INDOWORK.ID, JAKARTA: Jejak perjalanan hidup penandatangan naskah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 Muhammad Rocjani Soe’oed bukan hanya Jakarta dan Balaraja. Namun keluarganya berasal dari Kebumen, Jawa Tengah, yang bernama Raden Soe’oed Prodjosoedirdjo.
Berdasarkan catatan dari buku Orang Indonesia Jang Terkoemoeka di Djawa yang diterbitkan oleh Gunseikanbu pada 2064 dengan nomor penerbitan No. 1114/B-10, Raden Soe’oed Prodjosoedirdjo, menjadi Wedana Koetawinangoen (Keboemen) yang lahir pada 25-5-2560 di Pekalongan.
Tertulis dalam buku tersebut SEK: H.I.IS (d.2573); O.S.V.IA. (d.2580). – Pek.: 2580 c.i.b.a. Poerworedjo (Banjoemas); 2582 wd. M. P. Batoer (Bandjarnegara); 2585 wd. M. P. Tjilatjap; 2586 adj. Djaksa lander, kl. I Tjilatjap; 2588 A. W. ka. Pekalongan dan Bandar (Batang); 2591 adj. regs. secr. Tegal: 2596-2599 Wed. Loano (Poerworedjo) dan Sepoeran (Wonosobo); 25-9-2600 sebagai di atas (26-12-2602.
GEWESTELJK BESTUUR
Pada halaman 164 tertulis GEWESTELJK BESTUUR (BATAVIA)
Wedana wvan het district:
Batavia, Raden Mas Pawirodiprodjo, 26 Feb. 1911.
Weltevreden …………….. [dengan 17 titik]
Majoor, hoofdnde Chineezen. Khouw Kim An, 4 Aug, 1910.
Kapitein de Arabieren te Batavia (hoofd van de Arabieren en Alle andere vreemde Oosterlingen, gee Chineezen, Mooren of Bangaleezen zinjde, in de ofdeeling Stad en Voorsteden van Batavia). Sech Oemar bin Joesoef Man goes, (G. St.), (M. T. 4), 28 Dec. 1902.
Luitenant de Arabieren. Sech Ali bin Abdoellah bin Aun, 17 Sept, 1909.
TERJEMAHAN BEBAS
Terjemahan bebas ke dalam bahasa Indonesia adalah sebahgai berikut:
ADMINISTRASI DAERAH (BATAVIA)
Wedana di kabupaten:
Batavia, Raden Mas Pawirodiprodjo, 26 Februari. 1911.
Weltevreden ................ [dengan 17 titik]
Mayor, pemimpin Tiongkok. Khouw Kim An, 4 Agustus 1910.
Kapten Orang Arab di Batavia (kepala orang Arab dan semua orang Timur asing lainnya, termasuk orang Cina, Moor, atau Bangale, di divisi Kota dan Pinggiran Kota Batavia). Sech Umar bin Yusuf Man pergi, (G.St.), (M.T.4), 28 Des. 1902.
Letnan orang Arab. Sekh Ali bin Abdullah bin Aun, 17 September 1909.
DISIMPAN DI DENHAAG
Menurut Hamzah Ali, peneliti dari penerbit Pustaka Kaji, buku tersebut disimpan oleh pemerintah Belanda di Denhaag.
Berdasarkan penelusuran penulis, jejak kehidupan Rochjani Soe’oed memang belum ditemukan dalam perpustakaan Kedutaan Belanda di Indonesia. Begitu pun di KITLV Jakarta.
Sejak 1851 Koninklijk Instituut voor Taal –, Land – en Volkenkunde (KITLV) mengkhususkan pada pengumpulan informasi dan memajukan penelitian mengenai keadaan masa kini dan lampau daerah-daerah bekas koloni Belanda dan wilayah sekitarnya.
Direktur Jenderal Bina Marga: Program Padat Karya Menyerap 230.007 Tenaga Kerja