Headline Humaniora

Saling Buka Pancadebat Ketiga: Antara Jokowi, Mega, dan Jusuf Kalla



single-image
Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo

INDOWORK.ID, JAKARTA: Pascadebat ketiga Calon Presiden dalam Pilpres 2024 memunculkan perdebatan baru. Bukan hanya oleh calon presiden dan pendukungnya. Namun dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), mantan Presiden Megawati Soekarno Putri dan mantan Wapres Jusuf Kalla.

Jokowi tak tinggal diam. Ia berkomentar tentang debat tiga capres yang digelar pada Ahad, 7 Januari 2023. Menurut CNBC Indonesia, Jokowi merespons komentar calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan terkait debat ketiga capres akhir pekan lalu. Anies heran Jokowi berkomentar terkait debat.

Lantas, apa tanggapan Jokowi? Ia mengaku berbicara untuk ketiga calon, dan untuk perbaikan ke depan. Juga untuk introspeksi dan evaluasi semua. “Saya tidak berbicara [untuk] satu calon atau dua calon,” kata Jokowi di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (9/1/2024).

Sebelumnya Jokowi sudah berkomentar mengenai panasnya debat ketiga capres. Ia mempertanyakan dalam debat malah saling serang antarpersonal, alih-alih substansi visi – misi dan program.

Jokowi melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan. “Yang kelihatan justru saling menyerang yang sebetulnya nggak apa-apa asal kebijakan, asal policy, asal visi, nggak apa-apa,” katanya di Serang, Banten, Senin (8/1/2024).

Namun jika sudah menyerang personal, pribadi, yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan, dan lain-lain, Jokowi menilai kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton. “Saya kira akan banyak yang kecewa,” kata Jokowi.

Oleh karena itu, mantan wali kota Solo itu menilai debat Pilpres 2024 perlu diformat sehingga lebih baik lagi. Perlu ada rambu-rambu sehingga hidup. “Saling serang nggak apa-apa, tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira nggak baik dan nggak mengedukasi,” ujar Jokowi.

RESPON ANIES

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

Merespons komentar Jokowi, Anies mengaku heran presiden ikut berkomentar mengenai hal ini. Menurutnya, debat yang dilakukan juga sudah menyentuh substansi tema yang ditetapkan.

Sebenarnya yang dibahas tadi malam semua soal kebijakan dilakukan. “Ini adalah bagian dari publik bisa melakukan penilaian atas kebijakan yang dibuat,” kata Anies di Gorontalo, mengutip detikcom, Senin (8/1/2024).

Anies pun merasa debat yang dilakukan mengarah ke personal capres lain. Selain itu ia juga terkejut Jokowi mau memberikan komentar terkait evaluasi debat Pilpres 2024. “Malah aneh, kalau dipandang sebagai personal, ini sama sekali nggak ada yang personal. Semuanya adalah tentang kebijakan. Bisa di-review ulang kok apa yang kemarin dibahas,” katanya.

Anies justru agak terkejut karena presiden ikut komentar soal debat. “Saya rasanya nggak mau berkomentar terlalu banyak dah, biar publik saja nanti yang menilai,” tambah Gubernur DKI Jakarta (2017-2022) ini.

LAHAN PRABOWO

M. Jusuf Kalla
M. Jusuf Kalla

Dalam perkembangan lainnya, menurut Kompas.com, Wapres ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menceritakan soal kepemilikan lahan calon Prabowo Subianto. Hal itu disampaikan JK menanggapi polemik kepemilikan lahan Prabowo yang kembali terungkap saat debat ketiga Pilpres 2024 pada Minggu (7/1/2024).

Awalnya, JK mengaku berteman baik dengan Prabowo. Hingga satu waktu, ia pernah menyarankan Prabowo untuk membeli lahan, yang sebelumnya hendak dijual ke pihak asing. “Dia [Prabowo] mau beli pabrik, datang sama saya. Saya telepon bank-nya: “Hei ini pabrik bisa jual enggak? Berapa harga kira-kira? Prabowo datang. Mau dengan harga 150? Oke,” kata JK saat berbicara dalam kegiatan pertemuan antara pengusaha danan calon cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024).

“Kau pergi ke Mandiri sekarang, Mandiri mau jual ke orang asing, jangan jual bilang. Ini perusahaan nasional penting,” lanjutnya.

Namun, dalam perkembangannya, JK menyebutkan, pabrik yang dibeli itu tidak berjalan hingga kini. Padahal, sudah sejak 20 tahun lalu pabrik itu dibeli.

“Sayangnya, barang itu murah tapi tidak jalan sampai sekarang, sudah 20 tahun. Jadi, salah juga dia karena tidak jalani itu. Tanahnya luas,” kata JK.

Sehingga, JK menegaskan apa yang disampaikan Prabowo soal kepemilikan lahan memang benar. “Itu yang cerita kemarin itu benar adanya, dan diakui sama dia karena saya kasih itu. Demi pengusaha pribumi,” tambah JK.

Sebelumnya, Prabowo Subianto kembali mengungkit pernyataan capres nomor urut 1 Anies Baswedan terkait kepemilikan lahannya dalam debat ketiga Pilpres 2024. Prabowo menyatakan bahwa Anies tidak mengerti soal hak guna usaha (HGU).

“Itu tanah negara saudara, tanah rakyat, tanah bangsa,” kata Prabowo dalam sambutan pada acara konsolidasi relawan se-Provinsi Riau di Gelanggang Olahraga (GOR) Remaja, Pekanbaru, Selasa (9/1/2024).

“Daripada dikuasai orang asing, lebih baik Prabowo yang mengelola,” ujar dia.

“Manakala pemerintah memerlukan, saya segera menyerahkan, enggak usah dibawa debatlah. Anda hanya memperlihatkan ketololan Anda,” tutur Prabowo.

Dalam debat ketiga Pilpres 2024, Minggu (7/1/2024), Anies menyebut Prabowo memiliki lahan 340.000 hektar, sedangkan lebih dari setengah prajurit TNI tidak memiliki rumah dinas.

DIUNGKAP OLEH JOKOWI

Kepemilikan lahan 340.000 hektar itu pernah diungkap Presiden Joko Widodo dalam debat Pilpres 2019.

Menurut Anies, ketimpangan antara kekayaan Prabowo dan kesejahteraan prajurit ini bukan persoalan yang seharusnya ditutup-tutupi karena merupakan fakta.

“Tidak ada yang perlu dirahasiakan, Bapak Presiden menyampaikan Bapak punya lahan lebih dari 340.000 hektar sementara TNI kita, prajurit kita lebih dari separuh tidak punya rumah dinas,” ujar Anies dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu.

MEGA SINDIR JOKOWI

Sementara itu, Megawati juga merespon soal Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyebut bahwa partainya bisa berdiri selama 51 tahun dan mencapai titik ini bukan karena elit, presiden maupun menteri namun akar rumput.

Hal itu Megawati sampaikan dalam Peringatan HUT PDI-P Ke-51 pada Rabu (10/1/2024) di Sekolah Partai, Lenteng Agung. Pernyataan tersebut dinilai oleh berbagai kalangan sebagai menyindir Jokowi yang tidak hadir dalam peringatan ulang tahun partai yang menjadikannya presiden.

 

Berita Lainnya