Humaniora News

Bukti Keunggulan Prodi Vokasi UNJ: Pertunjukan Rias Fantasi dan Fashion Show di Penutupan Dies Natalis ke-57



single-image

INDOWORK.ID, JAKARTA – Penampilan Rias Fantasi dan Fashion Show dalam penutupan Dies Natalis Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ke-57 menjadi perwujudan kreativitas mahasiswa, sekaligus bukti keunggulan program studi vokasi UNJ seperti Tata Rias dan Tata Busana. Dua penampilan mengesankan tersebut digelar pada Kamis, (17/6) di Ruang serbaguna Gelanggang Olahraga, Kampus B UNJ.

Rias Fantasi yang ditampilkan mengusung tema Disney. Ada 10 riasan yang diadaptasi dari berbagai film animasi, di antaranya Gamora dari film Guardians of the Galaxy, ratu jahat dalam kisah Snow White, Frida Kahlo dari film Coco, Sally dari film The Nightmare Before Chistmas, Corey The Maticore dari film Onward, Tinkerbell, Elsa dari film Frozen, Jadis The White Witch dari The Chronicles of Narnia, dan karakter Avatar.

Setiap karakter yang ditampilkan disertai kisah dan makna-makna riasan mereka. Misalnya saja karakter Gamora yang kedua sisi wajahnya dilukis berbeda yang menggambarkan karakter baik dan buruk dari Gamora. Karakter-karakter tersebut dimodifikasi oleh mahasiswa-mahasiswa Tata Rias dengan kreativitas body painting mereka.

Meski riasan terlihat sangat impresif, setiap karakter yang ditampilkan di panggung hanya dikerjakan oleh dua orang mahasiswa prodi D3 Tata Rias UNJ. Artinya ada 20 mahasiswa penuh kreativitas di balik pertunjukan ini.

Ketua Prodi D3 Tata Rias UNJ Titin Supiani, M.Pd mengatakan konsep Disney untuk pertama kali digelar di acara penutupan Dies Natalis UNJ ini dan persiapannya hanya dalam waktu satu minggu. Ini menjadi bukti sinergitas antara mahasiswa dan dosen D3 Tata Rias UNJ dalam berkreasi.

Titin Supiani, M.Pd mengatakan sebenarnya ada 30 karya yang ingin ditampilkan namun karena waktunya terbatas maka hanya 10 karya yang ditampilkan. Ia banyak mengatakan kekagumannya atas kreativitas mahasiswa.

“Kesan saya yang pertama ternyata anak-anak kami ini dalam kondisi pandemik tidak berpengaruh terhadap kreativitas mereka. Saya juga kaget, kita semua tahu saat ini perkuliahan tidak dilakukan di kampus,” tutur Titin Supiani, M.Pd saat dihubungi Edura News, Jumat (18/6).

Fashion Show yang ditampilkan di acara penutupan Dies Natalis UNJ ke-57 tidak kalah meriahnya dari penampilan Rias Fantasi. Ditampilkan berbagai hasil karya mahasiswa D3 Tata Busana UNJ yang diusung dengan konsep “Svahili Sebuah Perjalanan”. Wastra nusantara yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia dibentuk menjadi berbagai model pakaian modern.

Jenny Tjahyawati yang merupakan desainer modest fashion sukses Indonesia mengatakan bahwa baju-baju yang ditampilkan sangat luar biasa dan sangat mengapresiasi hasil karya mahasiswa Tata Busana UNJ tersebut. Ia berharap kedepannya mahasiswa terus menggali wastra-wastra nusantara yang tidak dimiliki oleh negara lain.

“Di sini kekayaan kain wastra nusantara yang dimiliki Indonesia dengan mengedepankan kearifan lokal dan budaya dapat berkembang menjadi opportunity atau peluang untuk memberi dampak positif industri kreatif dan industri fashion,” ujar Jenny Tjahyawati dalam acara penutupan Dies Natalis UNJ ke-57 kemarin, (17/6).

Rektor UNJ Prof. Komarudin, M.Si  mengutarakan apresiasinya kepada mahasiswa D3 Tata Rias dan mahasiswa Tata Busana UNJ atas penampilan Rias Fantasi dan Fashion Show di gelaran penutupan Dies Natalis UNJ ke-57.

Ia mengatakan kedua acara ini menjadi salah satu unggulan yang dimiliki oleh Prodi Tata Rias dan Tata Busana UNJ. Ia berharap kreasi Prodi Tata Rias dan Tata Busana Fakultas Teknik UNJ bisa berkontribusi dalam mengembangkan dunia seni rias fantasi dan dunia mode di Indonesia maupun internasional.

Berita Lainnya