atau simbol kebesaran agama Islam sehingga sepatutnya seorang muslim terlibat langsung dalam penyembelihan hewan kurbannya.
Ulama sepakat, menyembelih sendiri hewan kurbannya adalah sunnah, tidak wajib. Rasulullah Muihammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah menyembelih sendiri 63 unta sebagai hadyu. Juga disebutkan dalam Shahihain, dari Anas bin Malik, pernah berkurban dua ekor domba yang ia sembelih sendiri dengan tangannya.
“Beliau sembelih dua ekor domba kurbannya dengan tangannya sendiri.” (Muttafaq Alaih)
Udin sangat ingin melakukannya. Tentu dengan persiapan yang cukup matang. Sejak kemarin ia telah mempersiapkan mental untuk menggorok leher sapi. Ia juga sudah menghafal doa untuk memotong hewan. “Setelah bismillah, takbir, lalu membaca doa iftitah,” begitu kata ustadz yang ditirukan oleh Rohmat Bani, sahabat Udin.
Setelah shalat Id, ia berbuka puasa dan sarapan bareng istri tercintanya. Maklum Lebaran Haji, begitu kata orang Betawi, selain berkurban juga mengunjungi keluarga untuk menjalin silaturahim. Udin mengantarkan istrinya ke keluarga mertua. Mereka berkumpul di sana dan Udin akan ke tempat pemotongan hewan kurban.
Tiba di tempat pemotongan hewan, ia terkejut. Tiga ekor sapi sudah terkapar akibat disembelih. “Ada bang Rohmat yang menyembelih sapi,” kata Eddy Rahmadi Arifin menjelaskan kepada Udin.
Secara diplomatis Udin menjawab. “Alhamdulillah sudah ada kader.”
Udin bergegas kembali ke rumahnya. Ia ingat tugas utamanya menunggu ayah yang telah bersamanya selama 18 tahun. Maklum sang ayah yang telah 89 tahun tak boleh ditinggal sendiri.
Menunggu ayah adalah pekerjaan Udin sehari-hari, kecuali ketika ia tugas ke luar kota. Namun di hari istimewa ini ia ingin sekali menyembelih hewan kurbannya sendiri. Untung tak dapat diraih.
BEBERAPA SKENARIO
Hati Udin sedikit lega ketika adik bungsunya bersedia datang untuk mengambil daging kurban. “Kalau ada daging kurban, aye mau ya Bang,” tutur si bungsu.
“Datang lebih pagi ya. Abang mau motong sapi sendiri,” pesan Udin yang diiyakan oleh sang adik. Namun hingga waktu pemotongan, si bungsu belum juga datang.
Keinginan Udin untuk menyembelih hewan kurban, sebenarnya sudah disiapkan secara matang. Seusai jadwal, hari Ahad adalah giliran adiknya yang polisi untuk menyiapkan makanan dan menunggu ayah. Namun hingga waktu tiba jam makan pagi, yang diharapkan tak kunjung tiba.
“Bapak makan roti saja,” kata ayah Udin.
Udin menangis dalam hati. Seringkali ayahnya telat makan ketika bukan Udin yang menyiapkan. Apa lagi ketika itu hari Ahad. Ia pasti menyiapkan diri lebih dini mengingat peristiwa ini berulang puluhan kali.
Pada hari raya ini, Udin harus lebih ikhlas lagi berkurban. Sabar ya Din…
POTONG KAMBING
Kesaraban Udin berbuah kebaikan. Si bungsu datang beberapa menit kemudian sehingga Udin sempat ke tempat pemotongan hewan kurban. Tampak Rohmat telah menyembeli sapi dan beberapa kambing. Masih ada tiga ekor kambing yang belum disembelih.
Rohmat menyerahkan goloknya kepada Udin. Untuk menyembelih herwan kurban, Udin pun merobohkan kambing dengan kepala menghadap kiblat. Ia awali dengan membaca bismillah, lalu bertakbir diikuti warga lainnya. Ia pun melakukan sekali dengan gerakan potong pada leher kambing kurban. Darah pun mengalir. Allahu akbar… Allahu akbar… Allahu akbar.
Panitia lainya menggantunng kaki belakang kambing setelah disembelih. Giliran Muhammad Nuh yang menguliti kambing itu. Ia mengiikat saluran makanan dan dubur kambing.
Setelah itu lakukan pengulitan perlahan, keluarkan isi dalam hewan dan pisahkan. Panita lainnya membungkus daging plastik khusus makanan. Kebersihan daging kurban terjaga. Setelah shalat dzuhur daging pun dibagikan.
Udin mengantarkan untuk para kerabatnya. Ada tiga pembagian daging kurban sesuai syariat.
Pertama, shohibul kurban beserta keluarganya. Kedua, sahabat, kerabat, dan tetangga. Ketiga, fakir miskin, yatim, piatu, dan dhuafa.
INDOWORK.ID, JAKARTA: Roosyana Hasbullah adalah perempuan Betawi yang pernah bekerja di World Health Organization (WHO) Indonesia. Sejak muda ia aktif berorganisasi. Kini ia menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Wanita Betawi (PWB).
Ia berkomitmen penuh terus memajukan posisi perempuan Betawi dalam berbagai aspek kehidupan.
Sejak zaman Belanda dahulu selalu kaum lelaki yang harus maju. Sedangkan perempuan di dapur saja. “Nah, kami mendobrak itu semua agar ada kesetaraan dan pemajuan tiga pilar, yakni pendidikan, kesehatan, dan ekonomi,” ujarnya.
Menurut dokter Roos, potensi perempuan Betawi sebenarnya tak diragukan lagi. Banyak tokoh perempuan yang menduduki jabatan strategis hingga fungsional di Indonesia. Namun, jumlahnya harus terus ditingkatkan.
Begitulah komitmen dokter FK Universitas Indonesia lulusan 1981 itu untuk kaumnya.
LINGKUNGAN DAN KESEHATAN
Lingkungan asri Setu Babakan
Sebagai Anggota Forum Pengkajian dan Pengembangan (Forjibang) Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan isu tentang perempuan juga menjadi konsentrasinya. Selain itu, peraih MPH (Master of Public Health) dari University of California Berkeley, USA pada 1991 tersebut juga sangat memperhatikan aspek lingkungan dan partisipasi masyarakat.
“Program go green harus optimal di Setu Babakan ini,” ujar penyandang gelar MHP (Managed Healthcare Professional) – Health Insurance Association of America – 1998 tersebut.
Go green berarti mengubah gaya hidup menjadi lebih eco-friendly atau ramah lingkungan. Ia mengajar masyarakat menjadi lebih sadar akan lingkungan sekitar dengan mengubah gaya hidup sehingga dapat mengurangi tingkat polusi dan sampah yang dibuang.
Tentang partisipasi masyarakat terhadap Setu Babakan juga menjadi perhatian utama bagi penyandang HIA (Health Insurance Associate) dari Health Insurance Association of America pada tahun 2000 tersebut. Keahlian ibu tiga anak itu termasuk tentang BPJS Kesehatan.
Ide cemerlangnya bukan hanya dilontarkan dalam setiap rapat, akan tetapi ia implementasikan dengan mengundang koleganya yang merupakan pakar dalam berbagai bidang. Misalnya, ia mengajak pakar untuk membenahi sanitasi dan pengolahan sampah, mulai dari pengelolaan hingga pemanfaatan menjadi komersial.
Berbekal pengalamannya keliling dunia, ia memiliki visi bisnis yang bagus sehingga mau berinvestasi jangka panjang. Contohnya adalah memiliki kepedulian yang tinggi di internal Forum Jibang PBB, sehingga menjadi ibu bagi anggota forum yang lain.
Perjalanan hidup anak Betawi “ashli” ini, sengaja ditulis dengan huruf “shad” bukan asli pakai huruf “sin”, karena memang enyak-babenye Betawi tulen, begitu penuh liku. “Ayah saya dari Kemayoran dan ibu Betawi Petojo,” katanya dengan logat Betawi Tengah yang kental.
AKTIF SEJAK MAHASISWI
Pintu Gerbang Zona C PBB Setu Babakan pada sore hari
Perempuan yang pernah beberapa tahun bermukim di Amerika Serikat itu, pengabdian yang terkait dengan kebetawian bukanlah baru kemarin sore. Sejak mahasiswi ia telah aktif pada tahun 1976 sebagai anggota Keluarga Mahasiswa Betawi. Sebagai mahasiswi, Roos mulai aktif mengikuti organisasi sebagai anggota Permata Muhammad Husni Thamrin (Permata MHT) pada 1978.
Bahkan ia menjadi pendiri Persatuan Wanita Betawi pada Maret 1984. Roos pernah menjadi juri Abang None Jakarta yang digelar di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat.
Aktivitas Roos istikamah dalam ngurusin Betawi. Istikamah adalah sikap kukuh pada pendirian dan konsekuen dalam melakukan suatu kebaikan, membela, dan mempertahankan keimanan dan keislaman, walaupun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan.
Dari tahun ke tahun ia konsisten berjuang untuk Betawi, termasuk menjadi nara sumber dari berbagai seminar. Misalnya seminar nasional Hasil Pengkajian Budaya Betawi di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia pada 2012.
PERSATUAN WANITA BETAWI
Pada November 2019, Roos terpilih sebagai Ketua umum Persatuan Wanita Betawi yang diembannya hingga sekarang.
Setahun kemudian, Roos didapuk menjadi Anggota Dewan Pakar Gerbang Betawi. Jabatannya hingga tahun pesta demokrasi 2024. Aktivitas organisasi itu melibatkannya menjadi moderator webinar Gerbang Betawi yang menggandeng Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) pada Desember 2021. Seminar itu menghadirkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebagai pembicara kunci.
Di samping itu, ia juga menjadi moderator seminar tentang kesehatan dan BPJS. Bukan hanya sebagai moderator atau pembicara, Roos juga pernah menjadi event organizer seminar-seminar tatap muka tentang BPJS Kesehatan di Bandung dan Jakarta.
GO INTERNASIONAL
Pengurus Forum Jibang PBB Setu Babakan di kantor walikota Jakarta Selatan.
Perjalanan lintas dunia anak-anak Betawi yang dilakukan sejak berabad lalu, misalnya Syeikh Junaid Al-Batawi bermukim di Makkah sejak 1834, juga dilakukan oleh Roos.
Ia telah berkeliling dunia ke berbagai negara di Asia, Australia, New Zealand, Eropa, Timur Tengah. Tentu saja sebelum menjelajahi dunia, ia telah mendatangi hampir ke seluruh penjuru provinsi Tanah Air.
Pada 1991- 1995 ia menjadi asisten Peneliti, Western Consortium, Berkeley, California, USA. Tugasnya adalah melakukan wawancara, mengirim sampel darah pasien HIV/AIDS ke Centre of Disease Control (CDC) Atlanta, USA, untuk mengetahui apakah mereka berisiko kena radang paru.
KARYA ILMIAH
Di tengah kesibukannya ia aktif menulis. Karya ilmiahnya relatif banyak. Sejak 1999, Roos menulis Annual Report Menzies School of Health Research yang diterbitkan pada tahun 2000. Ia juga aktif menjadi kontributor “Independent External Evaluation of the Global Stop TB Partnership”, 2003, submitted by Institute for Health Sector Development, London, UK.
Dunia jurnalisme memang bukan hal baru bagi ibu tiga anak itu. Sejak 2006, ia menjadi redaktur Majalah Kedokteran Indonesia (MKI).
Sedangkan untuk penerbitan buku, ia salah seorang penulis Managed Care bagian A pada 2008, Pamjaki(Perkumpulan Ahli Manajemen Jaminan) dan buku Panduan Ujian gelar profesi Asuransi Kesehatan pada 2011-2014.
Untuk edisi bahasa Inggris ia salah satu penulis bab Financing Maternal and Neonatal Health dalam bukuReducing Maternal and Neonatal Mortality pada 2013 yang diterbitkan oleh National Academies Press (US), Washington DC.
TERBIT DI EROPA
Roosyana Hasbullah dan Diana Murni Muzammil dapat tumpeng dari Pak Eddie M. Nalapraya
Tidak hanya di Amerika Serikat, di belahan Eropa karya Roos juga diterbitkan karena ia salah satu reviewer A Tuberculosis Refresher Course for Physicians” World Medical Asociation, Prancis, pada 2015.
Pada 2017, ia menjadi salah satu penulis “rGLC Country Support Mission Report”, yang diterbitkan oleh WHO SEARO.
Menulis adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Bagi sebagian orang hal ini adalah cara untuk menyalurkan bakat, minat, hobi sampai bisa juga menjadi profesi. Untuk itulah menulis bukan hanya tentang menyalurkan ide dan buah pikiran ke dalam bait-bait kata dan kalimat indah. Tapi juga menunjukkan dan memberikan pandangan lain hingga inspirasi bagi orang yang membacanya. Itulah sebabnya Mpok Roos rajin menulis di buku Petunjuk Program TB Nasional dan Kapita Selekta Kedokteran edisi lV, jilid 2.
DOSEN DAN PEMBIMBING SKRIPSI
Khoirun naasi ahsanuhum khulukon wa anfa’ahum linnaas. Artinya, sebaik-baik manusia adalah yang terbaik budi pekertinya dan yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. Pedoman itu pula yang diimplementasikannya dalam mengamalkan ilmu dan pengetahuan.
Ia membagi pengetahuan yang dititipkan Allah kepadanya kepada para mahasiswanya sebagai dosen mata kuliah Terminologi Medis di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKMUI) sejak 2001 hingga 2004. Tentu saja ia berkesempatan menjadi pembimbing skripsi mahasiswa S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI pada 2001 hingga 2004. Setelah enam tahun jeda, ia kemudian membimbing lagi pada 2010.
Aktivitas Mpok Roos memang seabrek. Di tengah kesibukannya ia aktif sebagai Sekretaris Umum PAMJAKI sejak 2017 hingga sekarang. Maklumlah karena ia masuk dalam organisasi itu sejak 1999.
Ia juga menjadi sekretaris tim aset BKOW (Badan Koordinasi Organisasi Wanita) pada 2018-2019.
MAJELIS TAKLIM KAUM IBU
Roosyana bersama Anies Baswedan dan sejumlah tokoh Betawi
Sebagai anak Betawi yang suka mengaji dan hingga kini aktif di berbagai majlis taklim bahkan punya majelis taklim sendiri, ia selalu ingat hadist Nabi Muhammad SAW, “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat.” Itulah sebabnya ia rajin mengikuti berbagai seminar baik dalam negeri maupun luar negeri: misalnya yang diselenggarakan LAFAI ( Lembaga Anti Fraud Asuransi Indonesia) Maret 2019 di Jakarta.
Ia juga menjadi narasumber dan pengasuh acara kesehatan di RRI, radio Muara, SPFM, bersama artis senior Nazar Amir (alm). Roos juga pernah menjadi peserta studi kunjungan JLN (Joint Learning Network) ke Mongolia pada September 2018.
Dalam kesehariannya di tempat ia bermukim, istri dari Prof. Dr. Hasbullah Thabrani ini menjadi Ketua terpilih Komplek Perumahan Pondok Dian selama masa yang panjang yaitu 10 tahun, sejak 2008 hingga 2018.
KONSULTAN TB
Roosyana (duduk ketiga dari kiri) bersama Forum Jibang dan UPK PBB
Tuberkulosis adalah suatu penyakit bakteri menular yang berpotensi serius yang terutama mempengaruhi paru-paru. Bakteri penyebab TB menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Kebanyakan orang yang terinfeksi dengan bakteri yang menyebabkan tuberkulosis tidak memiliki gejala.
Ketika gejala memang terjadi, biasanya berupa batuk (kadang-kadang ada bercak darah), penurunan berat badan, berkeringat di malam hari, dan demam. Pengobatan tidak selalu diperlukan untuk orang-orang tanpa gejala. Pasien dengan gejala aktif akan membutuhkan perjalanan pengobatan panjang yang melibatkan beberapa antibiotik.
Untuk penanggulangan TB ini, ia aktif di CEPAT LKNU (Community Empowerment of People Against TB), NGO, Jakarta sejak 2014 hingga April 2016. Ia mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi pasien TB resistant obat termasuk analisa pencapaian program dengan mengunjungi kabupaten-kabupaten serta membuat laporan. Di organisasi ini ia menjadi narasumber kebijakan TB bagi tim2 kabupaten. Pada 2016-2019 Anggota Komite Ahli TB.
KARIR PROFESIONAL
Di dunia profesional, Roos pernah menjadi manajer dan peneliti di PT Kalta Bina Insani, Jakarta pada 2008 hingga 2014. Ia juga menjadi peneliti program BPJS, program malaria pemerintah serta efektif biaya asuransi kesehatan karyawan Bank Indonesia.
Pada dan 1999 hingga 2006 dan Oktober 2010 hingga Mei 2011 ia menjadi konsultan WHO (World Health Organization), Indonesia Office, Jakarta. Tugasnya adalah memberi bantuan teknis untuk program TB Kemenkes. Bersama tim TB Kemenkes, Roos membuat strategi dan rencana 5 tahun pada periode 2011-2014 untuk bidang SDM dan peningkatan kemampuan petugas TB provinsi. Ia seecara teratur mengunjungi kabupaten2 membantu menyelesaikan masalah di sana. Ia juga sebagai trainer dari para master trainer subdit TB Kemenkes.
Tugas lainnya adalah menyiapkan dan mereview proposal TB–termasuk bujet–sebelum diserahkan ke WHO. Sebagai anggota tim TB-HIV Kemenkes dan Joint External TB Monitoring Mission from Geneva, yang memonitor implementasi program TB Kemenkes, ia membantu pembuatan rencana kerja dan bujet WHO TB CARE dan brosur TB untuk masyarakat.
Selama 3 tahun, yaitu pada Juli 2007 hingga 2010, ia menjadi konsultan kesehatan PKH (Program Keluarga Harapan), Jakarta, program untuk orang miskin. Tugasnya adalah memberikan advokasi kepada Bupati, kepala Bapeda, kepala Dinas Kesehatan, kepala Dinas Pendidikan dan pemangku kepentingan lain untuk memberi komitmen politik lancarnya program PKH. Selain itu, ia memberikan advokasi kepada kepala Dinas Kesehatan agar kartu PKH bisa berlaku sebagai Jamkesmas/Jamkesda dan kepala Dinas Pendidikan agar memberi bea siswa.
Tugas lainnya adalah membuat formulir kehadiran peserta PKH di posyandu dan Puskesmas. Mpok Roos juga merekrut dan melatih petugas pendamping PKH dan operator komputer di level kabupaten. Dalam setiap kesempatan ia melakukan kunjungan ke kabupaten dan kecamatan untuk evaluasi program serta membuat laporan.
BERKANTOR DI SENAYAN
Jika mendengar bahwa kerabat atau sahabat kita berkantor di Senayan, tentu asuminya adalah menjadi anggota dewan. Namun bagi Roos, berkantor di Gedung DPR RI adalah sebagai tenaga ahli Komisi IX. Hal itu dilakoninya sejak Januari 2008 hingga Oktober 2010.
Ia memberi masukan akademis pada UU BPJS, UU Kesehatan no 36 thn 2009 dan UU Rumah Sakit No 44 thn 2009. Selain itu, ia memberi masukan kepada para anggota DPR selama rapat kerja dengan Menkes, BPPOM, BKKBN, Menteri Tenaga Kerja, Menteri Transmigrasi. Peran strategis lainnya adalah memberi masukan kepada anggota DPR selama kunjungan kerja ke daerah- daerah termasuk ke daerah perbatasan Jayapura.
Dalam satu kesempatan ketika rapat Forum Jibang PBB Setu Babakan, Mpok Roos bercerita ia pernah menjadi Kepala Puskesmas, Jakarta, selama 5 tahun pada 1982 hingga 1987. Ia bertanggung jawab atas semua kegiatan dan aspek Puskesmas termasuk Posyandu2 yang ada di wilayah tanggung jawab Puskesmas tersebut. Sukses menangani Puskesmas ia bekerja di rumah sakit menjadi Direktur RS Tugu Ibu, Jalan Raya Bogor Cimanggis, Depok, selama 3 tahun yaitu pada 1997- 1999. Ia bertanggung jawab atas semua kegiatan dan semua aspek rumah sakit ini. Mpok Roos sampai saat ini menjadi satu-satunya direktur wanita di Rumah Sakit tersebut.
Mengenang masa mudanya ketika aktif praktek sebagai dokter, sering mewarnai saat jeda rapat di Forum Jibang PBB. Rekan-rekannya tetap memanggil bu dokter. “Panggil Mpok Roos aje ye,” katanya sambil tersenyum.
Kebahagian pasangan Roos-Jackbul (panggilan akrab Hasbullah) bersama ketiga anaknya makin sempurna lantaran buah hati mereka sukses dalam Pendidikan tinggi. Mereka adalah Roestiandi Tsamanov, Atika Hadiati, dan Risyad Ridho.
“Anak kedua saya yang perempuan, selepas SMA kuliah S1 dan S2 di Jerman. Sekarang masih tinggal di sana,” ujarnya.
INDOWORK.ID, JAKARTA: Indonesia memancangkan motto ‘bhineka tunggal ika’, beraneka ragam tapi satu tujuan. Keberagaman ini merupakan manifestasi gagasan dan nilai sehingga saling menguat untuk meningkatkan wawasan dalam saling apresiasi.
Kebhinekaannya menjadi bahan perbandingan untuk menemukan persamaan pandangan hidup yang berkaitan dengan nilai kebajikan dan kebijaksanaan.
Menilik data sensus penduduk Badan Pusat Statistik RI, terdapat sekitar 1.000 etnik yang mendiami 16.000 pulau yang terhampar dari Sabang sampai Merauke. Konon hanya 15 etnik yang mempunyai jumlah penduduk lebih dari satu juta orang. Jumlah itu jelas memperlihatkan multietnik dan tentu saja multikultur. Sungguh merupakan kekayaan tak ternilai dari negara yang kini berpenduduk sekitar 278 juta jiwa.
MENYUSUN PRANATA
Ondel-ondel menjadi ikon Jakarta
Etnik Betawi mendiami wilayah Jawa bagian barat, khususnya kawasan Jakarta dan sekitarnya, dikenal dengan sebutan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Seperti etnik lain, Betawi pun mengembangkan pola hubungan sosial yang disusun dalam pranata dan adat istiadatnya sendiri. Pranata itu mengatur hubungan antarsesama dan antarlingkungan demi menciptakan stabilitas, ketenteraman, dan keteraturan hidup.
Pada tahap operasionalisasi, terlihat kemudian wujudnya berupa kearifan lokal yang mapan, seperti nilai kemanusiaan, kebersamaan, persaudaraan, ketauladanan, dan sebagainya. Lebih jelas lagi tercermin pada kegiatan kemasyarakatan sehari-hari. Misalmya, gotong royong, kebersihan lingkungan, memelihara sungai, menghormati setu (danau), bertani, berkebun, dan beternak.
Contoh lainnya adalah membuat rumah, mengembangkan tradisi jual-beli, memproduksi obat dan teknik pengobatan. Begitu pun dalam pengamanan kampung, mengembangkan kuliner, menciptakan jenis-jenis hiburan, pantangan-pantangan, hingga bagaimana berkomunikasi dengan arwah leluhur serta makhluk halus lainnya.
KEARIFAN LOKAL
Topeng Betawi dalam adegan penuh humor
Untuk memperjelas takrif atau definisi kearifan lokal, mari kita lihat pertama-tama arti secara harfiyah. Dalam pengertian kamus, kearifan lokal (lokal wisdom) terdiri atas dua kata: kearifan (wisdom) dan lokal (lokal).
Dalam Kamus Inggris Indonesia, John M. Echols dan Hassan Syadily, lokal berarti setempat, sedangkan wisdom (kearifan) sama dengan kebijaksanaan. Secara umum lokal wisdom (kearifan setempat) dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (lokal) yang bersifat bijaksana dan penuh kearifan, Semua hal yang bernilai baik, tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.
Dalam disiplin antropologi dikenal istilah lokal genius. Antropolog membahas panjang lebar pengertian lokal genius ini. Haryati Soebadio (Ayatrohaedi, 1986: 18-19), mengatakan bahwa lokal genius sama dan sebangun dengan cultural identity. Inilah identitas/kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa itu mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri.
Sementara Moendardjito (Ayatrohaedi, 1986: 40-41), mengatakan bahwa unsur budaya daerah potensial sebagai lokal genius karena telah teruji kemampuannya untuk bertahan sampai sekarang. Ciri-cirinya adalah, mampu bertahan terhadap budaya luar dan memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar. Selain itu mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli, kemampuan mengendalikan dan memberi arah pada perkembangan budaya.
Maka jelaslah, pakar ilmu-ilmu sosial menangkap perilaku pola hidup masyarakat tradisional dengan mendefinikan menjadi kearifan lokal. Mereka mengatakan, kearifan lokal adalah cara dan praktik yang dikembangkan oleh sekelompok masyarakat, yang berasal dari pemahaman dan interaksi mendalam akan lingkungan tempat tinggalnya.
Kearifan lokal berasal dari masyarakat untuk masyarakat yang dikembangkan dari generasi ke generasi, menyebar, menjadi milik kolektif, dan tertanam di dalam cara hidup masyarakat setempat. Masyarakat memanfaatkan tata atur kearifan lokal untuk menegaskan jatidiri dan bertahan hidup.
Banyak cara dilakukan orang untuk mengetahui suatu perkara yang kemudian dari ulahnya itu bersimburanlah getaran energi positif. Energi positif itu berlajut kapada tahap cinta dan rasa memiliki. Kecamuk rasa berkecambah dan mendorong lahirnya hasrat untuk menjaga dan memelihara bahkan berupaya menelurkan produk atau generasi baru para pecinta.
CEMERLANG DAN MEREDUP
Pintu Gerbang Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Namun untuk mengetahui sesuatu itu, seseorang tidak serta merta memperoleh materi yang dimaksud. Materinya pun pernah cerlang-cemerlang di suatu masa. Masa demi masa datang pergi ganti berganti dan pada suatu zaman kecemerlangan itu memudar, redup, dan hilang.
Maka ketika seseorang membincang kehilangan, biasanya bermunculanlah sesal seraya menghukum diri bahwa dirinya benar-benar teledor dan tak memiliki pengharapan. Frustrasi dan pesimislah jadinya.
Tentu frustrasi dan pesimistis tak perlu berkepanjangan. Sebagaimana pantun di atas, tak mencermin kefrustasian dan kepesimisan. Pantun itu jelas menggambarkan gairah pada perkenalan pertama dan berlanjut menjadi gejolak penemuan jati diri bak baru saja meletup pencerahan serta terbentang jalan memahaminya. Ia menemukan pijakan kemana semestinya mengarahkan kiblat dan rute mana yang harus dipilih.
Buku ini merupakan salah satu upaya menyelesaikan perkara dan diharapkan dapat menimbulkan getaran energi positif. Kita menyadari bahwa kearifan lokal yang berhamburan energi positif – tak hanya berlaku di tanah Betawi, tapi relatif menyeluruh di antero tanah nusantara – telah menjadi fosil yang nyaris tak dapat diselamatkan.
TREND GLOBALISASI
Rumah Makan Betawi Setu Babakan (Dokumentasi pribadi)
Banyak orang kerap menyalahkan perkembangan jaman dan trend globalisasi yang melaju bak kilat memuncratkan gelegar dan gegar perilaku, sementara pijakan pada akar tradisi dalam hal ini kearifan lokal belum sepenuhnya dijadikan penentu arah.
Globalisasi adalah suatu keadaan, tetapi juga suatu tindakan di mana aktivitas kehidupan tidak lokal dalam suatu negara tetapi mendunia. Ia bukan gejala baru, bahkan negara-negara maju sudah menggunakan istilah globalisasi baru (new globalism).
Sementara kita masih memandang globalisasi merupakan barang atau pengalaman baru dalam gelanggang kehidupan kita. Globalisasi sebagai gejala perubahan di masyarakat yang hampir melanda seluruh bangsa sering dianggap ancaman dan tantangan terhadap integritas suatu negara (Oetama, 2000: 36).
Dampak buruk globalisasi terjadinya globalophobia (Oetama, 2000: 36), ketakutan terhadap arus globalisasi. Globalisasi tidak dapat dihindari sehingga yang terpenting adalah bagaimana menyikapi dan memanfaatkan secara baik efek global sesuai dengan harapan dan tujuan hidup kita.
Dalam hal kearifan lokal, bagaimana ia tetap dapat hidup dan berkembang tetapi tidak ketinggalan jaman. Singkat cerita, kerifan lokal menjadi penting didokumentasikan sebelum benar-benar menjadi fosil dan hilang dari memori kolektif pemiliknya.
INDOWORK.ID, JAKARTA: Puluhan kali Hasan Zein Mahmud menulis bahwa fungsi utama suatu bursa adalah price discovery. Fungsi itu hanya bekerja baik bila struktur pasar bersifat atomic, yaitu ketika tidak ada seorang pelaku pun, yang secara individual mampu menentukan harga.
Dalam konteks itu, maka kehadiran bandar atau buzzer atau influencer atau apa pun namanya, yang mampu menentukan harga, akan menciptakan harga semu. Manipulatif. Satu price maker. Sisanya price takers.
Sekedar perbandingan, di NYSE, begitu jumlah pemegang saham mendekati 500, maka sebuah listed company akan dianggap berubah menjadi closed private company. Termasuk berhentinya pemenuhan persyaratan continuous disclosures.
TINGGALKAN PERUSAHAAN
Hasan Zein Mahmud
Karena itu, begitu jumlah pemegang saham turun mendekati 500 (yang nemiliki kurang dari satu lot, tidak dihitung), pemegang saham publik akan ramai-ramai meninggalkan perusahaan tersebut.
Selain itu, setiap saham tercatat, memiliki seorang specialist. Semacam trader of the last resort, yang berfungsi menyediakan likuiditas dan memelihara kewajaran harga saham.
Seandainya fungsi sejenis specialist diperkenalkan di sini, dan para bandar diminta keluar dari persembunyian dan difasilitasi menjadi specialist, bertransaksi secara langsung dan terbuka dengan para pemegang saham (ritel), pasar modal Indonesia mampu bergerak ke arah pasar yang transparan, wajar, lancar, efisien dan adil. Misi yang diembannya, menurut undang undang.
IDENTIK BURSA SAHAM
Kita cenderung menganggap pasar modal indentik dengan bursa saham. Padahal pasar modal bisa tetap berfungsi tanpa bursa sama sekali. Kegiatan mobilisasi dana, menunjang pertumbuhan dan ekspansi usaha, sharing pemilikan, bagi bagi keuntungan, tetap bisa berjalan dengan baik. Harga sahamnya memang tidak diketahui, karena fungsi price discovery tidak hadir
Menurut Hasan, hal itu masih lebih baik ketimbang fungsi price discovery ternyata hanya menghasilkan harga yang manipulatif dan semu. Kontraproduktif terhadap aktivitas finansial yang bisa dipercaya. Walau boleh jadi tetap ramai, seperti kegiatan spekulatif dan judi lainnya.
INDOWORK.ID, JAKARTA: Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang akan habis masa jabatannya Oktober 2022 masih meninggalkan pekerjaan rumah program pembuatan trotoar. Padahal pembangunan fasilitas jalan kaki itu menjadi program andalan pria yang kini calon presiden tersebut.
Anies Baswedan bersama sejumlah tokoh Betawi
Pemerintah DKI Jakarta di bawah pimpinan Anies selama masa kerja tahun terakhir, memiliki program unggulan a.l. pembangunan trotoar, jembatan penyeberangan orang, stadion sepakbola bertaraf internasional yaitu Jakarta International Stadium dan pengembangan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.
Berdasarkan pemantauan Indowork.id, pada Ahad, 3 Juni 2022, jalan Lenteng Agung Timur mulai dari Hotel Kartika One hingga perbatasan kota Depok, belum ada trotoar,. Sejumlah warga yang dihubungi menyampaikan keluhan tersebut.
Pada Ahad 27 Desember 2020, Indowork telah menyampaikan berita tentang warga Jalan Lenteng Agung Timur, Kelurahan Srengsengsawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, meminta kepada gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membuat trotoar sepanjang 1 km. Lokasinya mulai dari KFC Lanteng Agung atau Halte TrasJakarta SMAN 109 (di samping Hotel Kartika One) sampai ke pemberhentian TJ Kampus Universitas Indonesia.
“Berbeda dengan Jalan Lenteng Agung Barat yang telah ada trotoar sehingga para pejalan kaki lebih nyaman dan aman,” kata Entong Sabung, warga setempat.
Berdasarkan pemantauan Indowork.id ketika itu, memang sepanjang jalan itu belum ada trotoar sehingga keamanan pejalan kaki mengkhawatirkan. Apa lagi banyak kendaraan bermotor roda dua yang melawan arah mulai dari Jalan Mardhotillah, Haji Sibi, Sarin hingga sampai ke Gardu, nama populer lokasi perlintasan sebidang kereta api dekat dengan halte TransJakarta SMAN 109 Jakarta.
Bagi warga setempat, kebutuhan akan trotoar sepanjang jalan itu memang sangat mendesak. Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan pejalan kaki yang bersangkutan. “Kami sangat butuh itu,” tambah Entong.
Sobat Indowork.id tahu fungsi dari trotoar?
Pertama, untuk menjamin keamanan pejalan kaki yang bersangkutan.
Kedua, para pejalan kaki berada pada posisi yang lemah jika bercampur dengan kendaraan, karena akan memperlambat arus lalu lintas.
Ketiga, menekan tingkat kecelakaan antara kendaraan dan pejalan kaki.
Keempat, memenuhi permintaan masyarakat.
FASILITAS PEJALAN KAKI
Jalan Lenteng Agung Barat, Srengsengsawah, Jakarta Selatan
Fasilitas pejalan kaki berupa trotoar ditempatkan di :
1. Daerah perkotaan secara umum yang tingkat kepadatan penduduknya tinggi
2. Jalan yang memiliki rute angkutan umum tetap.
3. Daerah yang memiliki aktivitas kontinyu tinggi, misalnya jalan di pasar dan pusat perkotaan.
4. Lokasi yang memiliki kebutuhan tinggi dengan periode pendek, misal stasiun bus dan kereta api, sekolah, rumah sakit, lapangan olah raga
5. Lokasi yang mempunyai permintaan tinggi untuk hari tertentu, misalnya gelanggang atau lapangan olah raga
Pada trotoar biasanya akan menemui jalur kuning yang berbeda dengan lantai lainnya. Garis kuning yang lebih tinggi dari sekitarnya, berupa tiga garis lurus yang merupakan tanda untuk berjalan lurus dan berupa bulatan tanda untuk berhenti. Bulatan ini ditempatkan di sudut belokan jalan atau putus karena dinding. Jalur kuning ini berguna untuk penyandang difabel khususnya tuna netra.
MELAWAN ARAH
Sepanjang jalan Lenteng Agung Barat, memang telah dilengkapi oleh fasilitas itu sehingga dapat memandu penyandang disabilitas. Namun sayang banyak pengemudi motor yang melawan arah dan melindasi jalur kuning ini sehingga mengganggu para pejalan kaki.
Pemotor itu adalah para petugas PPSU yang akan membersihkan taman di sekitar Kampus Universitas Indonesia. Bagaimana Pak Anies?
INDOWORK.ID, JAKARTA: Agaknya sulit menafikan realitas, bahwa Anies Rasyid Baswedan merupakan pegas politik paling menonjol saat ini.
Makin ditekan, kian melenting. Makin dikecilkan, kian nampak kebesarannya. Makin dipinggirkan dan dikucilkan, kian bergerak ke sentrum dan menjadi pusat perhatian khalayak.
Di negeri yang memandang figur menjadi faktor utama katimbang tantangan yang akan dihadapi, Anies menjadi figur pemimpin tempat rakyat menitipkan asa.
Kepemimpinannya sebagai Gubernur Jakarta, sejak 16 Oktober 2017 — yang tak pernah sepi dari bulian, cercaan, dan pujian — menyibak fakta ironis yang pahit: bangsa ini punya banyak petinggi, akan tetapi miskin pemimpin; punya banyak politisi, namun hanya sedikit mempunyai negarawan.
Eksistensi Anies disangga oleh kinerja dan aksi visioneeringnya yang mewujud nyata menjadi realitas, terutama kemauan dan kemampuannya menunaikan janji-janji politik.
Dibandingkan dengan sejumlah figur lain, Anies selama 4 tahun terakhir, mengalami proses penempaan alamiah yang terus mematangkan dan mendewasakan dirinya sebagai pemimpin.
FAKTOR MENARIK BAGI PARPOL
Ilmu pengetahuan yang luas dan kerja profesional sebagai bagian integral dari gaya hidup kreatif, inovatif, berkelanjutan (sustainable), menunjukkan Anies adalah sosok pemimpin masa depan yang siap menjawab beragam cabaran utama.
Anies menjadi sosok pemimpin yang dipandang relevan untuk menjawab tantangan masa depan (minimal periode 2024-2029) di sektor kesehatan, ekonomi, budaya dan religi, pendidikan, singularitas dan transhumanisma – selaras dengan perkembangan sains dan teknologi, ekologi, dan politik – khasnya peoples sovereignty yang terkait dengan nation dignity.
Saya sepakat dengan berbagai pandangan teman-teman di luar Indonesia, bahwa Anies dengan adab dan keseimbangan kecerdasan – kearifan, merupakan pegas politik yang terukur lentingannya kala mendapat tekanan.
Maknanya adalah Anies akan menjadi faktor yang sangat menarik bagi partai politik untuk mengangkat eksistensi (popularitas dan elektabilitas) menjelang tiba Pemilihan Umum 2024.
Sebagai sosok nasionalis religius yang merupakan potret insan Pancasilais yang sangat paham tentang esensi dan hakekat sesanti bhinneka tunggal ika, Anies adalah sosok pemimpin yang amat mungkin memberi nilai lebih demokrasi sebagai cara mencapai harmoni – keseimbangan kebangsaan.
Watak dan perilaku Anies sebagai pemimpin, ditopang oleh lintas panjang pengalaman sebagai aktivis di masa belia – mahasiswa, akademisi, negarawan, dan pemimpin yang mengemban fungsi pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan rakyat.
UNIVERSSE PROSPERITY
Gubernur Anies
Inilah yang — antara lain — membuat Anies mudah menempati posisi sebagai subyek dalam dialog pemikiran di segala lingkup (nasional – internasional).
Terutama, karena Anies memberikan cara (the way of solution) dan bukan alasan (reason) ketika menghadapi masalah. Watak trouble shooter dan solution hunter yang menjadi keperluan dalam kepemimpinan dunia.
Kepekaan Anies terhadap persoalan-persoalan kemanusiaan, keadilan, disertai dengan sikapnya yang inklusif, demokratis, egaliter, dan kosmopolit akan selalu membuatnya siap berinteraksi dengan perubahan besar dunia. Termasuk merespon arah baru transformasi dari globalisme yang timpang ke arah universalisme berbasis ekuitas dan ekualitas.
Berbagai pemikiran dan aksi yang dilakukan Anies merespon arus kapitalisme yang mudah goyah atau arus sosialisme belakangan mudah mengalami disorientasi, menunjukkan pengetahuan dan kemampuannya dalam menghadapi situasi krisis (kesehatan dan ekonomi, misalnya).
Anies punya daya menggagas universe prosperity – kesejahteraan semesta, dengan menyeimbangkan ekologi, ekosistem, termasuk pengembangan ekonomi hijau yang tak usai dibincangkan sejak dekade 2010-an.
Berbagai gagasan dan aksi Anies dalam konteks ini, memungkinkannya punya kemauan dan kemampuan menghadapi – mengatasi krisis pangan, krisis air, dan krisis energi.
MELESAT BERSAMA
Dalam konteks politik, Anies adalah sosok pemimpin Indonesia kini yang sangat fasih memahami, menerjemahkan, dan mengelola hakikat bhinneka tunggal ika secara aktual dan sesuai dengan nilai-nilai hidup post modernisma dan post industrial society.
Menempatkan pluralisme dan multikulturalisme secara proporsional dan tepat, sebagai keniscayaan dan pangkal perjuangan manusia menuju one earth, one world.
Upaya-upaya menggerogoti eksistensi dan sosok kepemimpinan Anies dengan melontarkan isu politik identitas, perkauman, ekstrimitas kiri-kanan, sektarian, dan sejenisnya, sama halnya dengan aksi kaum pandir melontar dengan boomerang.
Namun demikian, saya tetap memandang Anies sebagai manusia dengan segala keterbatasan dengan beban amanah membawa bangsa melintasi keterbatasan itu.
Karenanya dia perlu mitra, pendamping yang kapasitasnya tidak terlalu senjang, dan mempunyai keunggulan khas, sesuai dengan formasi tantangan yang akan dihadapi di tengah situasi kehidupan yang tak pasti, gamang, ribet, dan mendua.
Partai-partai politik yang mempunyai ikatan historis dengan Anies – langsung tak tak langsung -, dengan kader-kader internal yang mumpuni, tidak terjebak pada orientasi pragmatisme politik (apalagi terjebak dalam politik transaksional), dan tidak tercemar rasuah boleh diprediksi akan melesat bersama.
Rakyat paham, parpol mana saja yang menyediakan harapan hidup lebih baik hari esok.
INDOWORK.ID, JAKARTA: Penamaan empat kampung di kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, di Srengsengsawah, Jakarta Selatan dan perubahan 22 nama jalan di wilayah ibu kota menimbulkan pro dan kontra. Bagaimana pendapat para pemangku kepentingan?
Ketua LKB Beky Mardani
Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) Beky Mardani memberi apresiasi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menggunakan nama sejumlah tokoh seni dan budaya Betawi menjadi nama jalan. “Sangat apresiasi, karena jadi pembekalan sejarah untuk generasi yang akan datang,” ujarnya kepada Tempo melalui sambungan telepon, Kamis, 30 Juni 2022.
Generasi berikut, ujar Beky, mungkin tidak tahu H. Bokir, Mpok Nori, KH. Ahmad Suhaimi, dan lain-lain. Setidaknya, ketika anak-anak muda melintas di jalan tersebut dan melihat nama-nama itu akan mencari tahu, sehingga bisa memahami bahwa nama-nama itu memiliki peran penting dalam sejarah Jakarta.
Beky juga menghargai proses pemilihan nama jalan yang menggunakan nama tokoh Betawi. “Waktu itu Sudin (Suku Dinas) melakukan sosialisasi. Kita juga dilibatkan untuk memberi usulan nama. Prosesnya kira-kira dari awal tahun. Akhirnya selesai dan jadi kado untuk HUT Jakarta tahun ini,” ujarnya.
BANYAK USULAN
Lahyanto Nadie di Dermaga Zona C Setu Babakan
Anggota Forum Jibang Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Lahyanto Nadie menambahkan bahwa Gubernur Anies Baswedan sebenarnya sudah menerbitkan ide nama jalan sejak 2021. Sejumlah diskusi dilakukan hingga akhirnya membentuk tim secara formal pada awal 2022. Lahyanto, atau biasa disapa Bang Lay, menyebut ada lebih dari 70 nama yang masuk dalam usulan.
“Selain nama jalan, ada juga nama kampung. Usulan saya akhirnya terpakai untuk Setu Babakan. Di sana awalnya hanya Zona A, Zona B, dan seterusnya. Sekarang diganti jadi Zona A untuk Kampung MH Thamrin, Zona B jadi Kampung Abdulrahman Saleh, Kampung Ismail Marzuki tadinya Zona C, dan ada juga Kampung KH. Noer Ali,” ucap wartawan senior yang juga penulis sejumlah buku tentang Betawi.
Pemakaian nama tokoh Betawi menjadi nama jalan dan nama kampung, Bang Lay melanjutkan, sangat penting agar generasi mendatang mengerti tentang sejarah Jakarta. Ciri khas masyarakat Betawi sejak dulu dikenal egaliter, demokratis, dan suka berbicara terus terang, sehingga membentuk Jakarta seperti saat ini yang menerima berbagai bentuk kebudayaan, suku, agama, dan golongan. “Itulah yang perlu dipahami semua orang, apalagi anak muda,” kata Bang Lay. Dengan demikian sangat tepat jika Pemprov DKI memberi penghargaan kepada tokoh-tokoh Betawi dengan menggunakannya sebagai nama-nama jalan.
Bang Lay juga meminta masyarakat tidak khawatir dengan data kependudukan jika terjadi perubahan nama jalan. Data lama masih bisa dipakai hingga saat pembaruan dapat diganti secara gratis. “Pakai aja yang lama, enggak masalah. Nanti kalau perlu diperbarui, maka orang kelurahan/kecamatan akan ngasih tahu kok,” ujarnya.
TIDAK WAJIB GANTI
Firman Santyabudi
Sebagaimana diketahui, perubahan sejumlah nama jalan di Jakarta tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 565 Tahun 2022. Kakorlantas Mabes Polri, Irjen (Pol) Firman Santyabudi mengatakan, pihak kepolisian tidak mewajibkan masyarakat langsung mengurus dan mengganti surat-surat berlalu lintas untuk perubahan nama jalan.
“Masyarakat yang terkena dampak tidak diwajibkan untuk mengganti STNK, namun data perubahan nama jalan yang akan kami sesuaikan. Selanjutnya, setelah tahun kelima, ketika masa STNK kendaraan telah habis, baru akan dilakukan penggantian PNBP yang berlaku seperti sekarang,” kata Irjen (Pol) Firman.
PEMBAYARAN SANTUNAN
Rivan Achmad Purwantono
Demikian pula, Direktur Utama Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono mengatakan bahwa penyesuaian data ini tidak akan mengganggu pembayaran santunan.
“Dari perubahan data pada KTP dan Data Kendaraan, tentu data historis yang telah ada tidak akan ditinggalkan, dalam rangka pembayaran santunan bagi yang mengalami kecelakaan,” ujarnya memastikan.
Perubahan nama jalan di Jakarta bukanlah hal baru. Sejak zaman gubernur pertama DKI Jakarta telah ada bebeberapa kali penggantian. Giliran masa jabatan Anies Baswedan, pro dan kontra dalam setiap kebijakan memang biasa. Namun pendapat Beky menjadi catatan penting buat generasi mendatang.
JAKARTA, INDOWORK.ID, JAKARTA: Bagaimana pandangan orang Betawi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan? Sejumlah tokoh yang dihubungi Indowork.id, mengungkapkan opini yang berbeda.
Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) Beky Mardani mengatakan bahwa warisan yang ditinggalkan oleh Anies setelah ia tidak lagi menjadi gubernur. Salah satunya adalah perubahan nama jalan di Jakarta yang akan menjadi warisan sejarah bagi generasi mendatang.
MENGENANG PRESTASI
Budayawan Betawi Yahya Andi Saputra
Sementara itu, Ketua Forum Pengkajian dan Pengembangan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Abdul Syukur berpendapat bahwa masyarakat Betawi akan terus mengenang prestasi Anies.
Dalam acara peresmian nama empat kampung di kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dan 22 jalan di Jakarta pada 20 Juni 2022, Syukur mengatakan pujiannya kepada Anies melalui pantun.
Memadu kasih di Setu Babakan
Suasana di sini penuh kenangan manis
Terima kasih selalu kami ucapkan
Dari warga Betawi untuk Pak Anies
Pandangan berbeda datang dari budayawan Betawi Yahya Andi Saputra. Penulis buku Betawi Megapolitan Merawat Jakarta Palang Pintu Indonesia itu menyatakan bahwa perlu ada perhatian khusus dari gubernur untuk pendidikan yang berpihak kepada kaum Betawi.
POLITIK ANGGARAN
Mardani Ali Sera
Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Siera berpendapat bahwa gubernur harus memiliki komitmen politik anggaran yang kuat untuk pengembangan Pekampungan Budaya Betawi Setu Babakan.
Hal itu dikatakannya dalam seminar yang digelar saat ulang tahun ke-21 Perkampungan Budawa Betawi Setu Babakan.
Direktur Pustaka Kaji Hamzah Ali mengatakan bahwa menjelang berakhirnya jabatan Anies sebagai gubernur, pada Oktober 20122, ia akan meluncurkan buku Anies Baswedan di Mata Orang Betawi. “Buku ini akan menjadi jejak permanen bagi sejarah perjalanan Jakarta,” kata Hamzah.
Ia menjelaskan bahwa Pustaka Kaji telah beberapa kali menerbitkan buku tentang kebetawian baik dari sejarah maupun tokoh-tokohnya. Untuk biografi buku yang diterbitkannya adalah Nurhayadi Anak Betawi di Puncak Telkom Landmark Tower, Dedengkot Betawi Haji Nuri Thaher Saudagar Dermawan dan Religius, Nasionalisme Rusdi Saleh, dan karya Yahya Andi Saputra, Betawi Megapolitan Merawat Jakarta Palang Pintu Indonesia.
This website stores cookies on your computer.
To find out more about the cookies we use, see our Privacy Policy.