INDOWORK.ID, JAKARTA: Rupiah makin melemah. Saat celoteh ini diketik, Kamis, 28 Maret 20224, USD sudah berharga Rp15.884 Nampaknya greenback menuju harga Rp16.000. Nyaris seperti krisis 1997.
Yield spread yang makin menyempit antara SBN dan Treasury memicu pull out dana asing dari SBN. Di bursa saham, tiga hari perdagangan paling akhir mencatat net selling.
Neraca dagang, walau masih surplus, tapi dengan angka yang semakin kecil. Komoditas andalan ekspor Indonesia rata rata mengalami penurunan harga. Dana hasil ekspor masih tetap nyaman bercokol di luar. Harga minyak bumi yang bertahan tinggi juga menguras devisa.
Penanaman Modal Asing (FDI) juga tak banyak menolong. Masuknya mereka diikuti oleh impor mesin-mesin.
Ketidakmampuan kita merealisasikan program swasembada beras, akan dihimpit lagi oleh program makan siang gratis.
Jangan jangan kita memang cuma perkasa dalam berkata-kata. Seandainya kepintaran retorika laku dieskpor.
*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Indowork.id
Cek 10 Daftar Proyek Strategis Nasional Baru Hingga 2024, Dananya Bukan Dari APBN