Figur Headline

Anies Baswedan Luncurkan Dedengkot Betawi Karya Lahyanto Nadie



single-image

INDOWORK, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut memberikan apresiasi dalam peluncuran buku terbaru Dedengkot Betawi Haji Nuri Thaher Saudagar Dermawan & Religius karya wartawan senior Lahyanto Nadie.

Anies menyambut hangat karya tersebut dengan merekam penandatanganan buku yang terekam dalam kamera. “Teladan dan nilai-nilai Betawi yang ditulis dalam buku ini menjadi jejak permanen dan menjadi hikmah bagi generasi berikutnya,” kata Anies.

Acara launching buku dilangsungkan di kediaman Haji Nuri Thahre. Perayaan itu juga disiarkan langsung melalui aplikasi Zoom pada Sabtu (19/09). Hari itu menjadi spesial karena bertepatan dengan milad Babe Haji Nuri, begitu ia biasa disapa. Selain peluncuran buku, juga digelar pengajian dan doa bersama untuk mensyukuri nikmat usia yang telah diberikan.

Hajatan tersebut dibuka dengan persembahan palang pintu dari penulis. Dalam pembukanya Lay, sapaan akrab Lahyanto Nadie, mengutarakan alasannya menulis buku tersebut. “Nilai-nilai Betawi yang terkandung dalam diri Haji Nuri layak diketahui publik sehingga masyarakat terinformasikan, terdidik, terhibur, dan terinspirasi dengan perjalanan hidup beliau,” ungkapnya.

Nuri mengatakan terima kasih kepada seluruh tokoh masyarakat dan habaib yang turut mendoakan dirinya di milad ke 79.

“Saya juga berterima kasih kepada Lay untuk penerbitan buku, semoga Allah membalas semua kebaikan dengan pahala yang melimpah,” ungkap Nuri.

Ketua Umum Bamus Betawi Haji Lulung AL memberikan sambutan terhadap peluncuran buku ini. Dia mengatakan bahwa hadirnya buku ini dapat menginspirasi generasi penerus yang ingin mendalami karakter orang Betawi dari tokoh seperti Nuri Thaher.

“Saya juga mengucapkan selamat kepada Bang Lay yang sudah berupaya merampungkan karya ini, semoga ke depan akan banyak lagi karya dari tokoh-tokoh Betawi yang dituliskan,” tutur Lulung dalam penutup sambutannya.

Komentar juga membanjiri penerbitan buku ini, salah satunya dari Ketua LKB 2007-2017 Tatang Hidayat. “Tulisan menarik, mengalir dengan bahasa kerakyatan yang mudah dicerna sehingga pembaca nggak kesulitan mencerna obsesi sang saudagar dalam olah jati diri untuk membangun kampungnye. Sukses, Bang lahyanto…” tulisnya dalam platform media sosial.

Buku ini disajikan dengan bahasa tutur khas Betawi pada setiap penggal paragrafnya. Dengan kemasan bahasa yang sangat membumi, buku ini diharapkan dapat diterima oleh semua kalangan.

Kisah inspiratif seolah tidak akan pernah habis untuk diceritakan. Keteladanan hidup seseorang dapat menjadi panutan bagi generasi penerus. Itulah yang bisa kita petik dari autobiografi Haji Nuri Thaher. Seorang yang pengusaha yang mengabdikan diri untuk kemaslahatan sosial dan agama.

 

Berita Lainnya