Bisnis Headline

Gandeng LEN, SKK Migas, Kementerian ESDM dan Dewan Energi Nasional, Bank Mandiri Dukung Ekosistem Energi Terbarukan



single-image

INDOWORK.ID, JAKARTA: Bank Mandiri menyepakati kerja sama dengan PT Len Agra Energy dan SKK Migas yang didukung Kementerian Energi, Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Dewan Energi Nasional. Kerja sama itu memperkuat ekosistem solar panel guna mendukung agenda pengembangan energi baru dan terbarukan di tanah air.

Bank Mandiri akan menyiapkan pembiayaan dengan skema kartu kredit atau pinjaman tanpa agunan yang murah dan dapat dicicil bagi nasabah untuk pemasangan solar panel.

Menurut SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus Koernianto, inisiatif strategis ini dukungan terhadap target pencapaian bauran energi nasional 23% pada tahun 2025. Pemerintah dan pelaku industri sejak tahun lalu terus untuk mengakselerasi pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Tujuannya agar bisa bersaing dengan energi fosil.

Hingga akhir tahun 2020 realisasi bauran EBT di Indonesia telah mencapai 11,2% atau 10,6 gigawatt (GW). Adapun target tahun 2025 sebesar 24 GW.

PRAKTEK KEUANGAN BERKELANJUTAN

“Sebagai salah satu bank BUMN dengan peran sebagai agen pembangunan, Bank Mandiri memiliki komitmen kuat dalam menjalankan praktek keuangan berkelanjutan. Hal ini diwujudkan melalui penyusunan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) yang diimplementasikan melalui 3 pilar strategis. Yaitu sustainable banking, sustainable operations dan sustainable corporate social responsibility and financial inclusion,” katanya, Selasa (11/5/2021).

Salah satu inisiatif dalam pilar sustainable banking adalah pembiayaan ke sektor-sektor berkelanjutan seperti EBT. Pembiayaan tersebut dapat disalurkan kepada korporasi ataupun masyarakat ritel. “Dan salah satu opsi percepatan target bauran adalah optimalisasi pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya sebagai sumber EBT,” lanjutnya.

Inisiatif strategis ini merupakan bentuk dukungan Bank Mandiri terhadap target pencapaian bauran energi nasional sebesar 23% pada tahun 2025. Pemerintah Indonesia dan pelaku industri sejak tahun lalu terus berupaya untuk mengakselerasi pengembangan EBT di Indonesia agar bisa bersaing dengan energi fosil. Hingga akhir tahun 2020 realisasi bauran EBT di Indonesia telah mencapai 11,2% atau 10,6 Giga Watt (GW), dengan target 2025 sebesar 24 GW.

Salah satu inisiatif dalam pilar sustainable banking adalah pembiayaan kepada sektor-sektor berkelanjutan seperti Energi Baru Terbarukan. Pembiayaan tersebut dapat disalurkan kepada korporasi ataupun masyarakat retail.

“Dan salah satu opsi percepatan target bauran tersebut adalah optimalisasi pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya sebagai sumber energi baru terbarukan,” katanya. (yof)http://fintechnesia.com

  BERITA TERKAIT

Berita Lainnya