INDOWORK.ID, JAKARTA: Sejak menyeruak ramai kasus korupsi mega-super-jumbo di PT Timah Tbk., saya menyatakan talak pada saham TINS. Cashing out. Cut loss. Total!
Itu uang sekolah saya yang ketiga di bursa saham. Maksudku di Bursa Efek Indonesia (BEI). Yakni setelah DGIK dan AISA.
Tapi aku tetap tak lulus juga. Tak pintar-pintar juga. Nggak ngerti-ngerti juga. Tetap tak mampu mengenali dan memperkirakan hadirnya prilaku busuk dari orang orang busuk, yang membikin perusahaan menjadi busuk. Membikin sendi sendi kehidupan bernegara dan bermasyarakat menjadi busuk.
KEMBALI MENGGODA
Tapi kini saya melihat TINS kembali menggoda. Menyulut imajinasi untuk rujuk kembali. Tentu saja yang pertama, dan pertimbangan utama, adalah berita, konon telah dibangun suatu sistem yang mampu mengidentifikasi dini dan memilter prilaku busuk orang orang busuk untuk kembali masuk merasuk. Benar apa benar? Entahlah!
Kalau itu benar, keputusan investasi tinggal persoalan menerawang indikator-indikator yang terkait dengan ekonomi dan bisnis. Risiko yang dihadapi adalah risiko bisnis dan ekonomi. Terhindar dari berlepotan bau busuk dari prilaku busuk orang orang busuk.
Ada banyak katalis yang menjanjikan kinerja PT Timah akan kinclong kembali. Ini daftarnya
Pertama, pasokan timah global sedang mengalami trend turun. Produksi Indonesia, Peru, Myanmar dan Kongo mengalami penurunan. Indikatornya terlihat dari cadangan di LME yang turun tajam 36% dari awal tahun ini. Dari 7,450 mt pada awal tahun menjadi 4,770 mt pada pertengahan Juli lalu.
Kedua, permintaan yang cenderung meningkat. Terutama dari sektor elektronik, kendaraan listrik dan mamin.
Ketiga, arah harga timah akan tetap tinggi seperti sekarang. Pada saat celoteh ini diketik (Jumat, 2 Agustus 2024), harga timah di LME tercacat USD 30,056 per mt. Marjin yang tinggi bagi PT Timah.
Keempat, internal PT Timah. Selain perbaikan tata kelola, pergeseran orientasi ke produksi dan efisiensi, dari melulu cari peluang korupsi.
*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Indowork.id
Technical Correction Pada Pasar Bullish dan Bearish