Bisnis Headline

Bank Central China Hentikan Beli Emas, Geopolitik Memanas

Share on:

INDOWORK.ID, JAKARTA: Bank Sentral China (PBOC) menghentikan pembelian emas selama Mei dan Juni. Itu dilakukan setelah 18 bulan berutut-turut terus melakukan pembelian, menempatkan China pada posisi ke 6 sebagai negara dengan cadangan emas terbesar (2,262 ton), di bawah AS, Jerman, Italia, Perancis, dan Rusia.

Tapi harga emas minggu lalu naik tajam. Kontrak Agustus di Comex sempat menembus angka US$2,400 per ons troi, walaupun ditutup sedikit di bawah 2,400.

Geopolitik memang masih panas. Tapi saya melihat beberapa faktor yang lebih dominan dalam menjaga harga emas tetap tinggi.

LEPAS DOLAR AS

Pertama, sembilan negara tergabung dalam BRICS + akan meninggalkan SWIFT dan melepas USD sebagai alat settlement transaksi dan cadangan devisa. Mereka akan terus berusaha meningkatkan cadangan emasnya.

Data World Gold Council (WGC) Maret menunjukkan Turki, India dan China sebagai tiga teratas pembeli emas. WGC menyimpulkan ada sekitar 20 negara yang berencana meningkatkan cadangan emas mereka.

Kedua, peluang penurunan federal fund rate dalam sidang FOMC September mendatang, kini makin besar. Ditopang data inflasi, tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi AS. Tingkat bunga turun, yield obligasi turun, harga zero yielld gold naik.

Greenback will be memory. And gold will be around.

*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Indowork.id.

 


Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *