Bisnis Headline

Muatan Besar Bisnis Logisticplus International, Dimulai dari 2 Truk



single-image

INDOWORK.ID, JAKARTA: PT Logisticplus International Tbk. yaitu emiten berkode LOPI resmi menjadi anggota bursa pada Oktober 2023. Perusahaan freight forwarding berdiri pada tahun 2013. Perusahaan ini merupakan hasil kerja sama para pengusaha nasional bidang logistik dan jasa pengiriman dengan anak perusahaan Logisticsplus Inc, asal Amerika Serikat yang berada di Indonesia.

Kiprah LOPI di kancah jasa transportasi dan logistik dimulai pada tahun 2016. Saat itu, LOPI baru mendapatkan tiga mitra dengan dua armada truk. Di tahun tersebut, LOPI mendapat kontrak dari GE Healthcare.

Pelan tapi pasti, kontrak yang didapat LOPI terus berkembang. Satu tahun kemudian, LOPI mendapat kontrak distribusi ritel dari perusahaan yang sama ke 1.800 lokasi.

Lantas pada 2018, LOPI mendapatkan kontrak jasa transportasi dari LRT Jakarta serta pengadaan komponen otomotif dari sebuah perusahaan.

Pada tahun berikutnya, LOPI menambah gudang penyimpanan lantaran terus mendapatkan order dari GE Healthcare.

Pada 2019, LOPI mendapatkan kontrak pertama dengan Pertamina, khususnya Pertamina Kilang. Order terus berdatangan ke perusahaan ini. Di tahun 2020, LOPI menggaet kontrak jasa penanganan impor suku cadang otomotif dari sebuah perusahaan.

Melihat prospek bisnis yang terus berkembang, di tahun berikutnya LOPI mulai mengembangkan lini bisnis di layanan jasa kapal tongkang. Ekspansi ini digelar seiring dengan maraknya pertambangan di periode tersebut.

Alhasil, dengan beragamnya layanan tersebut, Logisticsplus Plus Inc masuk menjadi salah satu pemegang saham dari LOPI. Kerjasama ini membuat LOPI kini memiliki kantor di Amerika Serikat.

Tak hanya itu, LOPI juga punya kantor perwakilan di hampir 180 negara.

Kini LOPI melayani beragam layanan transportasi dan logistik. Mulai dari pengurusan jasa kepabeanan, baik untuk tujuan ekspor maupun impor serta saat ini melayani jasa pergudangan yang meliputi pengemasan, penyimpanan, pemilahan barang, dan pelabelan.

SETELAH IPO

Setelah resmi melantai di BEI, LOPI mendapat kerjasama bisnis dengan Pertamina Holding, yaitu Pertamina Kilang yang berada di Dumai Riau dan di areal usaha Angkasa Pura. Kerjasama ini untuk pengangkutan 150 ton kargo bahan kimia dari Belanda ke Indonesia.

Direktur Utama Logisticsplus International Wahyu Dwi Jatmiko mengatakan kerja sama tersebut salah satu strategi LOPI setelah resmi melantai di BEI. Selain dengan Pertamina, ia mengklaim, LOPI telah menekan kontrak dengan beberapa perusahaan, dengan nilai yang bervariatif dengan rentang Rp 30 miliar hingga Rp 60 miliar.

“Strateginya lebih banyak mengikuti tender di Pertamina. Inovasi di teknologi informasi agar customer lebih nyaman memantau kegiatan logistik,” kata Wahyu seperti dikutip dari Kontan Insight.

Adapun sekitar 60% dana initial public offering (IPO) bakal dipakai untuk modal kerja. Selain itu juga untuk pembelian perangkat teknologi logistik untuk mendukung operasional perusahaan dan penjualan.

Sedangkan sekitar 31% dari dana hasil IPO bakal dipakai untuk membeli armada baru berupa delapan truk anyar.

“Kami memutuskan listing di BEI untuk pengelolaan perusahaan yang lebih baik, mendapat dana murah dari publik, dan meningkatkan fundamental dan performa keuangan,” tutur Wahyu.

Saat ini, LOPI memiliki pelanggan utama yaitu PT GE Operations Indonesia, PT Abi Mandiri Perkasa, dan PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi. Kerja sama ini terus berlanjut hingga saat ini.

MODEL BISNIS

LOPI memiliki dua mekanisme dalam menawarkan jasa, kepada para pelanggan yaitu dengan menggunakan perjanjian kerjasama dan nota kesepakatan. Nah, salah satu pelanggannya, yang menggunakan perjanjian kerjasama dengan perusahaan itu, yaitu PT GE Operations Indonesia.

Pendapatan usaha dari PT GE Operations Indonesia memberikan kontribusi terbesar sebanyak 50% dari keseluruhan penghasilan LOPI. LOPI menyadari adanya ketergantungan yang sedemikian besar dari para pelanggan besarnya tersebat.

LOPI memiliki dua mekanisme dalam menawarkan jasa, kepada para pelanggan yaitu dengan menggunakan perjanjian kerjasama dan nota kesepakatan. Nah, salah satu pelanggannya, yang menggunakan perjanjian kerjasama dengan perusahaan itu, yaitu PT GE Operations Indonesia.

Pendapatan usaha dari PT GE Operations Indonesia memberikan kontribusi terbesar sebanyak 50% dari keseluruhan penghasilan LOPI. LOPI menyadari adanya ketergantungan yang sedemikian besar dari para pelanggan besarnya tersebut

Ke depan. Wahyu mengungkapkan akan lebih banyak lagi membangun infrastruktur dan efisiensi melalui penambahan teknologi

LOPI telah menargetkan pendapatan Rp 100 miliar dengan laba Rp 5,3 miliar hingga akhir tahun ini.

  BERITA TERKAIT

Berita Lainnya