INDOWORK.ID, JAKARTA: Emiten produk makanan ringan, PT Garudafood Putri Jaya Tok (GOOD) mencatatkan kinerja yang positif pada semester I-2024 lalu. Pendapatan dan laba perusahaan tercatat kompak tumbuh positif.
Salah satu faktor pendorong kinerja di semester I 2024 adalah stabilitas harga bahan baku dan bahan kemasan, sehingga tak menjadi beban operasional perusahaan.
Head of Corporate Communications and External Relations GOOD Dian Astrina menuturkan, kinerja yang baik ini juga terdorong akuisisi mayoritas saham PT Suntory Garuda Beverage (SGB), produsen minuman Okky Jelly Drink dan Mountea dari Great Wall Capital pada awal tahun 2024.
“Dengan demikian, bisnis minuman akan menjadi pilar pertumbuhan Garudafood melalui pembenahan saluran distribusi luar Jawa. Kami menilai, peluangnya mash akan berkembang. Kami akan melakukan penetrasi penjualan multi channel, sehingga produk tersebut lebih merata distribusinya,” jelasnya dalam rilis resmi perusahaan.
Ia melanjutkan, Mountea merupakan pelopor teh siap minum dalam kemasan gelas yang diluncurkan pada tahun 2005 di Indonesia. Sementara Okky Jelly Drink yang sudah diluncurkan sejak tahun 2003 merupakan minuman jelly pertama di Indonesia dan menjadi pemimpin pasar hingga saat ini.
Asal tahu saja, pada semester I-2024, GOOD mencatat kinerja apik dengan membukukan peningkatan pendapatan 9,38%, atau berada di angka Rp 5,71 triliun dari pencapaian pada periode sama tahun lalu di angka Rp 5,22 triliun.
Untuk laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 17,34% menjadi Rp 258,00 miliar dari perolehan semester I 2023 yang sebesar Rp 214,79 miliar.
MENINGKAT DUA DIGIT
Memasuki semester II-2024, perusahaan mash optimistis target kinerja pendapatan bisa meningkat 17%, dan laba bersih juga meningkat di level dua digit hingga akhir 2024.
Adapun tantangan bisnis tahun ini mash diwarnai volatilitas harga bahan baku dan energi, yang dipengaruhi oleh kondisi geopolitik global dan perubahan iklim secara ekstrim.
“Selain itu, tantangan juga datang regulasi yang berpotensi menghambat kelangsungan dunia usaha, perlambatan pertumbuhan ekonomi yang menyebabkan pelemahan pengeluaran konsumsi masyarakat, perubahan perilaku konsumen hingga transisi pemerintahan baru,” tambahnya.
Ia menambahkan, GOOD mash menjalankan strategi yang berfokus pada peningkatan pendapatan melalui inovasi produk channel development, serta berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menghasilkan produk yang inovatif dan berkualitas.
Selain itu, perseroan juga berupaya mengelola risiko bisnis, implementasi program keberlanjutan hingga meningkatkan kompetensi dan menyinergikan sumber daya manusia, teknologi, proses dan strategi bisnis guna memperkuat daya saing dalam bisnis dan industri.
Tak hanya itu, perusahaan juga mash optimistis perekonomian Indonesia tetap tumbuh positif hingga akhir tahun 2024. Pertumbuhan ini didukung peningkatan pendapatan rumah tangga, konsumsi pemerintah serta berbagai program kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menjaga tingkat konsumsi domestik.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri meyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2024 tumbuh sebesar 5,05% yoy.
Mengenai belanja modal atau capital expenditure (capex), Garudafood menganggarkan dana sebesar Rp 500 miliar tahun ini dan sudah terserap lebih dari 60% hingga awal September ini.
Museum Jadi Alternatif Bagi Mahasiswa untuk Belajar di Luar Bidang Studi