Surat Terbuka untuk Bursa Efek Indonesia, Lindungi Investor Ritel

INDOWORK.ID, JAKARTA: Direktur utama PT Bursa Efek Jakarta (1992-1996) Hasan Zein Mahmud mengirimkan surat terbuka kepada manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bertujuan untuk mengingatkan tugas dan fungsi lembaga itu.

Dengan hormat,

Surat terbuka ini singkat saja. Sebagai salah seorang investor ritel di BEI, saya menangkap kekecewaan yang dalam di kalangan investor ritel atas beberapa kebijkan paling akhir yang diambil oleh BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Daftar kekecewaannya cukup panjang. Dalam surat singkat ini, saya hanya ingin memberi tekanan, sebagai cotoh, pada ketidakterbukaan informasi pasar. Mulai dari disembunyikannya identitas pialang yang sedang melakukan penawaran, dikotomi identitas nasabah (domestik – asing), lalu rincian bid and ask dalam FCA di PPK.

Melalui surat ini saya mohon dua hal:
Pertama, peluang bursa efek untuk melakukan demutualisasi.
Kedua, peluang bagi berdirinya bursa efek baru.

Tanpa bermaksud berbangga diri, saya memiliki pengalaman yang lengkap di dunia pasar modal. Limabelas tahun sebagai pegawai BAPEPAM. Hampir 21 tahun pegawai bursa efek (termasuk ketika bursa efek masih merupakan bagian Bapepam). Sepuluh tahun sebagai pegawai bursa berjangka. Lebih dari 40 tahun mengajar subjek yang terkait dengan pasar modal dan investasi. Terakhir lebih dari tujuh tahun sebagai salah seorang investor kecil di bursa saham.

Kalau OJK membuka peluang bagi permohonan saya dim atas, saya merasa siap dengan konsep mempersiapkan bursa efek baru dengan beberapa keunggulan:
Pertama, tidak memungut biaya pencatatan.
Kedua, real time market information gratis untuk semua penduduk Indonesia. 
Ketiga, fee transaksi 0,01% dari nilai transaksi. 
Keempat, yang paling penting jaminan zero fail transactions.

Kalau saya memperoleh sinyal positif dari Otoritas, saya siap dipanggil untuk brain storming awal, sembari menjajagi kemungkinan dukungan dari masyarakat pasar modal.

Terimakasih atas perhatian Ibu dan Bapak.

Hormat saya

Hasan Zein Mahmud
Investor ritel saham