INDOWORK.ID, JAKARTA: Dulu, saat harga saham BUMI mencapai Rp8.600 dan Aburizal Bakrie (Ical) dinobatkan sebagai orang terkaya Indonesia, BUMI, beberapa kali, saya jadikan bahan diskusi kasus di kelas saya di MM IBII (kini Kwik Kian Gie School of Business).
Lalu terjadilah gelombang leverage buyout yang tidak rasional. BUMI nyaris dikebumikan. Tenggelam belasan tahun. Defisiensi modal. Restrukturisasi utang yang nyaris tak kunjung selesai.
Saya tak pernah meragukan potensi fundamental BUMI. Posisinya sebagai produsen terbesar batu bara di Indonesia. Harga cadangannya yang masih dihargai murah oleh pasar.
KEPERCAYAAN
Tapi kepercayaan, lebih penting ketimbang harga dan nilai pasar. Luka yang perih wajar meninggalkan trauma. Di segmen yang tegak di atas kepercayaan, wajar kalau sebagian investor berpegang terhadap petuah tua: Sekali lancung keujian seumur hidup orang tak percaya.
30-31 Desember Truk Dilarang Masuk Tol, Jalan pun Lancar