Headline Jalan

Anies Meninggalkan PR di Jalan Lenteng Agung Timur



single-image
Jalan Lenteng Agung Timur, Jakarta Selatan

INDOWORK.ID, JAKARTA: Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang akan habis masa jabatannya Oktober 2022 masih meninggalkan pekerjaan rumah program pembuatan trotoar. Padahal pembangunan fasilitas jalan kaki itu menjadi program andalan pria yang kini calon presiden tersebut.

Anies Baswedan bersama sejumlah tokoh Betawi

Pemerintah DKI Jakarta di bawah pimpinan Anies selama masa kerja tahun terakhir, memiliki program unggulan a.l. pembangunan trotoar, jembatan penyeberangan orang, stadion sepakbola bertaraf internasional yaitu Jakarta International Stadium dan pengembangan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.

Berdasarkan pemantauan Indowork.id, pada Ahad, 3 Juni 2022, jalan Lenteng Agung Timur mulai dari Hotel Kartika One hingga perbatasan kota Depok, belum ada trotoar,. Sejumlah warga yang dihubungi menyampaikan keluhan tersebut.

Pada Ahad 27 Desember 2020, Indowork telah menyampaikan berita tentang warga Jalan Lenteng Agung Timur, Kelurahan Srengsengsawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, meminta kepada gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membuat trotoar sepanjang 1 km. Lokasinya mulai dari KFC Lanteng Agung atau Halte TrasJakarta SMAN 109 (di samping Hotel Kartika One) sampai ke pemberhentian TJ Kampus Universitas Indonesia.

“Berbeda dengan Jalan Lenteng Agung Barat yang telah ada trotoar sehingga para pejalan kaki lebih nyaman dan aman,” kata Entong Sabung, warga setempat.

Berdasarkan pemantauan Indowork.id ketika itu, memang sepanjang jalan itu belum ada trotoar sehingga keamanan pejalan kaki mengkhawatirkan. Apa lagi banyak kendaraan bermotor roda dua yang melawan arah mulai dari Jalan Mardhotillah, Haji Sibi,  Sarin hingga sampai ke Gardu, nama populer lokasi  perlintasan sebidang kereta api dekat dengan halte TransJakarta SMAN 109 Jakarta.

Bagi warga setempat, kebutuhan akan trotoar sepanjang jalan itu memang sangat mendesak. Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan pejalan kaki yang bersangkutan. “Kami sangat butuh itu,” tambah Entong.

Sobat Indowork.id tahu fungsi dari trotoar?

Pertama, untuk menjamin keamanan pejalan kaki yang bersangkutan.

Kedua, para pejalan kaki berada pada posisi yang lemah jika bercampur dengan kendaraan, karena akan memperlambat arus lalu lintas.

Ketiga, menekan tingkat kecelakaan antara kendaraan dan pejalan kaki.

Keempat,  memenuhi permintaan masyarakat.

FASILITAS PEJALAN KAKI

Jalan Lenteng Agung Barat, Srengsengsawah, Jakarta Selatan

Fasilitas pejalan kaki berupa trotoar ditempatkan di :

1. Daerah perkotaan secara umum yang tingkat kepadatan penduduknya tinggi

2. Jalan yang memiliki rute angkutan umum tetap.

3. Daerah yang memiliki aktivitas kontinyu tinggi, misalnya jalan di pasar dan pusat perkotaan.

4. Lokasi yang memiliki kebutuhan tinggi dengan periode pendek, misal stasiun bus dan kereta api, sekolah, rumah sakit, lapangan olah raga

5. Lokasi yang mempunyai permintaan tinggi untuk hari tertentu, misalnya gelanggang atau lapangan olah raga

Pada trotoar biasanya akan menemui jalur kuning yang berbeda dengan lantai lainnya. Garis kuning yang lebih tinggi dari sekitarnya, berupa tiga garis lurus yang merupakan tanda untuk berjalan lurus dan berupa bulatan tanda untuk berhenti. Bulatan ini ditempatkan di sudut belokan jalan atau putus karena dinding. Jalur kuning ini berguna untuk penyandang difabel khususnya tuna netra.

MELAWAN ARAH

Sepanjang jalan Lenteng Agung Barat, memang telah dilengkapi oleh fasilitas itu sehingga dapat memandu penyandang disabilitas. Namun sayang banyak pengemudi motor yang melawan arah dan melindasi jalur kuning ini sehingga mengganggu para pejalan kaki.

Pemotor itu adalah para petugas PPSU yang akan membersihkan taman di sekitar Kampus Universitas Indonesia. Bagaimana Pak Anies?

 

 

 

Berita Lainnya