INDOWORK.ID, JAKARTA; Hasan Zein Mahmud belum lama ini membagikan celotehnya mengenai IPO Bukalapak. Namun, sayangnya banyak para pembaca yang keliru dengan konsepsinya tersebut.
Melalui media sosialnya, Hasan berharap dengan beberapa kalimat yang ia bagikan dapat menjelaskan maksud dari konsepnya.
Hasan menyatakan tidak ikut membeli, karena BUKA tidak sesuai dengan pola investasinya. Mantan Direktur Bursa Efek Jakarta (1991-1996) itu memilih saham perusahaan, yang dalam prediksinya mampu menghasilkan dan meningkatkan laba dalam rentang horison investasinya.
“Saya berharap dan berdoa semoga IPO BUKA sukses. Oversubscribed. Menarik dana asing dalam jumlah yang besar. Harganya naik. Kapitalisasinya bisa masuk 10 besar. Amin,” unggah Hasan, (22/7/2021).
Bukalapak adalah perusahaan teknologi yang berbasis di Indonesia dan telah hadir di bisnis Indonesia sejak 2010. Bukalapak menawarkan layanan online dan offline kepada mitra dan pengguna untuk menciptakan ekonomi yang adil untuk semua.
Sementara itu, para investor yang akan memesan saham wajib memiliki single identity number (SID), sub rekening efek (SRE), dan rekening dana nasabah (RDN).
Bukalapak mengingatkan investor untuk memperhatikan pembelian saham hanya dapat dilakukan di perusahaan efek dimana investor membuka sub rekening efek-nya.
Berikut ini, Bukalapak membagikan tata cara memesan saham pada penawaran umum perdana saham. Selamat berinvestasi!
Leave a reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *