Figur

Tantangan Besar Keuangan Hutama Karya, Solusi dari Hilda Savitri



single-image

INDOWORK.ID, JAKARTA: Bagi Hilda Savitri, Direktur Keuangan Hutama Karya (Persero), Tantangan paling besar perusahaanya sekarang sedang membangun Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) sepanjang 2.700 km adalah aspek pendaan. Ini proyek paling besar di Indonesia sehingga dana yang dibutuhkan pun sangat besar yaitu di atas Rp400 triliun.

Namun secara komersial belum dapat dioptimalkan karena saat ini populasinya belum terlalu baik. Nilainya relatif lebih kecil dibandingkan dengan bisnis di pulau Jawa.

“Memang secara komunitas di pulau Sumatra akan kecil dulu, namun secara ekonomi sangat bagus,” kata eksekutif kelahiran Jakarta, 6 Januari 1971 ini.

Itulah tantangan paling besar karena kebutuhan dananya besar. Hutama Karya membutuhkan dukungan modal yang besar karena tidak dapat lagi bmelakukan utang banyak-banyak.enurut Hilda, boleh dibilang HK itu assetnya JTTS, meskipun secara kelayakan bisnis itu kurang menguntungkan. Namun, itulah tantangan paling besar. Manajemen HK selalu berkomunikasi dengan pemerintah agar proyek prestisius ini sukses.

Maklumlah, sementara ini HK dapat dana dari APBN dan diperolehnya per tahun. Apa lagi saat ini sedang dalam masa konstruksi sepanjang 1.000 km yang harus diselesaikan dalam 2 tahun. Jadi kebutuhan dana tinggi, sementara untuk mencari pinjam sudah sulit.

“Hitungan-hitungannya kan menambah ekuitas menjadi 70%, sedangkan sisanya utang.”

SOLUSI TERBAIK

Namun Hilda yakin tetap ada solusi terbaik. Baginya, solusinya dalah benar-benar fokus. Itulah sebabnya komitmen yang dikoordinasikan oleh Menko Marvest. Update dilakukan setiap pekan atau 2 pekan mulai dari Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan dan Kementerian PUPR.

Sebenarnya untuk mengsinkronkan dan mengharmonisasikan bujet pemerintahan juga lewat penambahan modal pemerintah dan kementerian/lembaga. “Jadi peran pemerintah harus lebih besar karena JTSS ini sebagai agent of devepment.”

Hilda meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia pada 1994, dan S2 Business and Administration dari Victoria University of Wellington pada 2001.

Menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Hutama Karya (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-182/MBU/06/2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Hutama Karya pada tanggal 6 Juni 2020.

Sebelumnya, Hilda pernah menjabat sebagai Direktur PT Indonesia Infrastructure Finance pada (2016-2020) dan Direktur Investasi di TAEL Management (2007-2015).

 

Berita Lainnya