INDOWORK.ID, JAKARTA: Bos Baba Rafi Eko Pujianto menghibahkan royalti bukunya Cah Ndeso Menjadi CEO untuk kegiatan sosial bagi para anak muda dari desa atau “Cah Ndeso”. Dia ingin membuat program para anak muda dari desa agar sukses seperti dirinya menjadi CEOsebuah perusaan yang sukses melakukan Initial Public Offering (IPO).
“Saya juga ingin royalti dari penjualan buku ini didedikasikan untuk kegiatan sosial, terutama bagi para “Cah Ndeso” yang sedang berupaya menggapai mimpinya seperti saya ini,” tutur Eko dalam sambutan.
Eko ingin sekali membuat acara untuk “Cah Ndeso” bisa menjadi pengusaha juga dan berkembang sampai menjadi pemimpin perusahaan IPO seperti dirinya. Buku biografi berjudul “Cah Ndeso Menjadi CEO: Membawa UMKM Naik Kelas Hingga IPO” pada Jumat (20 September 2024) di Function Hall Lantai 2 Gramedia Matraman, Jakarta Timur.
Buku biografi tersebut ditulis oleh Rochmad Widodo. Sedangkan penerbit dari buku ini adalah Gramedia yang berafiliasi dengan beberapa institusi seperti Biografi Indonesia, Suka Buku, dan Mega Cerdas.
Buku ini bercerita tentang filosofi hidup dan pengalamannya menggapai cita-cita sukses sebagai perantau dari desa yang harus bekerja keras untuk bisa sukses.
Eko Pujianto, yang masuk dalam deretan CEO termuda versi Majalah Forbes Under 30 Asia 2023, menceritakan proses buku ini berjalan beberapa bulan ke belakang. Dia juga mendapatkan Rekor MURI untuk CEO Termuda.
Eko berharap bahwa perjalanan hidup dari kecil hingga sukses menjadi pelajaran bagi masyarakat. Dia juga mengatakan bahwa keluarga sangat mendukung buku ini.
Eko Pujianto sukses membawa SKB FOOD, yang tenar dengan Brand Kebab Baba Rafi, melantai di PT Bursa Efek Indonesia pada 5 Agustus 2022. Saat itu, emiten RAFI tersebut melepas 948.090.000 lembar saham atau 30,31 persen dari total saham. Emiten dengan kode perdagangan RAFI itu akan membuka penawaran di harga Rp 120-130 per lembar, dengan potensi perolehan dana Rp113,7-Rp123,2 miliar.
Ketika itu, Eko berhasil melakukan inovasi dan terobosan untuk bertahan, bahkan bertumbuh, pada masa pandemi. “Kami mencatatkan kinerja positif pada tahun kedua pandemi, di mana laba bersih 2021 tumbuh lebih dari 100 persen dibanding pada 2020,” dia mengungkapkan.
Guru Besar vs Jokowi dalam Pusaran UKT