Headline Humaniora

Satu Rezim Berakhir, Maafkan Semua Pelanggaran



single-image
Istana Negara

INDOWORK.ID, JAKARTA: Pendekatan pragmatis. Sikap pragmatis. Tutup buku. Maafkan dan lupakan semua kesalahan, pelanggaran, kejahatan, kezaliman, khususnya korupsi, dan masa lalu. Kita mulai babak baru.

Argumennya pragmatis. Kita bakal repot dan dan ribet. Menteri-menteri korup. Dari eselon 1 hingga office boy praktis semua korup. Dari presiden hingga kepala desa praktis semua korup. Dari jenderal hingga prajurit seluruhnya korup.

Sikap pragmatis. Gampang dan serampangan. Tidak memiliki garis demarkasi antara benar dan salah. Miskin adab. Absen idealisme.

KEHORMATAN

Merusak reputasi, bahkan menghina manusia langka yang masih memegang teguh integritas. Di tengah kebiadaban massif dan berjamaah, masih bisa kita temukan manusia super langka yang menimbang kehormatan lebih berat dari harta. Kehormatan lebih berat dari takhta. Kehormatan bahkan lebih berat dari nyawa.

Negara ini pernah memiliki Hoegeng Iman Santoso. Negara ini pernah memiliki Baharuddin Lopa. Negara ini pernah memiliki Artidjo Alkostar. Mereka adalah berlian ditumpukan tai!

Masyarakat butuh pendidikan tentang kebenaran dan keadilan. Perlu teladan tentang idealisme dan cita cita bersama. Tak cukup dengan sikap pragmatis, gampang dan serampangan. Perbaikan butuh pembelajaran. Pembelajaran yang beradab berangkat dari kejujuran dan kebenaran.

Mari kita buka dan beberkan kebenaran. Bukan karena dendam. Bukan karena kebencian. Upaya pembelajaran. Upaya menegakkan kebenaran dan keadilan. Pembelajaran tentang kebenaran dan keadilan. Meminjam dari George Santayana, filsuf Spanyol: “Mereka yang tidak belajar dari sejarah, dikutuk untuk mengulanginya.” (The Life or Reason, 1905).

Hasan Zein Mahmud

Satu rezim berakhir, kita maafkan semua pelanggaran. Rezim baru hadir, mengulangi kesalahan yang sama, kita maafkan semua pelanggaran. Berlanjut. Berulang. Begitulah cara kita membangun peradaban.

Ikhtiar kebajikan seringkali memang melalui jalan yang sukar dan mendaki.

*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Indowork.id

Berita Lainnya