INDOWORK.ID, JAKARTA: Lembaga bisnis Lahyanto Network memerbarui tagline-nya menjadi More than just solution. Memayungi empat lini bisnis–publishing, printing, media, dan consulting,–ia terus melakukan inovasi.
Direktur Pustaka Kaji Hamzah Ali mengatakan bahwa pembaharuan lembaga bisnis yang dipimpinnya untuk mengikuti perkembangan trend bisnis dan teknologi. “Sebagai payung, Lahyanto Network lebih dari sekadar memberikan solusi,” katanya, Kamis, 18 Juli 2024.
Ayah dua anak itu menjelaskan bahwa menjelang ulang tahun ke-6 Pustaka Kaji pada 29 Oktober 2024, pihaknya terus melakukan inovasi. Pustaka Kaji panerbitan yang berfokus pada buku korporasi dan biografi, menurut Hamzah, berdiri pada 2014.
MASUK LAHYANTO NETWORK
Dalam perkembangannya, Pustaka Kaji menyatu dengan Lahyanto Network sejak 29 Oktober 2018. Kelahiran ini ditandai dengan penerbitan buku pertama Media Massa dan Pasar Modal karya Lahyanto Nadie.
Sejak awal berdiri Pustaka Kaji telah menerbitkan sedikitnya 80 buku. “Dalam 6 tahun terakhir kami menerbitkan 25 buku lagi, sehingga portofolio kami semakin bertambah,” ujar sarjana ekonomi lulusan Universitas Negeri Jakarta tersebut.
Sedikitnya 12 buku yang diterbitkan oleh Pustaka Kaji telah menjadi koleksi di Leiden University, Belanda.
Direktur KITLV-Jakarta Marrik Bellen mengirimkan surat kepada penulis untuk mengucapkan terima kasih atas hibah buku karyanya.
KOLEKSI UNIVERSITAS LEIDEN
Buku yang Pustaka Kaji hibahkan dikirimkan ke Perpustakaan Unversitas Leiden dan menjadi koleksi berharga dan memperkaya sumber daya bagi mahasiswa, peneliti, dan masyarakat umum. “Kami yakin buku ini akan membuka wawasan baru dan memberikan inpirasi bagi banyak orang,” tulis Marrik Ballen.
Marrik Ballen menyatakan bahwa data diri penulis akan dicatat oleh Perpustakaan Leiden sebagai pemberi hibah. Ia menyatakan pihaknya selalu terbuka menerima hibah buku dan hibah lainnya yang dapat membantunya untuk mencapai tujuan dalam menyediakan akses informasi dan pengetahuan bagi semua orang.
QUANTUM PRINTING
Hamzah mengatakan bahwa setelah sukses menyemarakkan bisnis penerbitan buku di Tanah Air, ia merambah ke percetakan yang berlokasi di Jogjakarta, Quantum Printing. “Kami berkolaborasi dengan Jogja. Kualitas cetak lebih bagus dan didukung oleh profesional muda.”
MEMPERMUDAH KEHIDUPAN
Setelah menerbitkan sejumlah buku korporasi dan memiliki konten yang banyak, Lahyanto Network mendirikan Indowork.id pada 11 Januari 2019, media yang berfokusi kepada sektor industri. “Taqline Indowork.id adalah Memudahkan kehidupan,” ujar pria yang memiliki filosofi hidup reading is my life, research is my life style tersebut.
Ia menjelaskan taqline tersebut karena Indowork.id berisikan tulisan tentang kemudahan bagi masyarakat dalam menjalani bisnis mulai dari pembangunan pabrik, manufaktur, hingga bisnis dan gaya gidup.
PERLU INFRASTRUKTUR
Pada era pandemi Covid-19, Lahyanto Network menerbitkan Infrastruktur.co.id, dengan taqline Hidup itu perlu infrastruktur.
Media ini berisikan tentang tulisan mengenai jalan, pelabuhan, bandara, listrik, energi, telekomunikasi, hingga ekonomi makro dan mikro.
HASAN DAN DJAUHAR
Kedua media tersebut ditangani Hamzah sebagai pemimpin redaksi. Ia mengajak ekonom Hasan Zein Mahmud dan wartawan senior Ahmad Djauhar sebagai redaktur khusus.
Hasan menulis analisis dan opini tentang ekonomi makro, finansial, dan investasi. Direktur Utama PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode 1992-1996 tersebut hampir setiap hari menuliskan strategi investasi di pasar modal. Hasan juga menulis sketsa mengenai kebudayaan dan agama.
Sedikitnya tiga buku tentang investasi karya Hasan diterbitkan oleh Pustaka Kaji, satu buku puisi dan Nukilan Tarikh, celotehnya tentang agama Islam.
Djauhar, pemimpin redaksi Bisnis Indonesia 2002-2012, menulis tentang industri, energi, hingga budaya.
JADI PETANI
Setelah bermukim di Jogjakarta, Wakil Ketua Dewan Pers 2017-2023, tersebut lebih sena ng disebut sebagai petani.
“Seusai shalat subuh berjemaah di masjid, saya langsung ke kebun. Jadi lebih bahagia disebut sebagai petani,” ujar pria luusan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada tersebut.
Penyandang gelar manajemen majister dari Binus Uhversity tersebut juga menjadi editor sedikitnya 25 buku yang diterbitkan oleh Pustaka Kaji. “Saya pertajam terus pisau untuk ‘meraut’ naskah,” katanya beranalogi.
Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Seksi II Ditargetkan Selesai Pertengahan 2022