Headline Humaniora

Anies Baswedan: Buku Dedengkot Betawi Jadi Jejak Permanen



single-image

INDOWORK.ID, JAKARTA: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai buku Dedengkot Betawi  “Dedengkot Betawi: Haji Nuri Thaher Saudagar Dermawan dan Religius” karya Lahyanto Nadie menjadi jejak permanen dan menjadi hikmah bagi generasi berikutnya.

Anies mengatakan hal tersebut dalam peluncuran buku secara daring di Jakarta yang diikuti oleh para tokoh Betawi, pejabat Pemprov DKI Jakarta, seniman, budayawan, wartawan dan aktivis pada Sabtu 19 September 2020. Moderator peluncuran buku itu adalah wartawan senior Muhammad Sulhi Rawi yang saat ini sebagai Anggota Perpustakaan Daerah DKI Jakarta.

Menurut Anies, Jakarta telah mendekati usianya yang kelima abad. Dalam perjalanan panjangnya, Jakarta telah berkembang menjadi kota megapolitan, kota terbesar di belahan bumi bagian selatan. Jakarta menjadi tempat berkumpulnya manusia dari penjuru Nusantara, dan bahkan dari penjuru dunia.

JADI TELADAN

Selama panjang rentang perjalanan Jakarta itu, para tokoh dan pemuka masyarakat Betawi menjadi teladan bagi masyarakat Betawi dalam menjadi tuan rumah yang baik bagi mereka yang datang dan berkehidupan di Jakarta, di Ibukota. Kontribusi para tokoh Betawi dalam mengawal, merawat, dalam membangun kota dan memberikan kebahagiaan kepada sesama warga nyata tampak dalam perjalanan sejarah Jakarta. Sikap egaliter dan berkeadilan menjadi nilai penting yang ditunjukkan oleh masyarakat Betawi, di bawah bimbingan para tokoh masyarakatnya.

Itulah sebabnya, saya bangga dan bahagia bisa ikut berjuang bersama para tokoh dan masyarakat Betawi. “Termasuk yang saya banggakan, Ketua Majelis Adat Bamus Betawi H.M. Nuri Thaher, yang telah saya kenal sebelum mengemban amanah sebagai Gubernur DKI Jakarta saat ini.”

Kesamaan pandangan dan nilai-nilai perjuangan menjadi pengikat hubungan persahabatan. Jalinan persahabatan, seperti juga semangat kerja dalam melayani masyarakat, dibangun dengan niatan beribadah dan mendapat ridha Allah SWT. Persahabatan personal yang dibangun berlanjut dengan melahirkan berbagai kolaborasi yang diharapkan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat luas, khususnya warga Ibukota.

JEJAK PERUBAHAN

Moderator Muhammad Sulhi Rawi

Dalam menjalankan amanah sebagai Ketua Majelis Adat Bamus Betawi, H.M. Nuri Thaher menunjukkan jiwa kepemimpinan yang tinggi dan tulusnya niat yang bisa dirasakan oleh semua. Harapan tinggi diletakkan di pundaknya, bahwa Majelis Adat Bamus Betawi akan semakin meningkatkan kebermanfaatan kepada kota dan masyarakatnya, dan meninggalkan jejak perubahan yang akan dikenang untuk waktu yang lama. Bahwa Majelis Adat Bamus Betawi akan membawa kebudayaan Betawi semakin bergema, dengan tidak hanya melestarikannya, namun juga memajukannya.

“Terima kasih kepada Bang Lay yang telah menuangkan perjalanan hidup tokoh Betawi menjadi buku,” ujar Anies.

Bang Lay, panggilan Lahyanto Nadie, mengatakan bahwa nilai-nilai budaya Betawi yang diamalkan oleh Nuri Thaher patut diketahui oleh generasi muda dan publik nasional. Kontribusi tokoh Betawi di kancah nasional begitu banyak sehingga layak dijadikan buku.

 

Berita Lainnya