Headline Manufaktur

Gimana Caranya Beli Rumah Pertama Sebelum Usia 30 Tahun? Ini Tipsnya…



single-image

INDOWORK, JAKARTA – Setiap orang memimpikan punya rumah sendiri. Namun banyak sekali yang belum paham bagaimana seluk beluk memilikinya. Apalagi memiliki rumah pada usia muda. Pasti kekhawatiran akan kemampuan finansial selalu membayangi.

Banyak pertanyaan yang akan muncul. Apakah nanti saya mampu membayar cicilannya? Apa persyaratan dari bank untuk mengajukan pinjaman? Rumah yang seperti apa? Lokasinya di mana? Belinya di mana? Hal itu seringkali berujung pada keraguan. 

Founder ArsiteTour Hilman Ferdinand membagikan tips keberhasilannya memiliki rumah di usia 25 tahun. Saat itu dia bekerja sebagai karyawan dengan penghasilan Rp4,5 juta per bulan. Kemudian, karena skill yang mumpuni dengan pendapatan rata-rata Rp2 juta per bulan. Dia coba mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan arsitektur seperti menulis di media dan mendesain.

Sebagai anak muda, Hilman tidak seperti yang lainnya. Dia sangat ketat dalam hal finansial. “Saya terus menabung, jarang mendatangi konser musik, bahkan untuk sepatu saja saya hanya punya dua,” tuturnya dalam video yang diunggah via YouTube berdurasi 16 menit itu.

Inspirasi untuk memiliki rumah tidak dapat dilepaskan dari cita-citanya menjadi arsitek. Dia ingin melakukan eksperimen kecil di rumahnya. Sebagai seorang arsitek ide adalah kunci utama keberhasilan. Itu dimulai dari imajinasi sampai ke aplikasinya.

Tekad kuat Hilman membuatnya terus mengumpulkan informasi dari berbagai sumber di website dan media lainnya. “Saya selalu membuka informasi lewat HP setiap waktu, jadi kalau ada rumah di jual di daerah mana, perumahan apa, sampai bloknya saya tau, termasuk harganya,” ungkapnya.

Dia meyakini rumus seorang pemburu properti. Bila ada 100 informasi yang terkumpul, paling sedikit hanya 10 yang terbaik yang bisa di-follow up, dari sana mungkin kita hanya bisa membeli 1 properti. Maka semakin banyak informasi akan semakin baik.

“Keinginan yang kuat membuat saya kontak berbagai agen properti, dari sana saya banyak berkenalan dengan mereka. Sampai suatu ketika ada salah satu agensi yang menghubungi saya dan menawarkan rumah seharga Rp225 juta di wilayah Bintaro,” kata Hilman.

Tanpa berpikir panjang, karena informasi yang sudah diketahui sebelumnya sampai ke blok berapa, Hilman langsung melakukan deal. Dengan lokasi yang strategis dan reputasi pengembang yang memiliki nama besar alias bonafit, Hilman yakin prospeknya akan bagus. Pengembang adalah salah satu anak usaha Grup Jaya.

Setelah itu, dia pergi ke 5 bank untuk bisa mengakses KPR. Dari sana dia ditolak oleh 3 bank, tapi ada 2 bank yang menerima yaitu Panin dan CIMB Niaga. Akhirnya tawaran dari CIMB Niaga lah yang lebih cocok. 

Pilihan itu bukan tanpa alasan, CIMB Niaga menilai rumah itu dengan nilai lebih tinggi yaitu seharga Rp280 juta. Dari taksiran itu, Hilman hanya membayar DP sebesar Rp29 juta. Dengan tabungan yang dimiliki senilai Rp35 juta, dia akhirnya deal dengan bank pada cicilan Rp2,2 juta atau sepertiga dari penghasilannya.

Hilman memberikan semangat, jangan pernah berhenti mencari informasi dan berkenalan dengan banyak agen properti. Kemudian buatlah diri kita untuk bankable dengan reputasi yang baik pada portofolio keuangan di tabungan. Ada kata-kata pamungkas yang selalu dia ingat “Bila kita bukan orang kaya, ata berasal dari keluarga berada, jadikanlah bank sebagai orang tua kita”.

 

  BERITA TERKAIT

Berita Lainnya