Headline Humaniora

Anies Jadi Gubernur Jakarta Lagi?



single-image
Anies Baswedan gunakan bahasa isyarat
INDOWORK.ID, JAKARTA: Suka atau tidak suka tapi nyatanya fakta. Anies Rasyid Baswedan telah memberi berkah bagi partai pengusungnya jadi capres. Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) nyata-nyata beroleh berkah kelimpahan suara.
PKS sekarang rajanya DPRD Jakarta. Nasdem dan PKB masuk jajaran elit DPRD di antara PDIP dan Gerindra.
Semua gara-gara Anies.
Kelompok Islam tradisional dan moderat pilih Anies di Pilpres kemarin. Ceruk suara milenial perkotaan, termasuk Jakarta, berhasil dirangkul Anies lewat acara Desak Anies.
Walhasil, perolehan suara Anies di Jakarta hanya beda tipis dengan Prabowo. Cuma beda 35 ribuan suara saja.
KPU Provinsi DKI mengungkapkan bahwa perolehan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebanyak 2.653.762 suara, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebanyak 2.692.011 suara, dan pasangan Ganjar-Mahfud MD 1.115.138 suara.
Dengan jasa yang sedemikian besar, masak Anies ditinggalkan begitu saja di pinggir jalan?
Rasanya tidak mungkin.

MASIH CAIR

Sampai dengan saat ini, calon gubernur Jakarta masih sangat cair. Semua partai masih ancang-ancang ajukan calonnya sendiri. Termasuk PKS dan Nasdem. Akan tetapi sinyal dukungan Anies sebagai calon gubernur Jakarta baru diberikan samar-samar oleh Nasdem.
Nampaknya, maestro Nasdem Surya Paloh melihat’ figur Muhammad Syahroni yang dikenal Sultannya Tanjung Priok tidak cocok jadi Gubernur Jakarta.
Syahroni lebih tampil sebagai selebritis dengan gaya Hedon dan lekat dengan dunia hura-hura.
Padahal, akar rumput yang sangat kuat di Jakarta adalah kelompok Islam. Baik tradisional maupun yang moderat kelas menengah. Syahroni dipandang tidak mampu menjangkau kelompok ini.
Tidak juga PKS yang berambisi mengajukan calonnya sendiri yang antara lain Mardani Ali Sera, Sohibul Iman, dan Ahmad Syaikhu. Ada yang kenal dengan tiga orang PKS ini? Pastinya tidak banyak yang tahu.
Yang orang Jakarta tahu adalah selentingan jika Gubernur mereka dari PKS, siap-siap Perda Syariah bakal diberlakukan di mantan ibu kota negara ini. Atau setidaknya, jadi berantakan kayak Depok.
Jadi, siapapun yang maju jadi calon Gubernur Jakarta, tidak akan bisa menandingi kharisma Anies ketika jadi Raja Jakarta yang kemudian diperkuat ketokohannya lewat Pilpres kemarin.
Dia tidak hanya meraih dukungan dari kalangan Islam di Jakarta, tetapi juga anak muda, emak-emak, mereka yang tinggal di tanah pemerintah, mereka yang dimanja KJP serta para cukong yang senyum lebar dikasih nafas lega setelah mereka tercekik oleh kebijakan Ahok.
Jadi, berkat hasil pemilu kemarin, Anies bak angsa bertelur emas. Siapapun yang gandeng dia, bakal menang mudah. Syaratnya cuma satu. Anies Jadi gubernur. Wakilnya terserah dari partai mana pun. Tentunya semua partai akan melirik Anies.

ANIES-SYAHRONI

Dan agaknya, Nasdem yang bakal umumkan duluan. Kemungkinan Anies akan dipasangkan dengan Syahroni. Jika demikian, PKS bakal terlambat meminang Anies karena partai ini tahu bahwa tanpa Anies, PKS bakal disebut akan melakukan Talibanisasi di Jakarta.

Anies beda dengan Ganjar yang memang harus masuk kotak dan layak ditinggalkan dipinggir jalan. Karena dia tidak terbukti mampu menciptakan ceruk pendukung baru. Anies dan Ganjar beda kelas. Anies jelas lebih bisa berkibar.
Karena itu, siapa pun yang ingin menangguk keberuntungan melalui jalur politik, Anies adalah kunci karena sudah terbukti mampu meraih dukungan besar dari semua kalangan di mantan ibukota negeri ini.
Jadi kalau Anies dicalonkan lagi, Orang Jakarta harusnya pilih dia lagi. Karena gak mungkin pilih Ganjar kan.. Apalagi Heru Budi Hartono yang orangnya Jokowi.
*) Ditulis oleh Budi Setiawan, wartawan senior.

Berita Lainnya